Daftar Isi
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas salah satu ilmu tajwid yang mungkin masih sedikit asing di telinga kita, yaitu idgham mutajanisain kabir. Jangan khawatir, meskipun terdengar rumit, pelajaran ini sebenarnya sangat menarik! Mari kita simak contoh bacaan idgham mutajanisain kabir dengan gaya yang santai agar lebih mudah dipahami.
Idgham mutajanisain kabir adalah salah satu peraturan dalam tajwid yang berkaitan dengan cara melafalkan dua huruf bersambung, yaitu nun sukun (نْ) atau tanwin bertemu huruf ba (ب). Dalam idgham mutajanisain kabir, ketika kedua huruf ini bersatu, kita harus menggabungkannya dalam satu gerakan suara yang halus dan melebur. Nantinya, ketika kita membacakan ayat-ayat Alquran yang membutuhkan peraturan ini, suara yang dihasilkan terdengar lebih mengalun dan indah.
Contohnya, mari kita lihat pada ayat Al-Fatihah ayat pertama: “Bismillahirrahmanirrahim.” Ketika huruf مْ berada diakhir kata “bismillah”, dan huruf ب dari kata “bism” di awal kata “illah”, maka aturan idgham mutajanisain kabir diterapkan di antara kedua huruf ini. Itulah sebabnya, kita akan mendengar bunyi “bismillahirrahmanirrahim” dengan pengejaan yang halus dan terdengar selaras.
Tindakan menyatukan suara pada idgham mutajanisain kabir ini memberikan nuansa kelembutan dan keindahan tersendiri dalam membaca ayat-ayat Alquran. Bersabarlah dalam mempelajari dan mengasah kemampuan ini, karena tajwid adalah hal yang tidak bisa dipelajari dalam sehari.
Ayo, yuk kita pelajari dan aplikasikan idgham mutajanisain kabir ini dalam membaca ayat-ayat Alquran sehari-hari. Dengan memahami dan mengamalkan tajwid yang benar, kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan juga menjadikan bacaan kita lebih merdu.
Selamat belajar, dan semoga belajar tajwid semakin membuat hati kita tenang dan terasa lebih bersahaja dalam menghadirkan ayat-ayat suci di setiap bacaan kita.
Idgham Mutajanisain Kabir
Idgham Mutajanisain Kabir adalah salah satu hukum tajwid dalam melafalkan huruf-huruf yang bertemu di antara dua kata yang berbeda jenis sifatnya, yaitu baik huruf-nashob (حروف نشب) dengan huruf-ta’rif (حروف تعريف), atau huruf-idgam (حروف إدغام) dengan huruf-nashob (حروف نشب).
Idgham Mutajanisain Kabir terjadi ketika huruf-nashob atau huruf-ta’rif bertemu dengan salah satu dari huruf-idgam yang berjumlah enam, yaitu: الياء (ya), واو (wawu), نون (nuun), ميم (miim), واو (u), atau ياء (i).
Penjelasan Idgham Mutajanisain Kabir dengan Huruf-Nashob dan Huruf-Ta’rif
Idgham Mutajanisain Kabir dengan huruf-nashob terjadi ketika huruf-nashob bertemu dengan huruf-ta’rif yang diletakkan di akhir kata dan mendahului huruf-nashob tersebut. Dalam hal ini, huruf-ta’rif akan dilebur dengan huruf-nashob sehingga kedua huruf tersebut satu suara dan dilafalkan dengan suara yang bersatu.
Contoh:
الكِتَابُ الْمَكْتُوبُ (alkitabul maktuubu)
(buku yang ditulis)
Pada contoh di atas, huruf bacaan alif bertemu dengan huruf bacaan lam, sehingga alif dan lam dilafalkan menjadi satu suara yang terdengar seperti “ul”.
Idgham Mutajanisain Kabir dengan huruf-ta’rif terjadi ketika huruf-idgam bertemu dengan huruf-nashob yang ada di tengah kata. Dalam hal ini, huruf-nashob akan dilebur dengan huruf-idgam sehingga huruf-nashob tersebut terdengar lebih lunak.
Contoh:
مَا بَعْضَ الْكِتَابِ (maa ba’da al-kitabi)
(sebagian dari buku)
Pada contoh di atas, huruf bacaan lam bertemu dengan huruf bacaan ba yang termasuk dalam huruf-idgam, sehingga lam akan dilebur dengan ba sehingga kedua huruf tersebut terdengar seperti “lam ba”.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apakah Idgham Mutajanisain Kabir hanya berlaku pada huruf-nashob dan huruf-ta’rif saja?
Tidak, Idgham Mutajanisain Kabir juga berlaku pada huruf-idgam yang bertemu dengan huruf-nashob. Dalam hal ini, huruf-nashob akan dilebur dengan huruf-idgam sehingga huruf-nashob tersebut terdengar lebih lunak.
2. Bagaimana cara melafalkan Idgham Mutajanisain Kabir dengan baik dan benar?
Untuk melafalkan Idgham Mutajanisain Kabir dengan baik dan benar, perlu dilakukan latihan berulang-ulang dengan mengikuti contoh dan petunjuk yang diberikan oleh guru tajwid. Selain itu, perlu diingat bahwa setiap huruf harus dilafalkan dengan jelas dan tidak terlalu tergesa-gesa.
Kesimpulan
Idgham Mutajanisain Kabir adalah salah satu hukum tajwid yang terjadi ketika huruf-nashob atau huruf-ta’rif bertemu dengan salah satu dari huruf-idgam. Dalam Idgham Mutajanisain Kabir, huruf-huruf tersebut akan diletakkan bersama sehingga dilafalkan dengan satu suara atau terdengar lebih lunak. Untuk melafalkan Idgham Mutajanisain Kabir dengan baik dan benar, perlu dilakukan latihan berulang-ulang dan mengikuti petunjuk dari guru tajwid. Dengan melafalkan Idgham Mutajanisain Kabir dengan benar, pembaca akan dapat meningkatkan kemahiran dalam melafalkan Al-Qur’an.
Jadi, untuk mendapatkan kemahiran yang lebih baik dalam mengamalkan hukum tajwid, sangat penting untuk memahami dengan baik dan melafalkan Idgham Mutajanisain Kabir secara benar. Latihan dan pengulangan yang konsisten akan membantu meningkatkan cara melafalkan Idgham Mutajanisain Kabir. Mari kita tingkatkan kemahiran kita dalam melafalkan Al-Qur’an dengan baik dan benar!