Contoh Geguritan Beserta Unsur Intrinsiknya: Kemurnian Bahasa dalam Sorotan

Geguritan, bentuk puisi tradisional Jawa, merupakan warisan budaya yang kaya akan nilai artistik dan filosofis. Dalam geguritan, keindahan kata-kata digarap dengan penuh perasaan yang mendalam. Namun, seiring perkembangan zaman, geguritan semakin langka ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Geguritan itu sendiri terkenal sebagai aliran puisi yang di dalamnya terdapat unsur-unsur yang dikenal sebagai unsur intrinsik. Unsur-unsur ini memberikan jiwa dan esensi dalam sebuah geguritan, membuatnya menjadi sebuah karya seni yang unik dan memikat bagi siapapun yang membacanya.

Pertama-tama, unsur pertama dari geguritan adalah tema. Tema-tema dalam geguritan sering kali mencerminkan kehidupan sehari-hari, seperti cinta, persahabatan, atau keindahan alam. Tema ini memberikan pokok permasalahan yang ingin disampaikan oleh sang penulis melalui sajaknya, memberikan nilai filosofis yang mendalam.

Selanjutnya, unsur keindahan bahasa juga penting dalam geguritan. Di dalam geguritan, penggunaan bahasa Jawa yang indah dan khas memberikan kekuatan kepada sajak itu sendiri. Kekuatan ini tak hanya mampu membangkitkan perasaan, tetapi juga memperlihatkan kemampuan penulis dalam mengolah kata dengan apik.

Selain itu, struktur geguritan juga menjadi unsur yang perlu diperhatikan. Biasanya, geguritan terdiri atas jumlah baris dan bait yang tetap. Setiap bait mungkin terdiri dari sejumlah kata atau suku kata tertentu, memberikan ritme yang menarik dalam pembacaan geguritan tersebut.

Terakhir, nada dan irama menjadi unsur intrinsik dari geguritan yang tak boleh dilewatkan. Pada setiap bait, penekanan suara atau irama yang terpadu memberikan kekuatan dan kepekaan emosional dalam menghadirkan pesan dalam geguritan tersebut.

Dalam menghasilkan geguritan, penulis dituntut untuk bisa merangkai keempat unsur tersebut dengan harmonis. Ketika keempat unsur tersebut saling mendukung dan melengkapi, maka sebuah geguritan yang indah dan bermakna dapat terbentuk.

Dalam era digital ini, geguritan telah kehilangan pamor dan kehadirannya semakin jarang terdengar. Meski begitu, alangkah baiknya jika kita mampu mengapresiasi keindahan dan keunikan geguritan, serta mengenali unsur-unsur intrinsiknya yang membuatnya begitu bermakna.

Pengertian Geguritan

Geguritan adalah salah satu bentuk puisi tradisional Jawa yang terkenal. Puisi ini memiliki perbedaan dengan bentuk puisi lainnya, karena selain terdiri dari kalimat-kalimat yang rapi, geguritan juga harus memenuhi aturan dalam berjumlah dan memberikan kemantapan dalam metrik. Dalam geguritan, kalimat-kalimatnya terikat pada struktur dan pola yang telah ditentukan, seperti jumlah suku kata dalam setiap baris.

Pentingnya Menjaga Unsur Intrinsik Geguritan

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang ada dalam sebuah puisi atau sastra yang berasal dari dalam tekst tersebut. Unsur intrinsik geguritan meliputi tema, amanat, penutup, jumlah larik, rima, dan panto. Menjaga unsur intrinsik sangat penting dalam geguritan karena dapat menunjukkan keserasian dan keindahan dari puisi itu sendiri. Dalam menjaga unsur intrinsik geguritan, penulis harus memperhatikan pesan yang ingin disampaikan, menjaga irama dan pola puisi, serta mengutamakan kreativitas dalam menggambarkan tema yang dipilih.

Mengenal Unsur-unsur Intrinsik Geguritan

1. Tema

Tema dalam geguritan adalah pokok pikiran atau pokok penulisan yang ingin disampaikan oleh penulis. Tema ini dapat berupa cinta, alam, kehidupan, sosial, dan masih banyak lagi. Pilihan tema harus sesuai dengan selera masyarakat Jawa dan dapat menginspirasi pembaca untuk merenung atau menghayati pesan yang terkandung dalam puisi.

2. Amanat

Amanat adalah pesan moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Amanat dalam geguritan harus mengandung pesan yang bernilai positif, mencerahkan, dan dapat dijadikan sebagai motivasi atau introspeksi diri. Amanat ini biasanya terletak di akhir geguritan dan menjadi penutup yang kuat.

3. Penutup

Penutup dalam geguritan adalah bagian terakhir dari puisi yang berfungsi sebagai penegasan atau pemantapan dari amanat yang ingin disampaikan. Penutup haruslah kuat dan efektif dalam menyampaikan pesan agar dapat memberikan kesan yang mendalam bagi pembaca.

4. Jumlah Larik

Jumlah larik dalam geguritan adalah jumlah baris pada setiap bait atau stanze dalam puisi. Geguritan terdiri dari beberapa bait yang terdiri dari beberapa larik. Jumlah larik pada setiap bait biasanya sama dan harus mengikuti aturan yang telah ditentukan. Beberapa model jumlah larik dalam geguritan antara lain gending, dhandhanggula, durma, duwi, dan loro.

5. Rima

Rima adalah persajakan pada akhir kalimat atau suku kata pada larik geguritan. Rima dapat memberikan kesan indah dan melengkapi ritme dalam geguritan. Biasanya, rima dalam geguritan terdiri dari berbagai macam variasi, seperti rima akhir, rima abba, rima aabb, dan masih banyak lagi.

6. Panto

Panto adalah pola bunyi pada setiap baris dalam geguritan. Panto haruslah selaras dengan irama dan metrik dalam geguritan. Pola panto haruslah mengikuti aturan yang telah ditentukan dan membuat geguritan terlihat lebih indah dan harmonis.

Contoh Geguritan

Kucingku sayang-sayang,
Etek-eteke nangkhanto kilas
Gek geblek dental liner Tiscratch
Dede kankrenge ne geli angsel

Pati-brata siji dadi terane,
Lakune luwih rato
Kekari tuturang kang dipun keplokne,
Puspo de kamulyan

Cara ngglegeli mangunwaru kanye,
Sembrono, plakhug, welenge,
Jurai digedeak Samtag,
Ndividho persekusi kurang gembi

Pesona ngangeni kadingin tah,
Ketemu rengganing atmane
Kubi dijleb candhang loh,
Terus mbabarakna lagi dadi patiwara

Geguritan di atas merupakan contoh geguritan berbahasa Jawa yang memiliki unsur intrinsik yang kuat. Pada geguritan ini, tema yang diangkat adalah tentang kucing yang lucu dan manja. Melalui geguritan ini, penulis ingin menyampaikan pesan bahwa meskipun kucing ha

Artikel Terbaru

Ria Dewanti S.Pd.

Pengajar yang tak pernah berhenti belajar. Saya adalah pecinta buku dan ilmu pengetahuan.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *