Mengapa Al-Quran Menganjurkan Musyawarah Secara Kolektif: Jalinan Harmoni Menuju Kebijakan Bersama

Terkait dengan kehidupan bermasyarakat, keberadaan Al-Quran sebagai pedoman utama bagi umat Muslim telah memberikan petunjuk yang bermanfaat dalam menjalin musyawarah secara kolektif. Dalam Al-Quran, terdapat beberapa ayat yang dengan tegas menganjurkan umat untuk melakukan musyawarah sebelum mengambil keputusan penting. Tetapi, mengapa Al-Quran sangat menghargai musyawarah ini? Mari kita simak lebih lanjut.

Pertama dan terpenting, Al-Quran mengingatkan umat Muslim tentang pentingnya saling mendengarkan dan berdiskusi dengan baik dalam mencapai pengambilan keputusan. Dalam surah Ali ‘Imran ayat 159, Allah berfirman “Sebab itu, dengan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka; Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentu mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” Pesan ini menegaskan pentingnya kesopanan dalam berkomunikasi demi mencapai kesepakatan bersama.

Selanjutnya, Al-Quran juga menekankan prinsip keadilan dalam bermusyawarah. Pada surah An-Nisa ayat 58, Allah berfirman “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamu memutuskan perkara di antara manusia hendaklah kamu berlaku adil.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menghargai opini dan pemikiran setiap anggota dalam rapat musyawarah. Semua pendapat harus didengarkan dengan adil, tanpa memihak atau mengesampingkan suara suara minoritas.

Poin lain yang patut digarisbawahi adalah Al-Quran menekankan pentingnya menjaga harmoni dan menghindari perpecahan dalam sebuah musyawarah. Dalam surah Al-Hujurat ayat 9, Allah berfirman “Jika dua golongan mukmin bertempur, perbaikilah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya melanggar yang diwajibkan Allah, perangilah golongan yang melanggar itu sehingga kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali, damaikanlah mereka dengan cara yang adil dan dengan jujur berilah keputusan di antara mereka”. Dari ayat ini, kita dapat memahami bahwa musyawarah dibutuhkan untuk mencapai penyelesaian yang adil dan memperbaiki keretakan yang mungkin terjadi dalam sebuah kelompok atau masyarakat.

Terakhir, Al-Quran menganjurkan musyawarah kolektif sebagai bentuk upaya mencapai kesepakatan dan memperoleh kebijakan bersama. Ketika berbicara tentang masalah penting, pendapat yang disampaikan berbagai pihak dapat saling melengkapi dan menghasilkan solusi yang lebih baik. Dalam surah Asy-Syura ayat 38, Allah berfirman “dan mereka yang menjawab seruan Tuhan mereka dan mendirikan salat; urusan mereka diperlakukan dengan musyawarah di antara mereka”. Pandangan dari berbagai perspektif kemudian dapat digarap menjadi kebijakan yang jauh lebih inklusif dan mampu mewakili kepentingan semua pihak.

Dalam kesimpulannya, Al-Quran memiliki pandangan yang sangat positif terhadap musyawarah sebagai upaya mencapai kesepakatan dan pembuatan kebijakan bersama. Dengan saling mendengarkan, berdiskusi dengan baik, menghargai opini setiap anggota, menjalin harmoni, dan berupaya mencapai keadilan, musyawarah menjadi instrumen yang kuat dalam mencapai keberhasilan komunal di tengah masyarakat. Jadi, marilah kita menghayati pesan ini dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, demi menciptakan kerukunan dan kebersamaan di tengah umat.

Al Qur’an dan Anjuran Musyawarah secara Kolektif

Al Qur’an, kitab suci umat Islam, merupakan panduan bagi umat manusia untuk hidup dengan cara yang benar dan menjalani kehidupan yang berkelimpahan. Di dalam Al Qur’an terdapat banyak petunjuk yang diberikan Allah SWT kepada umat-Nya, salah satunya adalah anjuran untuk melakukan musyawarah secara kolektif dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah.

1. Musyawarah sebagai bentuk kerjasama

Musyawarah merupakan bentuk kerjasama antara individu-individu dalam suatu kelompok atau masyarakat. Di dalam Al Qur’an, musyawarah dipandang sebagai suatu prinsip yang penting dalam mengambil keputusan yang bisa mempengaruhi kehidupan banyak orang. Surat Al-Imran ayat 159 menjelaskan,

“Dan oleh sebab rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka; seandainya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam hal-hal itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

Surat Al-Imran ayat 159 ini menggambarkan bahwa dengan berlaku lemah lembut terhadap sesama, melakukan musyawarah, dan bermusyawarah dalam mengambil keputusan, umat Islam mampu mendapatkan rahmat Allah dan menyelesaikan masalah secara bijaksana.

2. Musyawarah menghargai pendapat semua pihak

Selain itu, Al Qur’an juga menekankan pentingnya menghargai pendapat semua pihak dalam musyawarah. Dalam surat Asy-Syura ayat 38, Allah SWT berfirman,

“Dan orang-orang yang memberikan jawaban (pendapat) atas apa yang dikehendaki rabbnya, dan orang-orang yang mendirikan shalat, yang memberikan nasihat-nasihat (pendapat dan bimbingan, atau kritik-kritik) tentang urusan (masalah) masyarakat, turun-temurun dari kaum yang sebelum mereka; mereka itulah orang-orang yang akan mendapat kebahagiaan yang besar.”

Surat Asy-Syura ayat 38 ini mengajarkan kepada umat Islam untuk mendengarkan pendapat dan nasihat dari semua pihak, baik yang lebih tua maupun yang lebih muda, karena setiap individu memiliki pengalaman dan sudut pandang yang berbeda. Dengan mendengarkan dan menghargai pendapat semua pihak, musyawarah dapat mencapai hasil yang lebih baik dan solusi yang lebih komprehensif.

FAQ

1. Apa keuntungan dari musyawarah secara kolektif?

Musyawarah secara kolektif memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

  • Menghargai dan memperhatikan pendapat semua pihak dalam pengambilan keputusan.
  • Mencapai solusi yang lebih komprehensif dan baik.
  • Mendorong partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan.
  • Mengurangi konflik dan meningkatkan harmoni dalam kelompok atau masyarakat.
  • Meningkatkan tanggung jawab kolektif terhadap keputusan yang diambil.

2. Apakah musyawarah hanya berlaku untuk masalah besar?

Tidak, musyawarah tidak hanya berlaku untuk masalah besar. Musyawarah dapat digunakan dalam berbagai konteks dan skala, baik dalam keluarga, komunitas, organisasi, maupun pemerintahan. Musyawarah dapat membantu memecahkan masalah sehari-hari dan memperkuat hubungan antarindividu atau kelompok.

Kesimpulan

Musyawarah secara kolektif merupakan prinsip yang dianjurkan oleh Al Qur’an dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah. Dalam musyawarah, semua pihak dihargai dan pendapat mereka didengarkan dengan seksama. Musyawarah dapat menghasilkan solusi yang lebih komprehensif dan baik, serta meningkatkan partisipasi dan tanggung jawab kolektif dalam pengambilan keputusan. Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk melibatkan diri dalam musyawarah dan menghargai pendapat semua pihak dalam rangka membangun harmoni dan kemajuan bersama.

Jadi, mari kita amalkan prinsip musyawarah secara kolektif dalam kehidupan sehari-hari dan berperan aktif dalam mengambil keputusan yang akan membawa manfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan.

Artikel Terbaru

Teguh Hidayat S.Pd.

Pengajar dan pencinta buku yang tak pernah berhenti. Bergabunglah dalam perjalanan literasi saya!

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *