Kamu pasti pernah mengalami berada di antara dua pilihan atau lebih tetapi harus memilih salah satu, itu adalah contoh dari biaya peluang. Pengertian dari biaya peluang itu sendiri adalah nilai yang dikorbankan karena mengambil suatu keputusan. Pada saat kamu dihadapkan pada pilihan A dan B, lalu kamu memutuskan A maka B adalah nilai yang dikorbankan.
Pada kehidupan sehari-hari manusia sering dihadapkan dengan dua pilihan atau lebih, akan tetapi dia harus mengambil salah satu saja. Kondisi tersebut juga akan berlaku saat seseorang memiliki berbagai pilihan dalam hal ekonomi tetapi hanya bisa mengambil satu saja. Keadaan tersebut bisa saja menimpa berbagai orang baik yang bertindak sebagai produsen, konsumen dan juga distributor.
Daftar Isi
Menghitung Biaya Peluang
Ada kalanya seseorang yang akan menghadapi dua pilihan atau lebih tetapi hanya bisa memilih satu saja. Hal yang dilakukan adalah memutuskan dengan cermat terhadap pilihan yang dirasa paling baik. Dalam ilmu ekonomi maka bisa memilih yang terbaik dengan menghitungnya.
Ilmu ekonomi mengajarkan untuk mengambil pilihan yang terbaik. Pilihan paling baik adalah mengambil yang tertinggi. Pada saat seseorang dihadapkan pada dua pilihan. Maka ambil yang nilai paling tinggi.
Seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan dan ia harus memilih salah satu saja. Misalnya seseorang harus memilih bekerja di perusahaan dengan gaji 4 juta atau B yang hanya 3 juta. Pilihan yang diambil biasanya adalah perusahaan A karena gajinya tinggi.
Hal tersebut menjadikan pilihan untuk bekerja di perusahaan B dikorbankan karena upahnya yang lebih rendah. Upah di perusahaan B yang dikorbankan tersebut adalah biaya peluangnya. Hasilnya adalah nilai gaji 3 juta.
Adakalanya tidak hanya dihadapkan pada dua pilihan saja melainkan bisa tiga empat ataupun lebih. Misalnya seseorang yang diterima di tiga perusahaan sekaligus, maka ia akan memilih satu saja. Perusahaan tersebut masing-masing memberikan gaji 3 juta, 4 juta dan 6 juta.
Orang tersebut memilih perusahaan dengan gaji 6 juta sehingga mengorbankan dua perusahaan dengan gaji 3 dan 4 juta. Di antara pilihan yang tidak diambil maka perusahaan dengan upah 4 juta adalah yang tertinggi. Perhitungan biaya peluangnya menjadi 4 juta
Baca juga: Mengenal Pembagian Ilmu Ekonomi
Biaya Peluang dalam Kombinasi Konsumsi
Pilihan terhadap dua hal atau lebih bisa saja dialami oleh konsumen. Konsumen yang ingin membeli dua barang dengan harga berbeda menggunakan sejumlah uang maka ia bisa menggunakan kombinasi konsumsi. Penjelasan kombinasi ini bisa lebih jelas jika menggunakan contoh berikut.
Seseorang ingin membeli coklat dan roti, ia memiliki uang sejumlah Rp100.000,- dengan harga roti Rp5.000,- dan coklat Rp15.000,-. Orang tersebut bisa membeli roti dan coklat dengan jumlah seperti pada tabel. Ada 7 kombinasi yang bisa diambil sesuai dengan keinginannya.
Kombinasi | Jumlah Coklat (@Rp6.000,-) | Jumlah Roti (@15.000) | Jumlah Uang | Sisa Uang |
A B C D E F G | 1 4 6 9 11 14 16 | 6 5 4 3 2 1 0 | Rp96.000,- Rp99.000,- Rp96.000,- Rp99.000,- Rp96.000,- Rp99.000,- Rp96.000,- | Rp4.000,- Rp1.000,- Rp4.000,- Rp1.000,- Rp4.000,- Rp1.000,- Rp4.000,- |
Pada kombinasi D menjadikan orang tersebut dengan menggunakan uang Rp100.000,- bisa memperoleh 9 coklat dan 3 roti. Bisa jadi orang tersebut pada awalnya ingin membeli dengan menggunakan kombinasi D kemudian berubah pikiran. Ia bisa saja awalnya ingin di kombinasi D berubah menjadi kombinasi C.
Orang tersebut awalnya hanya ingin membeli 3 roti saja, akan tetapi ia berubah pikiran akan membeli 4 roti. Hal tersebut menjadikannya harus mengurangi jumlah coklat yang bisa dibelinya. Pada awalnya ia berada di kombinasi C dengan 3 roti dan 9 coklat menjadi 4 roti tetapi hanya 6 coklat.
Penambahan sejumlah 1 roti yang bisa diperolehnya, yakni dari 3 menjadi 4 harus mengorbankan 3 coklat. Hal ini dikarenakan jumlah coklat yang bisa dibeli awalnya adalah 9 menjadi hanya 6. Kesimpulannya adalah penambahan 1 roti perlu mengorbankan 3 coklat, sehingga biaya peluang 1 roti adalah 3 coklat senilai Rp 18.000,-.
Biaya Peluang dalam Kombinasi Produksi
Dalam kegiatan produksi kadang kala juga dihadapkan pada pilihan-pilihan tertentu. Hal ini menjadikan seorang produsen harus membuat kombinasi produksi dengan melakukan hitung-hitungan. Pemilihan untuk memperbanyak produksi barang tertentu akan mengurangi produksi barang lainnya.
Seseorang yang memiliki dua kemungkinan membuat barang, satunya yakni mobil kayu dan truk kayu. Ia membuat kombinasi produksi mobil kayu dan truk kayunya untuk dijual di pasaran. Kombinasi tersebut lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut.
Kombinasi | Mobil Kayu | Truk Kayu |
A B C D E | 200 150 110 50 0 | 0 70 120 150 190 |
Seseorang sebelum memilih kombinasi huruf B untuk produksi yang dilakukannya yakni 150 mobil kayu dan 70 truk kayu. Pada saat ini ia berpikir untuk meningkatkan jumlah produksi truk kayu dari yang awalnya 70 menjadi 120. Hal tersebut menjadikannya harus mengurangi produksi mobil kayu dari 150 menjadi 110.
Berdasarkan tabel tersebut perubahan kombinasi terjadi dari kombinasi huruf B menjadi huruf C. Artinya adalah terjadi pengurangan produksi mobil kayu sebesar 40 buah. Harga mobil kayu dimisalkan Rp20.000,- setiap unitnya.
Biaya peluang yang ditanggung karena memilih menambah produksi truk kayu dari 70 menjadi 120 adalah sebesar 40 mobil kayu yakni Rp800.000,-. Pedagang bisa mengorbankan nilai tersebut karena merasa bahwa ia akan untung lebih banyak jika memproduksi truk kayu. Alasan lainnya adalah bisa karena saat ini orang yang mencari truk kayu menjadi lebih banyak.
Contoh Biaya Peluang
Dalam kehidupan sehari-hari contoh biaya peluang pasti sering dijumpai. Misalnya seseorang baru saja lulus dari kuliah kemudian sedang melamar pekerjaan ke berbagai perusahaan. Ia diterima di dua perusahaan, yang tentunya harus diambil salah satu saja.
Perusahaan A memberikan gaji sebesar 3 juta setiap bulannya, sedangkan perusahaan B mampu membayar 4 juta. Pilihan yang diambil adalah perusahaan B yang gajinya sebesar 4 juta rupiah. Biaya peluangnya adalah 3 juta, karena itu yang tidak diambil.
Contoh biaya peluang juga bisa dihadapkan pada tiga pilihan. Seseorang yang sedang diterima kerja di tiga tempat berbeda maka ia harus memilih salah satu saja. Misalnya ia diterima di perusahaan D dengan gaji 3 juta, perusahaan F 4 juta, dan perusahaan E 5 juta. Pilihan yang diambil adalah yang E karena memberikan gaji paling tinggi.
Ada dua pilihan yang tidak diambil yakni perusahaan bergaji 3 juta dan 4 juta. Di antara kedua pilihan yang tidak diambil tersebut gaji 4 juta lebih tinggi dari 3 juta. Hal tersebut menjadikan biaya peluangnya adalah 4 juta.
Baca juga: Jenis Kebutuhan Ekonomi Serta Penjelasannya
Pemahaman Akhir
Biaya peluang adalah konsep ekonomi yang mengacu pada nilai yang dikorbankan ketika kita memilih satu pilihan dari beberapa pilihan yang ada. Ketika kita dihadapkan pada dua atau lebih pilihan, kita harus melakukan perhitungan untuk memutuskan pilihan yang terbaik berdasarkan nilai tertinggi.
Dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai konsumen, produsen, atau distributor, kita sering dihadapkan pada situasi di mana kita harus memilih di antara beberapa pilihan. Contoh sederhana adalah ketika memilih pekerjaan, membeli barang, atau mengatur produksi.
Dalam konteks konsumsi, biaya peluang muncul ketika kita harus memilih kombinasi konsumsi barang yang berbeda karena keterbatasan anggaran. Jika kita ingin membeli dua barang dengan harga berbeda, maka kita harus mengorbankan salah satu barang untuk memperoleh kombinasi lainnya.
Dalam konteks produksi, biaya peluang terjadi ketika produsen harus memilih di antara berbagai kombinasi produksi barang atau jasa. Jika produsen memutuskan untuk meningkatkan produksi suatu barang, maka produksi barang lain harus dikurangi.
Contoh nyata dari biaya peluang adalah ketika seseorang lulus kuliah dan diterima bekerja di dua perusahaan yang berbeda. Jika ia memilih perusahaan A dengan gaji 3 juta, maka ia mengorbankan gaji 4 juta dari perusahaan B yang tidak diambil.
Penting untuk mempertimbangkan biaya peluang dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dengan memahami konsep ini, kita dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan memaksimalkan nilai dari pilihan yang kita ambil.
Bagi kamu pada saat menjadi konsumen maupun produsen maka usahakan untuk memilih yang terbaik. Pastikan jangan sampai biaya peluang lebih tinggi dari pilihan kamu. Keputusan yang paling menguntungkan harus diambil dengan secermat mungkin.
Sumber:
Ismawanto. 2009. Ekonomi 1 untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Widjayanto, Bambang. Aristanti W. 2009. Mengasah Kemampuan Ekonomi 1 untuk kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Sa’diyah, Chumidatus.2009. Ekonomi 1 untuk SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional