Bermegah-megahan dalam Membangun Masjid Merupakan Tanda-tanda Kiamat yang Menjengkelkan

Seiring dengan kemajuan teknologi dan laju perkembangan manusia, masjid kini juga menjalani transformasi. Tak hanya sebagai tempat ibadah semata, tetapi juga menjadi simbol kekayaan dan keindahan. Namun, tahukah kita bahwa bermegah-megahan dalam membangun masjid sebenarnya merupakan tanda-tanda kiamat yang menjengkelkan?

Membangun masjid adalah tindakan mulia yang dianjurkan dalam agama Islam. Namun, masjid yang beraroma kemegahan dan kepralinehan menjadi semakin umum dijumpai. Beberapa orang berpikir bahwa semakin besar, semakin mewah, dan semakin mencolok sebuah masjid, semakin indah dan semakin bertambah pahalanya. Akan tetapi, pandangan ini salah besar dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang sebenarnya.

Sebagai sarana ibadah, masjid seharusnya menampilkan kesederhanaan dan kerendahan hati. Sebuah gedung megah dengan ornamen-ornamen berharga yang tak terhitung jumlahnya tidak mencerminkan semangat kebersamaan dan solidaritas yang merupakan esensi dari ibadah di masjid.

Terlebih lagi, saat ini kita dapat dengan mudah menemukan masjid-masjid megah yang lebih mirip dengan istana daripada tempat ibadah. Terdapat masjid yang dihiasi dengan perhiasan mewah, karpet permadani berharga ratusan juta rupiah, kubah emas, dan berbagai fasilitas eksklusif lainnya. Apakah semua ini benar-benar diperlukan dalam konteks ibadah?

Tahukah kita bahwa Rasulullah sendiri membangun masjid dengan sederhana? Masjid pertama yang ia dirikan, Masjid Nabawi di Madinah, dirancang dengan sangat sederhana dan tidak ada unsur kemegahan yang berlebihan. Apakah kita lebih mampu atau pandai daripada Beliau dalam memahami ajaran agama? Rasulullah tidak pernah mengajarkan umatnya untuk bermegah-megahan dalam membangun masjid. Sebaliknya, Beliau mengajarkan pentingnya kesederhanaan.

Sebetulnya, ini bukanlah hanya tentang masjid. Fenomena bermegah-megahan dalam membangun masjid juga mencerminkan kondisi dan sikap kita terhadap agama secara lebih umum. Dalam era kompetisi yang kian ketat ini, banyak orang berlomba-lomba memperlihatkan keistimewaan dan mendapatkan tempat di benak orang lain. Hal ini tentu bertentangan dengan nilai-nilai tawadhu dan kerendahan hati yang diajarkan Islam.

Oleh karena itu, sebagai umat Islam sejati, kita harus kembali kepada nilai-nilai inti Islam. Jangan biarkan diri kita terjebak dalam perangkap megahnya dunia materialistik. Sederhanakan masjid kita, kembalikan nilai-nilai kesederhanaan dan kerendahan hati. Karena yang penting bukanlah betapa megah masjid kita, tetapi sejauh mana kita menjalankan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam akhir zaman yang semakin dekat, saat semua orang terbuai dalam kemegahan yang semu, kita harus menjadi umat yang bijaksana dan sadar akan hakikat sejati agama. Bukanlah saat yang tepat untuk bermegah-megahan dalam membangun masjid. Saat ini, saatnya kita merenung dan kembali kepada akar nilai-nilai Islam yang penuh dengan kerendahan hati dan ketakwaan. Hanya dengan demikian, kita dapat menghindar dari tanda-tanda kiamat yang menjengkelkan tersebut.

Membangun Masjid: Tanda Tanda Kiamat

Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat Muslim, tempat di mana kita dapat melaksanakan shalat, beribadah, dan mencari ilmu agama. Bangunan masjid memiliki peranan penting dalam kehidupan umat Muslim, baik secara individu maupun secara kolektif dalam masyarakat. Sebagai umat Muslim, kita juga percaya bahwa membangun masjid memiliki kedudukan yang sangat mulia, bahkan terkait dengan tanda-tanda kiamat. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai pentingnya membangun masjid dan hubungannya dengan tanda-tanda kiamat.

Pentingnya Membangun Masjid

Membangun masjid merupakan salah satu amal yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Hal ini dikarenakan masjid memiliki peran yang sangat penting dalam mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT menyatakan:

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” (Al-Baqarah: 43)

Dalam ayat tersebut, Allah SWT menjelaskan pentingnya membentuk komunitas yang beribadah bersama. Masjid menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi kaum Muslimin. Selain itu, membangun masjid juga memberikan manfaat sosial bagi masyarakat sekitar. Masjid menjadi tempat berkumpul dan berkoordinasi dalam berbagai kegiatan sosial, seperti membantu masyarakat yang sedang kesusahan ataupun mengadakan pengajian untuk peningkatan pengetahuan umat.

Selain memberikan manfaat sosial, membangun masjid juga merupakan bentuk investasi untuk akhirat. Rasulullah Muhammad SAW bersabda:

“Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan hadis tersebut, dapat kita simpulkan bahwa membangun masjid merupakan amal yang sangat mulia dan mendatangkan pahala besar di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, kita tidak boleh melupakan pentingnya peranan membangun masjid dalam mendekatkan diri kepada-Nya.

Membangun Masjid sebagai Tanda Tanda Kiamat

Sebagai umat Muslim, kita juga percaya bahwa membangun masjid memiliki hubungan dengan tanda-tanda kiamat. Dalam hadis Riwayat Abu Hurairah, Rasulullah Muhammad SAW bersabda:

“Perjalanan yang diredai Allah adalah kepada tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Rasulullah, dan Masjid Al-Aqsa.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis tersebut, Rasulullah Muhammad SAW menjelaskan bahwa tiga masjid yang diredai Allah SWT adalah Masjidil Haram di Makkah, Masjid Rasulullah di Madinah, dan Masjid Al-Aqsa di Palestina. Keberadaan dan pemeliharaan tiga masjid ini menjadi tanda-tanda penting dalam agama Islam.

Selain itu, dalam hadis Riwayat Anas bin Malik, Rasulullah Muhammad SAW juga bersabda:

“Akan ada suatu masa ketika manusia akan berkompetisi dalam membangun masjid-masjid yang mewah tetapi tidak ada kebaikan di dalamnya.” (HR. Muslim)

Hadis tersebut memberikan kita pemahaman bahwa membangun masjid seharusnya bukan hanya berfokus pada kemewahan dan keindahan fisiknya, tetapi lebih penting lagi adalah membawa manfaat bagi umat Muslim secara spiritual dan sosial. Dengan kata lain, membangun masjid dengan maksud dan tujuan yang benar merupakan tanda kesalehan dan ketakwaan, bukan semata-mata status sosial atau sekadar prestise semata.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Bagaimana cara membangun masjid secara efektif?

Membangun masjid secara efektif membutuhkan perencanaan yang matang dan kerjasama yang baik antara pihak yang terlibat. Berikut beberapa langkah yang dapat diikuti:

  1. Melakukan kajian terhadap lokasi yang akan dibangun masjid, termasuk aspek hukum dan kelayakan lahan
  2. Membentuk tim perencana yang terdiri dari ahli arsitektur, ahli konstruksi, dan pihak terkait lainnya
  3. Mengumpulkan dana melalui infaq, sedekah, dan sumbangan dari umat Muslim
  4. Membuat rancangan bangunan masjid yang sesuai dengan kebutuhan umat Muslim dan mengikuti standar arsitektur Islam
  5. Melakukan pembangunan dengan mengikutsertakan masyarakat lokal agar mereka merasa memiliki masjid tersebut
  6. Melakukan pemeliharaan dan perawatan secara berkala agar masjid tetap terjaga keindahannya

2. Apakah ada syarat-syarat khusus dalam membangun masjid?

Ya, terdapat beberapa syarat khusus dalam membangun masjid, antara lain:

  • Lokasi masjid harus halal secara hukum Islam, tidak boleh berdiri di atas tanah yang diharamkan seperti tanah milik orang lain tanpa izin
  • Bangunan masjid harus mengikuti standar arsitektur Islam, seperti memiliki kubah, minbar, dan mihrab
  • Masjid harus terbuka untuk umat Muslim dan masyarakat umum, serta menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar
  • Dalam membangun masjid, harus memperhatikan lingkungan sekitar agar pembangunan masjid tidak merugikan masyarakat atau merusak habitat alam

Kesimpulan

Membangun masjid memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan umat Muslim. Selain memberikan tempat ibadah, masjid juga berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Bagi individu, membangun masjid merupakan amal yang sangat mulia dan mendatangkan pahala besar di sisi Allah SWT. Selain itu, membangun masjid juga menjadi salah satu tanda-tanda kiamat, yang mengingatkan kita akan pentingnya memelihara dan menjaga keberadaan masjid-masjid yang diredai Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita aktif berperan dalam membangun masjid dan memelihara keberadaannya, agar kita dapat terus mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memberikan manfaat bagi umat Muslim dan masyarakat sekitar.

Bergeraklah! Jadilah bagian dari pembangunan masjid!

Sekaranglah waktu yang tepat untuk bergerak dan ikut berperan dalam pembangunan masjid. Anda dapat berdonasi atau menyumbangkan tenaga dan keahlian yang Anda punya untuk memajukan pembangunan masjid di lingkungan sekitar Anda. Ingatlah bahwa setiap kontribusi yang Anda berikan akan memiliki dampak positif yang besar bagi umat Muslim dan masyarakat sekitar. Bersama-sama, mari kita wujudkan kehidupan beragama yang lebih baik dan harmonis melalui pembangunan masjid yang bermanfaat bagi semua.

Artikel Terbaru

Sari Yuliana S.Pd.

Peneliti yang mencari inspirasi di dalam buku. Saya adalah guru yang selalu haus akan pengetahuan.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *