3 Jenis Risiko Menurut Knight: Ketika Kejutan Mengintai

Mengapa beberapa usaha berani mengambil risiko besar, sedangkan yang lain lebih memilih bermain aman? Apa yang membedakan mereka? Dalam dunia bisnis, mengenali risiko adalah langkah awal untuk menghadapinya. Professor Frank Knight, seorang ahli ekonomi Amerika, membaginya menjadi 3 jenis risiko utama. Mari kita bahas satu per satu!

Risiko yang Dapat Dikalkulasikan

Jenis risiko pertama yang sering kita hadapi dalam bisnis adalah risiko yang dapat kita kalkulasikan. Risiko ini lebih mudah diukur dan diprediksi. Misalkan, ada risiko kenaikan harga bahan baku yang dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Dengan melakukan analisis data dan mempertimbangkan berbagai faktor, manajer dapat mengestimasi ukuran risiko ini. Contohnya, menyusun strategi pengadaan bahan baku alternatif atau memperkuat negosiasi dengan pemasok.

Risiko yang Dapat Diantisipasi

Kemudian, ada risiko yang dapat diantisipasi – yang walaupun tidak dapat diukur secara pasti, namun dapat dideteksi adanya potensi masalah. Risiko semacam ini terkait dengan faktor eksternal yang sulit dikendalikan. Misalnya, perubahan kebijakan pemerintah yang bisa berdampak negatif pada industri tertentu. Meskipun belum terjadi, para pengusaha cerdik akan mengikuti perkembangan kebijakan tersebut dengan cermat dan merencanakan strategi alternatif yang dapat dijalankan jika risiko tersebut menjadi kenyataan.

Risiko yang Tidak Dapat Diketahui

Last but not least, ada jenis risiko yang paling sulit dikendalikan, yaitu risiko yang tidak dapat diketahui. Meskipun kita telah memprediksi dan merencanakan semaksimal mungkin, risiko ini tetap saja bisa mengintai tanpa peringatan. Contoh yang sering dijadikan referensi adalah bencana alam yang tiba-tiba melanda sebuah lokasi usaha. Risiko semacam ini tidak dapat diperkirakan secara pasti dalam bentuk dan waktunya, namun bisnis yang tangguh akan memiliki rencana kontinjensi untuk meminimalkan dampaknya.

Nah, itulah 3 jenis risiko menurut Knight yang perlu diketahui oleh setiap pengusaha yang memiliki keberanian untuk berkompetisi di dunia bisnis. Dengan memahami dan mengantisipasi risiko ini, kita dapat memperkuat fondasi bisnis kita dan lebih siap menghadapai tantangan yang mungkin saja menghampiri. Jadi, jangan takut berani menghadapi risiko, sekali pun itu terdengar menakutkan!

Jenis Risiko Menurut Knight

Jenis risiko, menurut Knight, dapat digolongkan menjadi tiga yaitu risiko yang terukur (measurable risk), risiko yang tidak terukur (unmeasurable risk), dan risiko yang tidak dapat diprediksi (unpredictable risk). Setiap jenis risiko memiliki karakteristik dan akibat yang berbeda. Berikut penjelasan lengkap mengenai ketiga jenis risiko ini:

1. Risiko yang Terukur (Measurable Risk)

Risiko yang terukur adalah risiko yang dapat diukur dengan menggunakan analisis dan data yang ada. Risiko ini dapat dikuantifikasi secara matematis dan dicatat menggunakan angka atau persentase. Contoh risiko yang terukur adalah risiko pasar, risiko keuangan, risiko operasional, dan sebagainya.

Risiko pasar adalah risiko yang terkait dengan fluktuasi harga di pasar keuangan. Contohnya adalah risiko perubahan nilai tukar mata uang, risiko perubahan harga saham, risiko suku bunga, dan lain sebagainya. Risiko keuangan adalah risiko yang terkait dengan kinerja keuangan perusahaan. Contohnya adalah risiko likuiditas, risiko kredit, risiko investasi, dan sejenisnya.

Risiko operasional adalah risiko yang terkait dengan kegiatan operasional perusahaan. Contohnya adalah risiko kegagalan sistem, risiko keselamatan kerja, risiko kualitas produk atau layanan, dan sebagainya. Risiko-risiko ini dapat diukur dengan menggunakan metode statistik dan analisis data yang relevan.

2. Risiko yang Tidak Terukur (Unmeasurable Risk)

Risiko yang tidak terukur adalah risiko yang sulit atau bahkan tidak mungkin diukur dengan menggunakan metode statistik atau analisis data. Risiko ini biasanya terkait dengan faktor-faktor yang bersifat kualitatif, subjektif, atau abstrak. Contoh risiko yang tidak terukur adalah risiko reputasi, risiko hukum, risiko kepatuhan, dan sebagainya.

Risiko reputasi adalah risiko yang terkait dengan citra atau image perusahaan di mata stakeholders. Risiko ini sulit diukur karena bersifat subyektif dan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit diprediksi. Risiko hukum adalah risiko yang terkait dengan masalah hukum yang mungkin timbul dalam kegiatan perusahaan. Risiko ini sulit terukur karena tergantung pada kompleksitas peraturan hukum dan interpretasi hukum yang berbeda-beda di berbagai negara atau yurisdiksi.

3. Risiko yang Tidak Dapat Diprediksi (Unpredictable Risk)

Risiko yang tidak dapat diprediksi adalah risiko yang bersifat acak atau tak terduga. Risiko ini tidak dapat diprediksi dengan menggunakan analisis statistik atau data historis. Contoh risiko yang tidak dapat diprediksi adalah bencana alam, perubahan kebijakan pemerintah, krisis politik, dan sejenisnya.

Bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, atau badai tidak dapat diprediksi secara akurat, meskipun dapat diperkirakan dengan menggunakan model statistik atau pendekatan ilmiah. Perubahan kebijakan pemerintah atau krisis politik juga sulit diprediksi karena tergantung pada kebijakan atau keputusan yang diambil oleh pihak yang berwenang.

FAQ

1. Apa bedanya risiko yang terukur dengan risiko yang tidak terukur?

Risiko yang terukur dapat diukur dengan menggunakan metode statistik dan analisis data, sedangkan risiko yang tidak terukur sulit atau bahkan tidak mungkin diukur dengan metode tersebut. Risiko yang terukur berkaitan dengan angka atau persentase, sedangkan risiko yang tidak terukur berkaitan dengan faktor-faktor kualitatif, subjektif, atau abstrak.

2. Apa yang dimaksud dengan risiko yang tidak dapat diprediksi?

Risiko yang tidak dapat diprediksi adalah risiko yang bersifat acak atau tak terduga. Risiko ini tidak dapat diprediksi dengan menggunakan analisis statistik atau data historis. Contohnya adalah bencana alam, perubahan kebijakan pemerintah, krisis politik, dan sejenisnya.

Kesimpulan

Dalam bisnis, ada beberapa jenis risiko yang perlu diperhatikan. Menurut Knight, terdapat tiga jenis risiko yaitu risiko yang terukur, risiko yang tidak terukur, dan risiko yang tidak dapat diprediksi. Risiko yang terukur dapat diukur dengan menggunakan metode statistik dan analisis data, sedangkan risiko yang tidak terukur sulit atau bahkan tidak mungkin diukur dengan metode tersebut. Risiko yang tidak dapat diprediksi adalah risiko yang bersifat acak atau tak terduga.

Penting bagi perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko ini secara efektif. Dengan mengenali jenis risiko yang mungkin terjadi, perusahaan dapat membuat strategi yang tepat untuk mengurangi dampak negatif dan memanfaatkan peluang yang ada. Penting juga untuk melakukan evaluasi dan pemantauan secara teratur terhadap risiko-risiko yang ada.

Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu memiliki tim atau departemen yang bertanggung jawab dalam mengelola risiko dan membuat keputusan yang berhubungan dengan risiko. Selain itu, penting juga untuk melibatkan semua stakeholder dalam upaya pengelolaan risiko ini.

Dalam menghadapi risiko, perusahaan juga perlu memiliki sikap proaktif dan fleksibel. Peristiwa tak terduga dapat terjadi kapan saja, namun dengan memiliki rencana dan strategi yang baik, perusahaan dapat lebih siap dan dapat menghadapi risiko dengan lebih baik.

Akhir kata, penting bagi setiap perusahaan untuk mengelola risiko dengan serius. Risiko merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bisnis, namun dengan melakukan identifikasi, evaluasi, dan pengelolaan risiko yang tepat, perusahaan dapat meminimalkan dampak negatif dan memanfaatkan peluang yang ada dengan lebih baik.

Artikel Terbaru

Wahyu Setiadi S.Pd.

Dosen yang penuh semangat dengan hobi membaca. Mari berkolaborasi dalam memperluas pengetahuan!

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *