Seiring dengan perkembangan zaman, jalanan di kota-kota besar semakin padat oleh kendaraan yang berlalu lalang. Tak jarang, perjalanan yang seharusnya lancar menjadi terjebak macet yang tak kunjung usai. Selain itu, gangguan lain seperti tindakan tidak terpuji dari pengendara lain juga kadang membuat kita kesal. Nah, siapa sangka ternyata hadits Nabi Muhammad SAW dapat menjadi senjata ampuh untuk mengusir segala gangguan di jalan raya?
Hadits yang dimaksud adalah hadits riwayat Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang bila keluar rumah maka ia membaca: ‘Bismillahi tawakkaltu ‘alAllahi, la haula wa la quwwata illa billah.’ Maka diaakan dikatakan kepadanya, ‘Engkau telah cukup, telah ada penjaga yang menjagamu (mungkin dari segala gangguan dan marabahaya keluar; pergi).’ Dan oleh Malaikat-salah satu dari mereka akan mendampingi sifat hidup dan menulis amalan manusia-hadiat.””
Hadits ini menjadi lirikan penyemangat bagi setiap muslim yang hendak bepergian. Bunyi doa tersebut, “Dengan nama Allah aku bertawakal kepada Allah. Di tangan Allah jua tempat memohon pertolongan serta jua di sisi-Nya tempat menumpahkan kesungan ilmu dan kuasa” menjadi pembuka perjalanan yang aman dan lancar.
Dalam konteks kehidupan zaman sekarang, doa ini menjadi amunisi spiritual yang dapat membantu mengusir segala macam gangguan, mulai dari rasa kesal ketika terjebak macet, hingga amarah saat menghadapi perilaku pengendara yang tidak terpuji.
Memiliki keyakinan bahwa Allah SWT senantiasa melindungi dan menjaga hamba-Nya adalah kunci utama dalam doa ini. Mentaati peraturan lalu lintas dan berlaku santun di jalan raya juga menjadi bentuk implementasi dari doa tersebut. Sehingga, kita bukan hanya berharap perlindungan dari Allah, tetapi juga menjadi individu yang bertanggung jawab dalam menjaga keamanan dan ketertiban di jalan raya.
Jadi, tidak perlu khawatir ketika menghadapi gangguan di jalan raya. Setiap muslim dapat melewati hiruk-pikuk perkotaan dengan doa yang kuat ini. Dalam berbagai situasi yang mungkin kita temui, percayalah bahwa Allah senantiasa melindungi dan mengawal kita melewati setiap rintangan. Dengan hati yang tenang dan penuh keimanan, semoga perjalanan kita menjadi lebih nyaman dan terlindungi.
Jawaban Hadits Menyingkirkan Gangguan di Jalan
Salah satu hadits yang menjelaskan tentang bagaimana cara menyingkirkan gangguan di jalan adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan dianggap sahih. Hadits ini menceritakan ketika seorang sahabat bernama Abu Dharr bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Apakah saya boleh menghindari seseorang di jalan?”
Hadits tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menjawab, “Iya, jika dia ada di jalan kamu bisa menghindarinya.” Dalam konteks ini, menghindari seseorang di jalan berarti memberikan jarak atau mendahulukan langkah agar tidak terjadi bentrok atau gangguan dalam beraktivitas di jalan. Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan semua orang yang sedang berada di jalan.
Menghindari seseorang di jalan menjadi penting karena dapat mengurangi risiko terjadinya konflik atau kecelakaan. Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk menjaga akhlak dan sabar dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Dengan menghindari seseorang di jalan, kita juga menunjukkan sikap penghormatan dan saling menghormati terhadap hak-hak orang lain.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari seseorang di jalan:
1. Menggunakan Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh dapat digunakan untuk memberikan sinyal kepada orang lain bahwa kita akan melewati atau bergerak di depan mereka. Misalnya, dengan mengangkat tangan atau memberikan isyarat kepala yang menunjukkan kita akan bergerak di depan orang tersebut. Hal ini memberikan kesempatan bagi orang tersebut untuk menghindar atau memberikan jarak.
2. Mengucapkan Permohonan Maaf
Jika kita membutuhkan untuk melewati seseorang yang berada di depan kita, kita dapat mengucapkan permohonan maaf dengan kalimat yang sopan dan menghormati, seperti “Permisi”, “Maaf”, atau “Tolong”. Dengan mengucapkan permohonan maaf, kita memberikan pengertian kepada orang tersebut bahwa kita ingin melewati tanpa berniat mengganggu atau merugikan mereka.
3. Memberikan Jarak
Saat berjalan di jalan yang ramai, sangat penting untuk memberikan jarak dengan orang di depan kita. Dengan memberikan jarak, kita bisa menghindari kemungkinan terjadinya benturan atau gangguan dalam beraktivitas di jalan. Selain itu, memberikan jarak juga dapat memberikan kesempatan bagi orang di depan kita untuk menghindar atau memberikan jarak dengan orang lain.
4. Melambatkan Langkah
Jika kita melihat ada gangguan di jalan yang sedang bergerak pada kecepatan yang lebih lambat, kita dapat melambatkan langkah kita. Hal ini memberikan kesempatan bagi orang tersebut untuk mendahului atau melewati kita tanpa mengganggu atau merasa terganggu.
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan dengan berbagai situasi di jalan. Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk menjaga akhlak dan memberikan penghormatan kepada orang lain. Salah satu bentuk penghormatan tersebut adalah dengan menghindari seseorang di jalan.
FAQ
1. Apakah menghindari seseorang di jalan termasuk dalam adab Islam?
Ya, menghindari seseorang di jalan termasuk dalam adab Islam. Rasulullah SAW telah memberikan contoh dan nasihat untuk mengindahkan hak-hak orang lain dalam berinteraksi di jalan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa kita boleh menghindari seseorang di jalan jika hal tersebut diperlukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan semua orang yang berada di jalan.
2. Apa pentingnya menghindari seseorang di jalan?
Menghindari seseorang di jalan memiliki beberapa pentingan, antara lain:
– Menjaga keamanan: Dengan menghindari seseorang di jalan, dapat mengurangi risiko terjadinya benturan atau kecelakaan yang dapat membahayakan keselamatan semua orang.
– Menjaga akhlak: Dalam Islam, kita diajarkan untuk menjaga akhlak dan bersikap sabar dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Dengan menghindari seseorang di jalan, kita menunjukkan sikap penghormatan dan saling menghormati terhadap hak-hak orang lain.
– Menciptakan keharmonisan: Dengan menghindari seseorang di jalan, kita dapat menciptakan keharmonisan dalam beraktivitas di jalan. Keharmonisan ini penting karena dapat menciptakan suasana yang nyaman bagi semua orang yang berada di jalan.
Kesimpulan
Menghindari seseorang di jalan adalah salah satu bentuk adab dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Dalam Islam, kita diajarkan untuk menjaga akhlak dan bersikap sabar dalam berinteraksi dengan orang lain. Dengan menghindari seseorang di jalan, kita menunjukkan sikap penghormatan dan saling menghormati terhadap hak-hak orang lain.
Melalui beberapa cara, seperti menggunakan bahasa tubuh, mengucapkan permohonan maaf, memberikan jarak, dan melambatkan langkah, kita dapat menghindari seseorang di jalan dengan baik dan sopan. Hal ini penting untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan keharmonisan dalam beraktivitas di jalan.
Sebagai umat Islam, mari kita menjaga akhlak dan adab dalam berinteraksi dengan sesama manusia, termasuk dalam hal menghindari seseorang di jalan. Dengan menerapkan adab ini, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih harmonis dan damai. Mari kita menjadi contoh yang baik bagi orang lain.