Aldehida dan Penjelasannya

Apakah kamu pernah mendengar berita tentang penyalah gunaan penggunaan formalin sebagai pengawet pada makanan? Sebenarnya formalin itu penggunaan yang seharusnya untuk apa? Apa jenis senyawa kimia pada formalin? Nah, ternyata formalin itu termasuk senyawa golongan aldehida.

Gimana ciri dari senyawa aldehida? Apakah senyawa aldehida itu hanya formalin saja? Untuk menjawabnya, mari kita simak penjelasan tentang senyawa aldehida.

Rumus Umum dan Gugus Fungsi

formalin
sumber: https://intisari.grid.id

Alehida atau alkanal memiliki rumus umum CnH2nO dengan gugus fungsi – COH atau sering ditulis juga – CHO. Rumus struktur dari senyawa aldehida dituliskan dalam bentuk R – COH dengan R nya berupa alkil. Berikut beberapa contoh senyawa aldehida atau alkanal sesuai dengan rumus molekul dan rumus strukturnya.

Bac ajuga: Materi Unsur Periode 3

  1. Metanal memiliki rumus molekul CH2O dan rumus strukturnya HCOH
  2. Etanal memiliki rumus molekul C2H4O dan rumus strukturnya CH3 – COH
  3. Propanal memiliki rumus molekul C3H6O dan rumus strukturnya CH3 – CH2 – COH
  4. Butanal memiliki rumus molekul C4H8O dan rumus strukturnya CH3 – CH2 – CH2 – COH
  5. Pentanal memiliki rumus molekul C5H10O dan rumus strukturnya CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – COH
  6. Heksanal memiliki rumus molekul C6H12O dan rumus strukturnya CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – COH
  7. Heptanal memiliki rumus molekul C7H14O dan rumus strukturnya CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2– CH2 – COH
  8. Oktanal memiliki rumus molekul C8H16O dan rumus strukturnya CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – COH
  9. Nonanal memiliki rumus molekul C9H18O dan rumus strukturnya CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – COH
  10. Dekanal memiliki rumus molekul C10H20O dan rumus strukturnya CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – COH

Beberapa aldehida tersebut akan menjadi dasar dalam penamaan senyawa aldehida. Lalu seperti apa tata nama aldehida? Mari simak penjelasan aturan tata nama pada aldehida.

Tata Nama Aldehida

Tata nama aldehida terdiri dari dua cara, yaitu cara trivial dan cara IUPAC.

Tata Nama Trivial

Untuk pemberian nama aldehida dengan cara trivial tidak ada pola khusus sebagai acuan untuk pemberian namanya. Berikut adalah beberapa contoh nama aldehida sesuai dengan tata nama trivial.

  1. H – COH: formaldehida/ formalin
  2. CH3 – COH : Asetaldehida
  3. CH3 – CH2 – COH : Propionaldehida
  4. CH3 – CH2 – CH2 – COH : Butiraldehida

Tata Nama IUPAC

Untuk tata nama senyawa aldehida secara IUPAC dapat mengikuti langkah sebagai berikut.

  1. Menentukan rantai utama (rantai yang memiliki atom C terpanjang), rantai terpanjang ini akan diberi nama dengan pola alkanal sesuai jumlah atom C (metanal, etanal, propanal, butanal, pentanal, heksanal, heptanal, oktanal, nonanal, dan dekanal).
  2. Memberi nomor dimulai dari yang terdekat dengan gugus fungsi – COH.
  3. Menentukan cabang alkil yang terikat pada rantai utama.
  4. Memberi nama keseluruhan dengan pola nomor cabang nama cabang – nama rantai utama.

Contoh pemberian nama aldehida sesuai aturan IUPAC:

Beri nama senyawa aldehida berikut ini:

tata nama aldehida IUPAC
sumber: dokumen pribadi

Jawab:

Langkah 1: menentukan rantai utama, yaitu rantai atom C terpanjang yang mengandung gugus fungsi – COH.

rantai utama
sumber: dokumen pribadi

Pada senyawa tersebut, rantai utamanya memiliki 3 buah atom C sehingga rantai utamanya adalah propanal.

Langkah 2: memberi nomor dari yang terdekat dengan gugus fungsi – COH

penomoran
sumber: dokumen pribadi

Langkah 3: menentukan cabang alkil yang terikat pada rantai utama

penentuan cabang
sumber: dokumen pribadi

Pada senyawa tersebut, alkil yang terikat berupa metil pada nomor 2.

Berdasarkan langkah-langkah tersebut, maka nama senyawa aldehida tersebut adalah 2-metilpropanal. (posisi gugus fungsi aldehida – COH selalu diujung atau dinomor satu, sehingga tidak perlu dituliskan nomor posisi gugus fungsinya).

Contoh ke-2 penentuan nama suatu senyawa aldehida. Tentukan tata nama senyawa aldehida di bawah ini sesuai aturan IUPAC:

tata nama aldehida IUPAC 2
sumber: dokumen pribadi

Langkah 1: menentukan rantai utama (rantai dengan atom C paling panjang yang mengandung gugus fungsi – COH).

rantai utama 2
sumber; dokumen pribadi

Pada senyawa tersebut rantai utamanya memiliki 4 atom C sehinga rantai utamanya butanal.

Langkah 2: memberi nomor dimulai dari C yang bertindak sebagai gugus fungsi – COH.

penomoran 2
sumber: dokumen pribadi

Langkah 3: menentukan cabang alkil yang menempel pada rantai utama.

penentuan cabang 2
sumber: dokumen pribadi

Pada senyawa tersebut terdapat 2 buah cabang alkil, yaitu metil pada nomoe 2 dan 3.

Berdasarkan langkah-langkah tersebut, maka nama senyawa tersebut adalah 2,3-dimetilbutanal.

Baca juga: Materi Senyawa Alkohol

Isomer Pada Aldehida

Pada aldehida terdapat 2 jenis isomer, yaitu isomer struktur/ rangka dan isomer fungsi. Berikut penjelasan keduanya:

Isomer Struktur

Isomer struktur ditandai rumus molekul sama tetapi memiliki struktur atau rangka yang berbeda. Berikut contoh penentuan isomer struktur pada aldehida dengan rumus molekul C4H8O. Rumus molekul tersebut dapat membentuk beberapa senyawa aldehida sebagai berikut:

  1. Butanal dengan rumus struktur CH3 – CH2 – CH2 – COH
  2. 2-metilpropanal dengan rumus struktur
tata nama aldehida IUPAC
sumber: dokumen pribadi

Pada kedua senyawa terbentuk dari rumus molekul yang sama yaitu C4H8O tetapi memiliki rumus struktur yang berbeda, hal tersebut terlihat dari perbedaan rantai utama pada kedua senyawa tersebut.

Isomer Fungsi

Isomer fungsi aldehida ditandai dengan rumus molekul yang sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Isomer fungsi pada aldehida adalah keton dengan pola sebagai berikut:

R – COH (aldehida) berisomer fungsi dengan R – CO – R’ (keton), contoh isomer fungsi pada propanal adalah propanon dengan rumus struktur CH3 – CH2 – COH berisomer fungsi dengan CH3 – CO – CH3.

Sifat Senyawa Aldehida

Senyawa golongan aldehida memiliki beberapa sifat, khususnya berkaitan dengan sifat fiska dan sifat kimia sebagai berikut:

  1. Aldehida termasuk senyawa yang memiliki sifat polar. Hal ini disebabkan karena oksigen dan karbon yang terdapat pada gugus fungsi – COH memiliki perbedaan keelektronegatifan cukup besar sehingga terbentuk polarisasi.
  2. Aldehida dengan rantai pendek seperti metanal/ formaldehida/ formalin dan etanal/ asetaldehida memiliki bau yang menyengat. Sementara itu untuk aldehida yang memiliki rantai panjang bau yang menyengatnya semakin berkurang, bahkan aldehida yang rantainya panjang memiliki wangi yang khas.
  3. Aldehida dengan rantai pendek (metanal dan etanal) memilik tingkat kelarutan yang besar atau mudah larut, sementara itu semakin panjang rantai aldehida maka kelarutannya semakin kecil atau semakin sulit larut.
  4. Aldehida dengan rantai panjang memiliki titik didih yang lebih tinggi dibanding aldehida dengan rantai yang lebih pendek.
  5. Aldehida merupakan senyawa yang dihasilkan dari oksidasi alkohol primer dengan pola reaksi sebagai berikut: R – OH → R – COH. Contoh CH3 – CH2 – OH (etanol) jika dioksidasi akan menghasilkan CH3 – COH (etanal).
  6. Aldehida bisa mengalami oksidasi menghasilkan senyawa asam karboksilat dengan pola reaksi: R – COH menjadi R – COOH.
  7. Aldehida dapat diidentifikasi keberadaan gugus fungsinya melalu reaksi fehling dan reaksi tollens. Reaksi fehling dapat mengidentifikasi adanya gugus fungsi aldehida dengan indikasi terbentuknya endapan Cu2O berwarna merah bata. Sementara reaksi tollens dapat mengidentifikasi adanya gugus fungsi aldehida dengan indikasi terbentuknya cermin perak.

Kegunaan Aldehida

Aldehida digunakan dan dimanfaatkan pada beberapa bidang, kegunaan tersebut diantaranya:

  1. Pembuatan formalin sebagai bahan pengawet preparat menggunakan formaldehida dengan komposisi 40% yang dicampur dengan air. Formalin ini banyak digunakan untuk mengawetkan preparat yang akan digunakan untuk kepentingan praktikum biologi. Selain itu, formalin juga digunakan untuk mengawetkan mayat.
  2. Beberapa aldehida digunakan sebagai bahan baku polimer buatan. Polimer buatan tersebut berupa plastik yang tahan panas (termoset). Aldehida yang digunakan sebagai bahan baku polimer buatan, diantaranya formaldehida dan asetaldehida.

Baca juga: Materi Senyawa Eter

Pemahaman Akhir

Aldehida adalah kelompok senyawa kimia yang memiliki rumus umum CnH2nO dan gugus fungsi – COH atau – CHO. Beberapa contoh aldehida meliputi formaldehida (formalin), asetaldehida, propanal, butanal, dan berbagai senyawa lainnya dengan rantai alkil yang berbeda.

Senyawa aldehida memiliki sifat polar karena adanya perbedaan keelektronegatifan antara oksigen dan karbon pada gugus fungsi -COH. Aldehida dengan rantai pendek memiliki bau yang menyengat, sementara aldehida dengan rantai panjang memiliki wangi yang khas. Aldehida dengan rantai pendek mudah larut, sedangkan kelarutannya berkurang seiring dengan panjangnya rantai.

Aldehida memiliki berbagai kegunaan, di antaranya sebagai bahan pengawet dalam formalin untuk mengawetkan preparat biologi dan mayat. Beberapa aldehida juga digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan polimer buatan, seperti formaldehida dan asetaldehida, yang digunakan dalam pembuatan plastik tahan panas (termoset).

Aldehida memiliki isomer struktur dan isomer fungsi. Isomer struktur memiliki rumus molekul yang sama tetapi struktur atau rangkaiannya berbeda, sementara isomer fungsi memiliki rumus molekul yang sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Tata nama aldehida dapat menggunakan cara trivial atau cara IUPAC, dengan IUPAC mengikuti langkah-langkah penamaan berdasarkan rantai utama, nomor atom C terdekat dengan gugus fungsi, dan cabang alkil yang terikat pada rantai utama.

Dalam mengidentifikasi keberadaan gugus fungsi aldehida, dapat digunakan reaksi Fehling atau reaksi Tollens. Reaksi Fehling menunjukkan adanya gugus fungsi aldehida melalui pembentukan endapan Cu2O berwarna merah bata, sedangkan reaksi Tollens menghasilkan cermin perak sebagai indikator adanya gugus fungsi aldehida.

Gimana sudah paham materinya dengan segala penjelasannya? Setelah mempelajari materi ini diharapkan kamu bisa lebih mengenal mengenai senyawa-senyawa aldehida yang biasa digunakan atau didengar dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya formalin, setelah mempelajari ini kamu jadi tahu kalau komposisi kandungan terbanyak pada formalin ini berupa formaldehida atau metanal.


Referensi:

Budi, Utami, dkk. 2009. Kimia SMA Kelas 12. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sunarya, Y dan Setiabudi, A. 2010. Mudah dan Aktif Kimia Kelas 12. Jakarta: Pusat Perbukuan dan Kurikulum Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Abelatif

Seorang pendidik, pengajar sekaligus pembelajar.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *