Wawancara terstruktur, bukan hanya sekadar sembarang tanya jawab, tetapi merupakan sebuah metode yang telah teruji untuk mendapatkan informasi yang relevan dan mendalam dari narasumber. Dalam wawancara terstruktur, seorang pewawancara menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya, dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang topik yang sedang dibahas.
Dalam proses wawancara terstruktur, pewawancara akan mengambil peran yang aktif untuk mengarahkan alur percakapan, sehingga pertanyaan terkait topik utama dapat dijawab secara mendalam oleh narasumber. Pewawancara akan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang terstruktur dengan cermat, berdasarkan topik yang ingin diungkapkan, sehingga tidak ada informasi penting yang terlewatkan.
Berbeda dengan wawancara tidak terstruktur yang lebih santai dan spontan, wawancara terstruktur memiliki batasan-batasan yang jelas. Pewawancara akan berpegang pada daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya, dan tidak akan mengalihkan topik ke arah lain yang tidak relevan.
Dalam hal teknis, wawancara terstruktur sering menggunakan pertanyaan tertutup, di mana narasumber hanya perlu menjawab dengan “ya” atau “tidak,” atau memberikan pilihan jawaban yang telah disediakan. Namun, beberapa pertanyaan terbuka juga dapat diajukan untuk mendapatkan penjelasan yang lebih rinci.
Tujuan utama dari wawancara terstruktur adalah mengumpulkan data yang konsisten dan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Dengan menggunakan metode ini, data yang diperoleh dapat dengan mudah diuji kembali untuk mendapatkan hasil yang serupa. Oleh karena itu, wawancara terstruktur sering digunakan dalam penelitian ilmiah atau survei yang membutuhkan hasil yang akurat.
Wawancara terstruktur juga memungkinkan narasumber untuk merasa lebih nyaman dan siap menjawab pertanyaan secara lebih baik. Dengan mengetahui pertanyaan yang akan diajukan sebelumnya, narasumber dapat mempersiapkan jawaban-jawaban yang relevan dan komprehensif.
Demikianlah penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan wawancara terstruktur. Dalam bidang penelitian atau jurnalistik, metode ini memiliki peranan penting dalam mendapatkan informasi yang akurat dan bermanfaat.
Wawancara Terstruktur: Pengertian dan Penjelasan Lengkap
Wawancara terstruktur adalah salah satu metode yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data yang mendalam tentang subjek yang diteliti. Wawancara ini biasanya dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan terstruktur yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tujuan dari wawancara terstruktur adalah untuk mendapatkan informasi yang konsisten dari setiap responden dan memungkinkan peneliti untuk membandingkan data dari berbagai responden.
Apa yang Dimaksud dengan Wawancara Terstruktur?
Wawancara terstruktur adalah jenis wawancara yang dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan tetap yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Daftar pertanyaan ini biasanya termasuk pertanyaan-pertanyaan terkait dengan topik penelitian yang sedang diteliti. Tujuan utama dari wawancara terstruktur adalah untuk memperoleh data yang obyektif dan konsisten.
Langkah-langkah dalam Melakukan Wawancara Terstruktur
Terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan wawancara terstruktur:
- Menentukan tujuan penelitian: Sebelum melakukan wawancara terstruktur, peneliti perlu menentukan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Hal ini penting untuk memastikan bahwa wawancara berfokus pada topik yang relevan dengan penelitian.
- Mengembangkan daftar pertanyaan: Peneliti perlu menyusun daftar pertanyaan terstruktur yang akan digunakan saat wawancara. Pertanyaan-pertanyaan ini harus jelas dan relevan dengan tujuan penelitian.
- Melakukan wawancara: Setelah daftar pertanyaan terstruktur sudah disiapkan, peneliti dapat mulai melakukan wawancara dengan responden. Selama wawancara, peneliti perlu mencatat jawaban responden dengan seksama.
- Menganalisis data: Setelah semua wawancara selesai, peneliti perlu menganalisis data yang telah diperoleh. Hal ini melibatkan pengkategorian dan pengelompokan data berdasarkan tema atau pola yang muncul dari jawaban responden.
- Menginterpretasikan hasil: Setelah data dianalisis, peneliti perlu menginterpretasikan hasil penelitian dan membuat kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian.
FAQ 1: Apa Perbedaan Antara Wawancara Terstruktur dengan Wawancara Tidak Terstruktur?
Wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur adalah dua jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada tingkat struktur pertanyaan yang digunakan dan fleksibilitas dalam wawancara.
Wawancara terstruktur menggunakan daftar pertanyaan tetap yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang sedemikian rupa untuk memastikan bahwa semua responden menjawab pertanyaan yang sama. Dengan demikian, wawancara terstruktur memungkinkan peneliti untuk membandingkan data secara sistematis dari berbagai responden.
Di sisi lain, wawancara tidak terstruktur tidak melibatkan daftar pertanyaan tetap. Peneliti lebih bebas untuk mengeksplorasi topik penelitian dengan mendalam dan mengajukan pertanyaan tambahan selama wawancara. Wawancara tidak terstruktur lebih cocok digunakan ketika peneliti ingin memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pandangan atau pengalaman individu yang diwawancarai.
FAQ 2: Bagaimana Menghilangkan Nervositas dalam Wawancara Terstruktur?
Wawancara terstruktur dapat menjadi pengalaman yang menegangkan bagi responden. Beberapa tips berikut dapat membantu menghilangkan nervositas dalam wawancara terstruktur:
- Memberikan informasi sebelum wawancara: Sebelum wawancara dimulai, peneliti dapat memberikan informasi singkat tentang tujuan wawancara dan apa yang diharapkan dari responden. Hal ini dapat membantu meredakan kecemasan dan membantu responden mempersiapkan diri.
- Menciptakan suasana nyaman: Peneliti perlu menciptakan suasana yang nyaman dan santai selama wawancara. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan salam yang ramah dan bersahabat, serta mengajukan pertanyaan dengan nada yang lembut.
- Berikan waktu untuk berpikir: Jangan terburu-buru saat responden menjawab pertanyaan. Berikan waktu yang cukup agar responden dapat memikirkan jawaban yang sesuai.
- Berikan umpan balik positif: Berikan umpan balik positif kepada responden saat mereka memberikan jawaban yang baik. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri responden.
- Mendengarkan dengan baik: Selama wawancara, peneliti perlu mendengarkan dengan seksama tanpa mengganggu. Hal ini akan membuat responden merasa didengarkan dan dihargai.
Kesimpulan
Wawancara terstruktur adalah metode yang berguna dalam penelitian yang memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang mendalam dan konsisten. Dalam melakukan wawancara terstruktur, peneliti perlu mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan, mulai dari menentukan tujuan penelitian hingga menginterpretasikan hasil.
Wawancara terstruktur memiliki perbedaan dengan wawancara tidak terstruktur dalam tingkat struktur pertanyaan yang digunakan. Wawancara terstruktur lebih sistematis dan memungkinkan peneliti untuk membandingkan data dari berbagai responden. Di sisi lain, wawancara tidak terstruktur lebih fleksibel dan memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pandangan atau pengalaman individu yang diwawancarai.
Bagi responden yang merasa cemas dalam wawancara terstruktur, terdapat beberapa tips yang dapat membantu menghilangkan nervositas, seperti memberikan informasi sebelum wawancara dan menciptakan suasana yang nyaman selama wawancara.
Dalam memanfaatkan wawancara terstruktur, peneliti diharapkan dapat memperoleh data yang bermanfaat dan mendalam untuk penelitian yang dilakukan. Selanjutnya, langkah-langkah selanjutnya dalam penelitian dapat diambil berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari wawancara terstruktur tersebut.