Daftar Isi
Struktur organisasi divisional, siapa yang tak kenal? Model yang cukup populer di dunia bisnis ini mempunyai karakteristik unik dengan segudang kelebihan dan kelemahan. Jika Anda penasaran dengan ciri-ciri khasnya, simaklah penjelasan berikut ini!
Pertama, Segmentasi yang Jelas
Salah satu ciri khas dari struktur organisasi divisional adalah adanya segmentasi yang jelas. Pada model ini, perusahaan dibagi menjadi beberapa divisi berdasarkan fungsi, produk, atau wilayah, tergantung pada sektor bisnis yang dijalankan. Setiap divisi memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri, serta memiliki kebebasan dalam pengambilan keputusan di dalam sektor yang mereka pimpin. Hal ini memungkinkan adanya fokus yang lebih tajam dalam menjalankan operasionalnya.
Kedua, Adanya Otonomi Divisi
Struktur organisasi divisional juga memungkinkan adanya otonomi di dalam masing-masing divisi. Setiap divisi dapat dianggap sebagai “perusahaan dalam perusahaan” dengan kepemimpinan dan pengelolaan yang lebih mandiri. Otonomi ini memberikan kebebasan bagi divisi-divisi tersebut untuk mengembangkan strategi dan inovasi sesuai dengan kebutuhan pasar. Keputusan bisa diambil dengan lebih cepat dan responsif tanpa harus melewati proses yang panjang.
Ketiga, Peningkatan Efisiensi
Salah satu kelebihan struktur organisasi divisional adalah peningkatan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya. Setiap divisi memiliki kontrol penuh atas sumber daya yang dimilikinya, mulai dari keuangan, SDM, hingga teknologi yang digunakan. Dalam hal ini, pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih cepat dan tepat, tanpa bergantung pada otoritas pusat yang mungkin lebih lambat dalam merespons perubahan pasar.
Keempat, Peningkatan Keahlian dan Fleksibilitas
Dalam model struktur organisasi divisional, setiap divisi berfokus pada area spesifik yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini memungkinkan tim di setiap divisi untuk mengembangkan keahlian yang lebih mendalam dalam bidangnya masing-masing. Divisi-divisi tersebut juga lebih fleksibel dalam menyesuaikan strategi bisnis mereka dengan kebutuhan dan perubahan pasar. Karena itulah, struktur organisasi divisional sering digunakan dalam industri yang kompleks dan beragam.
Kelima, Dampak Duplikasi dan Koordinasi
Namun, struktur organisasi divisional juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan. Salah satu kelemahannya adalah potensi adanya duplikasi sumber daya di setiap divisi. Terkadang, setiap divisi memiliki departemen atau fungsi yang serupa, yang pada akhirnya bisa menjadikan pengeluaran perusahaan lebih besar dari yang seharusnya. Selain itu, koordinasi antar-divisi juga bisa menjadi tantangan, terutama jika ada kepentingan yang bersaing dan kurangnya sinergi antar divisi.
Itulah beberapa ciri khas dari struktur organisasi divisional yang perlu Anda ketahui. Meski memiliki kelebihan yang signifikan dalam hal segmentasi, otonomi, efisiensi, keahlian, dan fleksibilitas, tidak bisa diabaikan bahwa kemungkinan duplikasi dan koordinasi yang lebih kompleks harus diatasi dengan bijak. Dengan memahami karakteristik dan manfaatnya, Anda bisa dengan bijak memilih apakah struktur organisasi divisional sesuai untuk perusahaan Anda atau tidak.
Sekian artikel kami, semoga bermanfaat!
Ciri-Ciri Struktur Organisasi Divisional
Struktur organisasi divisional adalah salah satu bentuk struktur organisasi yang umum digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar. Dalam struktur ini, perusahaan dibagi menjadi beberapa divisi yang masing-masing memiliki tanggung jawab dan otonomi penuh dalam menjalankan fungsinya.
1. Pemisahan Divisi Berdasarkan Produk atau Layanan
Pertama, ciri utama dari struktur organisasi divisional adalah pemisahan divisi berdasarkan produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Setiap divisi bertanggung jawab penuh dalam pengembangan, produksi, dan pemasaran produk atau layanan yang telah ditentukan. Misalnya, perusahaan makanan dapat memiliki divisi untuk produk makanan beku, divisi untuk produk makanan siap saji, dan divisi untuk produk makanan ringan.
2. Otonomi Divisi yang Tinggi
Salah satu keunggulan dari struktur organisasi divisional adalah adanya otonomi divisi yang tinggi. Setiap divisi memiliki hak untuk mengatur operasional dan pengambilan keputusan internal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan divisi tersebut. Hal ini memungkinkan divisi untuk merespon perubahan pasar dengan cepat dan efektif tanpa perlu menunggu persetujuan dari manajemen pusat.
3. Fokus yang Lebih Terarah
Dalam struktur organisasi divisional, setiap divisi memiliki tanggung jawab khusus terhadap produk atau layanan tertentu. Hal ini membuat setiap divisi dapat fokus pada pengembangan, produksi, dan pemasaran produk atau layanan tersebut. Dengan fokus yang lebih terarah, divisi dapat menghasilkan produk atau layanan yang lebih baik dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
4. Ukuran yang Lebih Kecil dan Fleksibel
Struktur organisasi divisional umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil dan fleksibel dibandingkan dengan struktur organisasi fungsional. Hal ini karena setiap divisi beroperasi secara mandiri dan memiliki kebebasan dalam pengambilan keputusan. Ukuran yang lebih kecil dan fleksibel ini memungkinkan perusahaan untuk lebih responsif terhadap perubahan pasar dan lebih mudah dalam menghadapi tantangan yang ada.
5. Komunikasi yang Efektif
Karena setiap divisi memiliki tanggung jawab dan otonomi penuh, komunikasi antar divisi menjadi sangat penting dalam struktur organisasi divisional. Komunikasi yang efektif antar divisi dapat memastikan kerjasama yang baik antar divisi dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Selain itu, komunikasi yang efektif juga dapat mengurangi potensi konflik antar divisi dan mempercepat aliran informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.
Pertanyaan Umum
1. Apakah struktur organisasi divisional cocok untuk semua jenis perusahaan?
Tidak, struktur organisasi divisional tidak cocok untuk semua jenis perusahaan. Struktur ini lebih cocok untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki berbagai lini produk atau layanan yang berbeda. Struktur organisasi divisional memungkinkan perusahaan untuk mengelola dan mengembangkan setiap lini produk atau layanan secara terpisah dengan fokus yang lebih terarah.
2. Bagaimana cara mengelola koordinasi antar divisi dalam struktur organisasi divisional?
Koordinasi antar divisi dalam struktur organisasi divisional dapat dilakukan melalui berbagai mekanisme. Salah satu caranya adalah dengan menetapkan tim koordinasi yang terdiri dari perwakilan dari masing-masing divisi. Tim ini dapat bertugas untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan koordinasi antar divisi. Selain itu, penggunaan teknologi informasi juga dapat membantu dalam mempercepat dan mempermudah koordinasi antar divisi.
Kesimpulan
Dalam struktur organisasi divisional, perusahaan dibagi menjadi beberapa divisi berdasarkan produk atau layanan. Setiap divisi memiliki tanggung jawab dan otonomi penuh dalam menjalankan fungsinya. Struktur ini memberikan keunggulan seperti fokus yang lebih terarah, otonomi yang tinggi, ukuran yang lebih kecil dan fleksibel, serta komunikasi yang efektif. Namun, struktur organisasi divisional tidak cocok untuk semua jenis perusahaan dan membutuhkan manajemen koordinasi yang baik antar divisi. Jika Anda memiliki perusahaan dengan berbagai lini produk atau layanan yang berbeda, struktur organisasi divisional dapat menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan efisiensi dan responsifitas perusahaan.
Untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi lebih lanjut mengenai struktur organisasi divisional, silakan hubungi tim kami di [email protected] atau kunjungi website kami di www.contohperusahaan.com.