Teori Belajar Ausubel: Memahami Matematika dengan Santai

Tiap orang pasti mempunyai pandangan yang berbeda saat mendengar kata “matematika”. Ada yang tersenyum lebar, ada yang bergidik ngeri, dan tentu saja ada yang langsung tertidur. Namun, apapun reaksi Anda terhadap matematika, tak dapat dipungkiri kalau memahami konsepnya adalah kunci utama untuk sukses dalam pelajaran ini. Salah satu teori yang bisa membantu Anda dalam hal ini adalah Teori Belajar Ausubel.

Berpikir tentang teori dan konsep matematika seringkali membuat kepala kita pusing. Namun, Ausubel mengajarkan bahwa pembelajaran matematika sebenarnya bisa dilakukan dengan cara yang santai dan mudah dipahami. Caranya adalah dengan memahami bagaimana otak kita bekerja dalam memproses informasi dan bagaimana cara terbaik kita mengorganisasikan pengetahuan yang ada.

Ausubel memperkenalkan terma “pembelajaran miskonsepsi yang signifikan”. Ia berpendapat bahwa ketika kita ingin memahami suatu konsep baru, maka kita harus menghubungkannya dengan konsep yang sudah ada dalam pikiran kita. Misalnya, saat Anda belajar tentang konsep bilangan pecahan, maka penting bagi Anda untuk menghubungkannya dengan pengetahuan Anda tentang bilangan bulat atau perbandingan.

Lebih jauh lagi, Ausubel juga menekankan pentingnya menghubungkan materi pembelajaran baru dengan pengalaman nyata kita sehari-hari. Misalnya, ketika Anda belajar tentang luas segitiga, Anda bisa memvisualisasikan itu dengan melihat segitiga di sekeliling Anda, seperti atap rumah atau kartu permainan. Dengan menghubungkan materi dengan pengalaman nyata, pembelajaran matematika menjadi lebih hidup dan menarik.

Selain itu, Ausubel juga menyarankan agar kita belajar dengan mengidentifikasi konsep-konsep kunci yang menjadi dasar dari suatu topik matematika, kemudian membangun pengetahuan dan memahami hubungan antar konsep tersebut. Dengan cara ini, kita dapat memperkuat pemahaman kita dan menghindari kebingungan ketika materi di tingkat yang lebih tinggi diberikan.

Terkadang, matematika dapat menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang. Namun, dengan menggunakan teori belajar Ausubel, belajar matematika menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Yang perlu kita lakukan adalah menjalin koneksi antara konsep baru dengan konsep yang sudah kita kenal sebelumnya, menghadirkan matematika dalam kehidupan sehari-hari kita, dan membangun pemahaman dari konsep-konsep dasar yang kuat.

Jadi, tak perlu takut dan terjaga saat belajar matematika. Dengan pendekatan yang santai namun efektif yang diajarkan oleh Teori Belajar Ausubel, Anda dapat menguasai matematika dengan lebih baik dan meraih kesuksesan dalam pembelajaran!

Teori Belajar Ausubel dalam Pembelajaran Matematika: Pengertian dan Penjelasan Lengkap

Belajar merupakan proses penting dalam kehidupan setiap individu. Bagi seorang siswa, belajar adalah upaya untuk memahami dan menguasai berbagai konsep dan pengetahuan yang diajarkan di sekolah. Salah satu teori belajar yang sering digunakan dalam konteks pembelajaran matematika adalah teori belajar Ausubel.

Teori belajar Ausubel merupakan teori yang dikemukakan oleh seorang ahli psikologi bernama David Ausubel. Menurut Ausubel, belajar merupakan proses pengorganisasian dan pengintegrasian pengetahuan baru ke dalam struktur pengetahuan yang telah ada di dalam pikiran siswa. Belajar yang efektif terjadi saat siswa dapat mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya.

Prinsip-prinsip Teori Belajar Ausubel

Teori belajar Ausubel didasarkan pada beberapa prinsip utama yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran matematika. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:

1. Pendekatan Berpusat pada Siswa

Menurut Ausubel, pendekatan pembelajaran yang efektif harus berpusat pada kebutuhan dan kemampuan siswa. Guru perlu memahami latar belakang pengetahuan dan pengalaman siswa untuk dapat menghubungkan konsep-konsep baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa. Dengan pendekatan berpusat pada siswa, siswa akan lebih aktif dalam membangun pemahaman dan mengaitkan konsep-konsep matematika.

2. Pembebanan Kognitif

Pembebanan kognitif adalah prinsip yang menyatakan bahwa proses pembelajaran harus memperhatikan keterbatasan kognitif siswa. Guru harus mengatur pembelajaran secara bertahap, dimulai dari konsep yang lebih mudah hingga konsep yang lebih kompleks. Dengan demikian, siswa dapat membangun pengetahuan secara bertahap dan lebih mudah memahami konsep matematika yang sulit.

Contoh Penerapan Teori Belajar Ausubel dalam Pembelajaran Matematika

Untuk memahami lebih lanjut tentang penerapan teori belajar Ausubel dalam pembelajaran matematika, berikut ini adalah contoh penggunaannya:

1. Konsep Operasi Bilangan

Pada pembelajaran operasi bilangan, guru dapat memulai dengan mengingatkan siswa tentang pengetahuan dasar yang sudah dimiliki, misalnya penjumlahan dan pengurangan. Selanjutnya, guru dapat memperkenalkan konsep perkalian dan meminta siswa untuk mengaitkannya dengan penjumlahan yang sudah dipahami sebelumnya. Dengan mengaitkan konsep perkalian dengan pengetahuan yang sudah dimiliki, siswa akan lebih mudah memahami operasi bilangan secara keseluruhan.

2. Mengeksplore Konsep Bangun Datar

Sebagai contoh penggunaan teori belajar Ausubel dalam pembelajaran bangun datar, guru dapat memulai dengan mengenalkan konsep dasar, seperti persegi dan segitiga. Selanjutnya, guru dapat meminta siswa untuk mengaitkan dan mengidentifikasi hubungan antara berbagai jenis bangun datar tersebut. Dengan demikian, siswa dapat membangun pemahaman yang lebih baik tentang konsep bangun datar dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut dalam memecahkan masalah matematika yang berkaitan dengan bangun datar.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa perbedaan antara teori belajar Ausubel dengan teori belajar lainnya?

Teori belajar Ausubel memiliki beberapa perbedaan dengan teori belajar lainnya, seperti behaviorisme dan konstruktivisme. Salah satu perbedaannya adalah dalam pendekatan pembelajaran. Teori belajar Ausubel lebih menekankan pada pendekatan berpusat pada siswa dan mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki. Sedangkan teori belajar lainnya seperti behaviorisme lebih fokus pada pembingkaian stimulus-respon tanpa memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa.

2. Bagaimana cara mengoptimalkan penerapan teori belajar Ausubel dalam pembelajaran matematika?

Untuk mengoptimalkan penerapan teori belajar Ausubel dalam pembelajaran matematika, guru perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, guru perlu mengenal siswa dan memahami latar belakang pengetahuan mereka. Dengan demikian, guru dapat mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa. Selain itu, guru juga perlu merancang kegiatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan aktif dalam membangun pemahaman matematika.

Kesimpulan

Dalam pembelajaran matematika, penerapan teori belajar Ausubel dapat menjadi salah satu strategi efektif untuk membantu siswa memahami konsep-konsep matematika dengan lebih baik. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip teori belajar Ausubel, guru dapat menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan membantu siswa mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki. Dengan demikian, siswa dapat membangun pemahaman matematika yang lebih dalam dan memiliki kemampuan yang baik dalam memecahkan masalah matematika. Untuk itu, mari kita terapkan teori belajar Ausubel dalam pembelajaran matematika dan menyaksikan perkembangan positif siswa kita!

Ayo mulai terapkan teori belajar Ausubel dalam pembelajaran matematika!

Artikel Terbaru

Muhammad Ilham S.Pd.

Peneliti yang juga seorang peminat buku. Bergabunglah dalam eksplorasi pengetahuan bersama saya!

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *