Jika kamu akan melakukan sebuah pengamatan atau penelitian terhadap makhluk hidup yang bersifat mikroskopis, tentunya kamu memerlukan alat bantu yang bernama mikroskop. Kenapa harus menggunakan mikroskop? Kemudian, bagaimana cara menggunakannya? Untuk lebih jelasnya, yuk pelajari penjelasan berikut ini.
Daftar Isi
Pengertian Mikroskop
Mikroskop (berasal dari bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang berukuran kecil. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa mikroskop adalah alat yang berfungsi untuk melihat dan mengamati objek atau makhluk hidup yang bersifat mikroskopis agar dapat terlihat dengan jelas.
Bagian-bagian Mikroskop
Secara umum, bagian-bagian mikroskop terdiri dari 3 bagian, yaitu sebagai berikut.
Bagian Optik
Bagian ini terdiri dari dua jenis lensa, yaitu lensa objektif (yang dekat dengan benda yang akan diamati) dan lensa okuler (yang dekat dengan mata pengamat). Lensa tersebut berfungsi untuk mengatur bayangan objek yang akan diamati menjadi lebih besar.
Bagian Penerangan
Bagian penerangan berhubungan dengan pencahayaan agar objek yang diamati dapat terlihat secara jelas.
Bagian Mekanis
Bagian ini terdiri dari landasan/kaki mikroskop, pegangan mikroskop, pemutar kasar (makrometer) dan pemutar halus (mikrometer). Bagian-bagian tersebut berfungsi untuk menggerakkan dan mengatur fokus saat mengamati objek/benda.
Fungsi Bagian-Bagian Mikroskop
Fungsi mikroskop adalah untuk membantu melihat dan mengamati objek atau benda yang berukuran kecil (mikroskopis) yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, mikrosop terdiri dari banyak komponen/bagian. Berikut ini akan diuraikan lebih detail fungsi dari bagian-bagian mikroskop.
Lensa Okuler
Lensa okuler adalah lensa yang terletak di atas tabung mikroskop dan berhubungan dengan mata pengamat. Berfungsi untuk memperbesar bayangan benda yang dihasilkan oleh lensa objektif.
Tabung Mikroskop
Berfungsi untuk mengatur fokus objek yang sedang diamati. Tabung mikroskop ini dapat dinaikkan dan diturunkan.
Pengatur fokus kasar (makrometer)
Berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif dan mencari fokus bayangan objek secara cepat, sehingga tabung mikroskop dapat turun atau naik dengan cepat.
Pengatur fokus halus (micrometer)
Berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif dan memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop dapat turun atau naik dengan lambat.
Revolver
Bagian ini terletak di bagian bawah tabung mikroskop. Berfungsi untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan.
Lensa Objektif
Berfungsi untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang akan diamati. Lensa objektif biasanya terdiri dari 3 buah lensa yaitu dengan perbesaran 10x, 40x, dan 100x.
Lengan Mikroskop
Berfungsi untuk memegang mikroskop. Lengan mikroskop ini dapat ditegakkan ataupun ditengkukkan.
Meja Preparat
Berfungsi untuk meletakkan objek (preparat) yang akan diamati. Di bagian tengah meja terdapat lengan untuk dilewati sinar/cahaya.
Penjepit Objek Glass
Berfungsi untuk menjepit objek (preparat) di atas meja preparat agar tidak bergeser pada saat diamati.
Kondensor
Kondensor adalah lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk ke dalam mikroskop.
Diafragma
Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk kedalam mikroskop.
Cermin
Berfungsi untuk memberikan dan mengarahkan cahaya dari sumber cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu cermin datar dan cekung. Apabila sumber cahaya lemah, cermin yang digunakan adalah cermin cekung. Namun, apabila sumber cahaya kuat, maka cermin yang digunakan adalah cermin datar.
Kaki Mikroskop
Berfungsi untuk menopang dan menjaga kedudukan mikroskop agar dapat berdiri dengan baik di atas meja.
Baca juga: Yuk Pelajari Tentang Kalimat Majemuk
Jenis-jenis Mikroskop
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang menggunakan cahaya untuk memperbesar bayangan objek atau benda yang akan diamati. Mikroskop cahaya memiliki 3 lensa pembesaran, yaitu 4x/10x (lemah), 40x (sedang), dan 100x (kuat). Mikroskop ini mempunyai perbesaran maksimum 1000x.
Mikroskop cahaya terdiri dari dua jenis, yaitu mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler.
- Mikroskop Monokuler
Mikroskop monokuler adalah mikroskop yang memiliki satu jenis lensa okuler. Lensa pada mikroskop monokuler dapat melihat dan mengamati panjang dan lebar dari objek atau benda yang sedang diamati.
- Mikroskop Binokuler
Mikroskop binokuler adalah mikroskop yang memiliki dua jenis lensa okuler. Lensa pada mikroskop binokuler dapat melihat dan mengamati objek secara 3 dimensi (3D), yaitu panjang, lebar, serta tinggi objek atau benda yang diamati.
Agar lebih memahami tentang perbedaan mikroskop monokuler dan binokuler, yuk perhatikan gambar berikut ini.
Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron adalah mikroskop yang menggunakan elektron sebagai energi untuk memperbesar bayangan objek yang akan diamati. Pada mikroskop elektron terdapat magnet sebagai pengganti lensa yang berfungsi untuk memusatkan elektron (sumber energi) terhadap objek atau benda yang akan diamati.
Mikroskop elektron bisa memiliki perbesaran sampai 100 ribu kali dibandingkan mikroskop cahaya. Mikroskop elektron terdiri dari dua jenis, yaitu sebagai berikut.
- Mikroskop Elektron Scanning (SEM)
Mikroskop Elektron Scanning (SEM) adalah mikroskop elektron yang digunakan untuk mengamati struktur permukaan sel atau objek yang akan diamati. Mikroskop ini bekerja dengan cara memberikan gambaran objek yang akan diamati seperti struktur objek, kemudian gambaran objek tersebut bisa dilihat secara 3 dimensi (3D).
- Mikroskop Elektron Transmisi (TEM)
Mikroskop Elektron Transmisi (TEM) adalah mikroskop elektron yang digunakan untuk mengamati struktur internal sel atau objek yang akan diamati. Mikroskop ini bekerja dengan cara menembuskan elektron terhadap objek atau benda yang akan diamati dan gambaran objek tersebut akan terlihat di layar.
Cara Menggunakan Mikroskop
Banyak hal yang harus diperhatikan ketika kamu akan menggunakan mikroskop. Berikut ini beberapa cara menggunakan mikroskop.
- Gunakan dua tangan ketika mengambil dan membawa mikroskop. Tangan kanan memegang bagian lengan atau pegangan mikroskop. Sedangkan tangan kiri memegang alas atau kaki mikroskop.
- Mikroskop diletakkan pada meja atau tempat yang datar, kering, dan memiliki sumber cahaya yang cukup.
- Putar revolver sampai lensa objektif yang memiliki perbesaran lemah tepat berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler.
- Atur diafragma agar mendapatkan cahaya yang terang, sehingga objek yang akan diamati akan terlihat jelas.
- Atur cermin mikroskop agar cahaya dapat dipantulkan dengan baik ke diafragma. Pengaturan cahaya dapat dilakukan dengan cara melihat melalui lensa okuler.
- Jika cahaya sudah cukup terang, maka selanjutnya siapkan preparat atau objek yang akan diamati.
- Preparat diletakkan di atas meja preparat, kemudian letaknya diatur sampai bagian preparat yang akan diamati tepat berada di tengah lubang meja preparat.
- Kemudian, preparat dijepit dengan penjepit objek.
- Putar pengatur kasar (makrometer) dan pengatur halus (mikrometer) sambil dilihat dari lensa okuler untuk memperjelas gambar preparat.
- Ketika objek atau preparat yang diamati sudah terlihat dengan jelas, gantilah lensa objektif dengan perbesaran yang lain dengan ukuran 10x, 40x atau 100x dengan cara memutar revolver hingga berbunyi “klik”.
- Setelah selesai, preparat dan mikroskop dibersihkan dan disimpan kembali pada tempat penyimpanan mikroskop.
Baca juga: Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Pemahaman Akhir
Mikroskop merupakan alat bantu yang penting dalam pengamatan atau penelitian terhadap makhluk hidup yang bersifat mikroskopis. Penggunaan mikroskop diperlukan karena objek mikroskopis tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop memungkinkan kita untuk melihat dan mengamati objek-objek kecil tersebut dengan lebih jelas.
Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Bagian optik terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler yang membantu memperbesar bayangan objek yang diamati. Bagian penerangan bertanggung jawab atas pencahayaan agar objek dapat terlihat dengan jelas. Bagian mekanis mencakup landasan, pegangan, dan pengatur fokus yang memungkinkan kita untuk menggerakkan dan mengatur fokus saat menggunakan mikroskop.
Mikroskop memiliki beberapa jenis, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya menggunakan cahaya sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan objek, sementara mikroskop elektron menggunakan elektron sebagai energi untuk memperbesar bayangan objek. Mikroskop elektron memiliki perbesaran yang jauh lebih tinggi daripada mikroskop cahaya.
Dalam menggunakan mikroskop, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan. Pertama, mikroskop harus diletakkan dengan baik pada meja yang datar dan memiliki sumber cahaya yang cukup. Kemudian, pengaturan lensa objektif dan lensa okuler dilakukan dengan putaran pada revolver mikroskop. Selanjutnya, pengaturan cahaya dilakukan melalui diafragma dan cermin mikroskop. Setelah itu, preparat atau objek yang akan diamati ditempatkan di meja preparat dan dijepit dengan penjepit objek. Terakhir, menggunakan pengatur fokus kasar dan halus, kita dapat memperjelas gambar objek yang diamati.
Penggunaan mikroskop sangat penting dalam dunia biologi dan ilmu pengetahuan lainnya. Mikroskop memungkinkan kita untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur dan kehidupan makhluk-makhluk mikroskopis yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Dengan pengamatan yang seksama menggunakan mikroskop, kita dapat mengeksplorasi dunia mikro dan mengungkap keajaiban yang tersembunyi di dalamnya.
Nah, demikian pembahasan mengenai mikroskop, fungsi mikroskop, beserta bagian-bagian mikroskop. Sekarang kamu sudah paham kan? Dengan begitu, kamu bisa menggunakan dan merawat mikroskop dengan baik dan benar. Semoga bermanfaat.
Sumber:
Suparti. 2010. Mikroskop. Semarang: PT Sindur Press.