12 Alat Musik Tradisional Bengkulu

Bengkulu merupakan ibu kota yang terletak di Provinsi Bengkulu, Indonesia. Kota terbesar kedua di bagian Barat Pulau Sumatera setelah kota Padang. Kota yang dikenal sebagai tempat pengasingan Bung Karno (1939 – 1942) ini pernah di duduki oleh Inggris, tak heran apabila terdapat bangunan peninggalan Inggris. Dan menjadi objek wisata, terutama Rumah Tempat Pengasingan Bung Karno.

Tak hanya itu, Kota Bengkulu juga memiliki peninggalan lain, terutama pada budayanya yang telah dipengaruhi oleh banyak Suku yang beragam, dan membuat budaya ini mempunyai beberapa ciri seperti kebudayaan Bengkulu Selatan Suku Serawai, Kebudayaan Rejang, dan kebudayaan Pesisir. Alat musiknya juga tidak jauh berbeda dengan di daerah lainnya, dan sama dengan alat musik tradisional Jawa, Bali, ataupun Sumatera.

Kali ini, saya akan mengulas alat musik tradisional Bengkulu yang mempunyai nilai budaya khas tersendiri.

1. Ceger

Alat musik tradisionak ini dibuat dari bahan kuningan. Ceger berbentuk bulat pipih. Kesenian ini dimainkan dengan cara dipukul dan dimainkan sebagai pelengkap alat musik Kromong Suku Lembak.

2. Doll / Doli

doll
Sumber foto: semuatentangprovinsi.blogspot.com

Alat musik tradisional ini sering terdengar hampir di setiap sudut kota Bengkulu. Bentuknya yang mirip dengan gendang ini terbuat dari kulit sapi dengan ukuran yang beragam. Untuk ukuran Dol terbesar sekitar 70 cm dengan tinggi 80 cm.

Kesenian ini dimainkan secara bersamaan dengan alat musik Tassa, yang masih satu jenis dengan Rebana, pada waktu perayaan tabot.

Awalnya Doll hanya dimainkan pada perayaan ritual Tabot, tetapi saat ini Doll telah berkembang fungsi sebagai musik pengiring tarian.

Doll juga memiliki tiga teknik dasar, yaitu Suwena, Tamatam, dan Suawri yang dimainkan sesuai dengan keperluannya.

3. Kelintang / Kulintang

Kulintang
Sumber foto: metrojambi.com

Alat musik tradisional ini memiliki bentuk yang serupa dengan Kolintang, yaitu memiliki susunan barisan gong-gong kecil dengan rapi mendatar dalam wadah yang dibuat dari kayu. Kelintang memiliki 4 bonang yang diletakkan pada rak kayu dengan alat pemukul khususnya.

Kesenian ini dimainkan secara bersamaan dengan Gong dan alat musik modern lainnya. Tempat Kulintang sendiri dibuat dari bahan kayu yang kuat dan ringan, sehingga kesenian ini menghasilkan suara yang indah.

Asal dari Kelintang adalah di daerah Rejang Lebong yang umumnya dimainkan sebagai pengiring tari andun, acara pernikahan, dan dundang benih (menyemai benih).

4. Gambus

gambus
Sumber: nesabamedia.com

Alat musik tradisional ini dibuat dari bahan kayu dengan bentuk menyerupai gitar dengan bagian belakang cembung. Bagian belakang Gambus diberi tali senar sembilan buah yang diikatkan pada penampang pada bagian ujung gagang¡, dan lubang suara yang terdiri tiga buah.

Kesenian Suku Melayu ini dimainkan sebagai pengiring lagu yang bersenandung, yaitu dengan cara memainkan tali gitar.

Aslinya, Gambus alat musik petik seperti Mandolin yang sama-sama berasal dari Timur Tengah. Biasanya, Gambus diberi 3 senar paling sedikit, dan 12 senar paling banyak.

5. Gendang Panjang

Gendang-panjang
Sumber foto: alatmusikt.blogspot.com

Alat musik tradisional ini dibuat seperti Gendang pada umumnya, yaitu dari kulit hewan dan rotan. Gendang Panjang ini memiliki bentuk silindris dengan kepala Ganda. Untuk memainkan kesenian ini biasanya bersamaan dengan alat musik tradisional Bengkul lainnya pada waktu acara adat, seperti pernikahan atau menyambut tamu

Instrumen yang dibunyikan Gendang Panjang termasuk dihasilkan dari telapak tangan yang menjadi pengatur ritme dan irama. Cara pemukulan dari pemain Gendang juga ditentukan bagus atau tidak iramanya yang dihasilkan dari kesenian ini. Ditambah, kita harus tahu bahwa Gendang ini memiliki ukuran sisi yang berbeda.

6. Redap

Redap
Sumber foto: semuatentangprovinsi.blogspot.com

Alat musik tradisional Bengkul ini dibuat sama seperti Gendang, yaitu dari bahan kayu, rotan dan kulit hewan. Bentuknya juga ada yang seperti Rebana dan termasuk alat musik lama sebab keberadaannya sudah ada lebih dari alat musik Doll.

Untuk memainkan Redap adalah dengan cara dipukul pada bagian kulitnya. Redap dimainkan secara bersamaan dengan Serunai dan Gendang Panjang, sebagai pengiring acara-acara daerah, seperti Sarafal Anam.

7. Genderang Perang

Genderang perang
Sumber foto: cakbagus.net

Belum ada penjelasan asal muasal mengapa kesenian ini disebut sebagai alat musik perang (Slaginstrument) di Tropen Museum. Mungkin, dahulunya alat musik ini dijadikan sebagai pemberi semangat penduduk Bengkulu pada saat perang.

Baca juga: Alat Musik Tradisional Aceh

Genderang Perang ini masih sering dilihat seperti Rebana, yang sering dimainkan pada waktu acara adat masyarakat Bengkulu dan sekitarnya.

Kesenian ini dimainkan dengan cara ditabuh.

8. Rebana Kerincing / Tassa

Rebana kerincing
Sumber foto: semuatentangprovinsi.blogspot.com

Alat musik tradisional ini memiliki nama asli Tasa atau Tassa, tetapi beberapa golongan menamakannya Rebana Kerincing. Seperti namanya, kesenian ini menyerupai bentuk rebana, yang dimainkan secara bersamaan dengan alat musik tradisional Bengkulu lainnya.

Untuk pembuatannya, Rebana Kerincing dibuat dengan bahan logam seperti tembaga, besi atau aluminium. Sementara permukaannya ditutupi dengan kulit hewan (biasanya kulit kambing) yang telah dikeringkan.

9. Serunai Kuningan

Serunai kuningan
Sumber foto: semuatentangprovinsi.blogspot.com

Alat musik tradisional ini memiliki bentuk seperti terompet yang mengerucut dan pangkal melebar. Serunai kuningan dibuat dari bahan kayu dan kuningan, dengan cara pembuatannya potong dan rangkai.

Kesenian ini digunakan sebagai pelengkap alat musik tradisional pada waktu upacara adat seperti perkawinan dan penyambutan tamu. Serunai Kuningan yang dipajang di Museum Negeri Bengkulu ditemukan di Desa Sukarami Kabupaten Bengkulu Selatan (12 Agustus 1994).

10. Akordion / Harmonium Bengkulu

Harmonium
Sumber foto: bukabukumu.com

Alat musik tradisional ini dibuat dari logam, kayu, dan kawat. Bentuk Harmonium Bengkulu seperti orgel kecil. Harmonium ini juga cukup sulit dimainkan, maka tak semua orang dapat memainkannya.

Pada sejarahnya, kesenian ini dimainkan sebagai alat tradisional yang ditemukan di Pal VII Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada tahun 1998. Pada umumnya, harmonium juga digunakan untuk musik Melahu, jadi tak heran kalau alat musik ini terkenal di daerah seperti Aceh, Riau, Malaysia, dan lain-lain.

Harmonium Bengkulu ini dimainkan dengan cara menekan tombol atau lidah-lidah, dan akan menimbulkan getaran dari angin yang dipompa. Saat ini, Harmonium termasuk bagian kesenian orkes gambus dan sering dimainkan secara bersamaan dengan biola dan rebab.

11. Gong Bengkulu

Gong-bengkulu
Sumber foto: bukabukumu.com

Alat musik tradisional ini mudah kita temukan di berbagai daerah di Indonesia. Kesenian ini dikenal menyebar di Suku Jawa di Nusantara. Sebenarnya, asal mula Gong dari Jawa yang biasa digunakan oleh masyarakat adat Jawa pada waktu pernikahan afau upacara adat lainnya. Dan dimainkan secara bersamaan dengan ensambel Gemelan yang terdiri dari alat musik tradisional Jawa lainnya.

12. Serunai

Serunai
Sumber foto: www.dakta.com

Selain dikenal dari Sumatera Barat, Serunai ini juga terkenal sebagai alat musik tradisional Bengkulu. Sementara di Sumatera Barat, Serunai hanya dikenal di beberapa daerah seperti Agam, Tanah Datar, dan daerah sepanjang pesisir pantai Sumatera Barat.

Sama seperti alat musik dari daerah lainnya, kesenian ini lebih sering dimainkan pada saat upacara adat, upacara pengantin belarak, pengiring tari pedang dan pernikahan.

Bunyi yang dihasilkan Serunai terdengar begitu khas. Bentuknya yang mungil dan ikonik mudah dikenali dengan banyak orang. Untuk menemukannya, kita bisa mengunjungi Bengkulu atau Sumatera Barat.

Baca juga: Alat Musik Tradisional Jambi

Pemahaman Akhir

Bengkulu, sebagai ibu kota Provinsi Bengkulu, memiliki beragam alat musik tradisional yang mencerminkan kekayaan budaya daerah tersebut. Beberapa alat musik tradisional yang populer di Bengkulu antara lain Ceger, Doll/Doli, Kelintang/Kulintang, Gambus, Gendang Panjang, Redap, Genderang Perang, Rebana Kerincing/Tassa, Serunai Kuningan, Akordion/Harmonium Bengkulu, Gong Bengkulu, dan Serunai.

Setiap alat musik tradisional tersebut memiliki keunikan dalam bentuk, bahan pembuatan, dan cara pemainannya. Masing-masing alat musik memainkan peran penting dalam kehidupan budaya Bengkulu, baik sebagai alat musik pengiring tarian, acara adat, pernikahan, upacara ritual, atau musik hiburan.

Keberagaman alat musik tradisional Bengkulu mencerminkan pengaruh dari berbagai suku dan kebudayaan yang ada di daerah tersebut. Budaya Bengkulu Selatan Suku Serawai, Kebudayaan Rejang, dan kebudayaan Pesisir menjadi ciri khas dalam alat musik tradisional Bengkulu.

Pengenalan dan pemeliharaan alat musik tradisional Bengkulu sangat penting untuk menjaga warisan budaya dan mewariskannya kepada generasi mendatang. Alat musik tradisional merupakan salah satu bentuk ekspresi budaya yang unik dan dapat menjadi penghubung antara masyarakat dengan sejarah dan identitas budaya mereka.

Dengan menghargai dan mempromosikan alat musik tradisional Bengkulu, kita dapat membantu melestarikan kekayaan budaya Bengkulu serta meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya tradisional di Indonesia.

Demikian alat musik tradisional Bengkulu yang merupakan warisan tak ternilai harganya. Semoga kita dapat melestarikannya. Salam.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Dwi

freshgraduated from Politeknik Negeri Medan.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *