Pendidikan menjadi hal penting yang wajib ditempuh oleh setiap orang. Bahkan, setiap orang memiliki hak untuk menerima pendidikan yang baik. Indonesia pun mewajibkan anak – anak untuk menempuh pendidikan sedikitnya 12 tahun hingga lulus SMA. Dan kini, bukan hal yang sulit untuk menempuh pendidikan tinggi. Banyak kemudahan yang bisa kamu dapatkan untuk menempuh perguruan tinggi. Bahkan, usia pun tidak menjadi masalah untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Jika mendengar kata pendidikan tinggi atau perguruan tinggi, tentu nama universitas dan institut yang langsung terlintas. Padahal, ada banyak sekali jenis dari pendidikan dan perguruan tinggi, khususnya di Indonesia. Banyaknya pilihan ini akan memudahkan kamu untuk memilih jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan minat dan bakatmu.
Di artikel ini, akan membahas mengenai jenis pendidikan tinggi dan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Yuk, simak artikel ini sampai selesai, ya!
Daftar Isi
Pendidikan Tinggi di Indonesia
Pendidikan tinggi di Indonesia dibedakan menjadi Pendidikan Akademik, Pendidikan Vokasi, dan Pendidikan Profesi atau Spesialis. Hal ini berdasarkan Undang – Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Naisonal. Sehingga pendidikan tinggi di Indonesia diklasifikasikan dalam tiga jenis seperti berikut ini.
Pendidikan Akademik
Pendidikan Akademik merupakan sistem pendidikan tinggi yang mana mengarah pada penguasaan terhadap disiplin ilmu. Tidak hanya itu, pendidikan akademik juga mengarah kepada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, hingga seni tertentu. Di dalamnya, mencakup program pendidikan Sarjana (S1), Magister atau Master (S2), dan Doktor (S3).
Nantinya, lulusan pendidikan akademik akan mendapatkan gelar yang diikuti dengan bidang keahlian yang ditekuninya. Misalnya menempuh pendidikan akademik pada sarjana dengan disiplin ilmu ekonomi, maka nanti akan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (SE). Begitu pula dengan sarjana lain, misalnya SKM (Sarjana Kesehatan Masyarakat), MM (Master Manajemen), dan lainnya.
Tentunya kamu sudah familiar dengan gelar – gelar ini, namun mungkin belum memahami jika gelar ini termasuk pada jenis pendidikan akademik.
Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi juga mengarah pada penguasaan keahlian, namun diutamakan pada keahlian terapan. Yang mana menekankan pada praktik penggunaan dalam dunia kerja. Yang mencakup pendidikan vokasi adalah Diploma 1 (D1), Diploma II (D2), Diploma III (D3), dan Diploma IV (D4).
Lulusan pendidikan vokasi ini pun nantinya akan mendapatkan gelar vokasi, sama dengan lulusan pendidikan akademik. Bedanya, gelar pendidikan vokasi tidak diikuti dengan disiplin ilmu yang ditekuni. Contoh gelarnya adalah Ahli Muda (A.Ma.), Ahli Pratama (A.P.), Ahli Madya (A.Md.), dan lainnya.
Pendidikan Profesi / Spesialis
Sementara untuk pendidikan profesi / spesialis, yaitu sistem pendidikan yang dapat ditempuh setelah menyelesaikan program pendidikan Sarjana. Tujuannya adalah untuk menguasai skill set yang spesifik. Dibutuhkan untuk mendalami profesi yang relevan.
Untuk menempuh gelar profesi, harus satu rumpun dengan pendidikan akademik yang ditempuh. Nantinya, setelah menyelesaikan pendidikan profesi akan mendapatkan gelar profesi yang sesuai dengan bidang pendidikan yang ditempuh. Pendidikan profesi ini juga sering dibutuhkan dalam pekerjaan, misalnya untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi atau jenjang karir yang lebih tinggi.
Jenis Perguruan Tinggi di Indonesia
Pendidikan tinggi dan perguruan tinggi tentu berbeda. Beberapa masih bingung menentukan ketika kuliah masuk ke pendidikan atau perguruan tinggi. Dan perguruan tinggi pun dibedakan menjadi beberapa jenis. Berikut ini akan dibahas mengenai jenis dari perguruan tinggi di Indonesia.
Universitas
Universitas menjadi pilihan kebanyakan lulusan SMA dan sederajat untuk melanjutkan perguruan tinggi. Universitas adalah perguruan yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam disiplin ilmu.
Mulai dari eksata, sosial, humaniora, agama, hingga seni, dipelajari mendalam di universitas. Yang mana disiplin ilmu ini dikelompokkan ke dalam fakultas – fakultas tertentu. Misalnya rumpun ilmu sosial, terdapat fakultas ekonomi, sosiologi, politik, dan lainnya. Rumpun ilmu eksakta terdiri dari ilmu kebumian, biologi, kimia, statistika, dan lainnya.
Secara tidak langsung, universitas juga dapat menyelenggarakan dua jenis pendidikan tinggi, yaitu pendidikan akademik dan pendidikan vokasi. Yang mana nantinya lulusan dari tiap disiplin ilmu akan memperoleh gelar sesuai dengan disiplin ilmu yang dijalaninya.
Jenjang pendidikan pun dimulai dari jenjang diploma hingga doktoral. Selain itu, universitas juga menjadi perguruan tinggi yang paling komplit, karena menjalankan sistem pendidikan secara akademis dan praktis sekaligus.
Banyak sekali universitas yang ada di Indonesia, diantaranya Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Sumatera Utara, dan lainnya.
Institut
Sama halnya dengan universitas, institut juga menyelenggarakan dua jenis pendidikan tinggi, yaitu pendidikan akademik dan pendidikan vokasi. Jenjang pendidikan pada institut juga beragam. Yang membedakan dengan universitas adalah jurusan yang ada pada institut.
Di institut, jurusan – jurusan hanya berasal dari satu rumpun ilmu tertentu, yang kemudian dikelompokkan ke dalam fakultas – fakultas khusus. Misalnya Institut Teknologi Sepuluh Nopember, yang di dalamnya hanya rumpun ilmu teknik dan teknologi.
Tapi, ada juga yang berbeda di salah satu institut, yaitu Institut Teknologi Bandung. Meskipun menyandang nama institut, namun di sini tidak hanya fokus pada rumpun ilmu alam saja, tapi juga ada fakultas lain yaitu Seni Rupa dan Desain (FSRD).
Sekolah Tinggi
Sekolah tinggi hanya memiliki satu fakultas dalam satu sekolah tinggi, yang terbagi dalam berbagai program studi. Inilah yang membedakan dengan universitas dan institut, dimana pada universitas dan institut terdiri dari beberapa fakultas. Namun, ada juga persamaan sekolah tinggi dengan universitas dan institut, yaitu sama – sama melaksanakan pendidikan akademik dan pendidikan vokasi.
Contoh dari sekolah tinggi ada banyak sekali, misalnya sekolah tinggi ilmu ekonomi, yang hanya menyediakan program studi dari fakultas ekonomi saja, seperti manajemen, akuntasi, dan lainnya. Seperti London School of Public Relation, yang hanya memuat satu fakultas yaitu ilmu komunikasi. Lulusan dari sekolah tinggi juga akan mendapatkan gelar sesuai dengan bidang akademik yang ditempuh.
Politeknik
Politeknik sebenarnya adalah cabang dari sekolah tinggi, bedanya sistem pendidikan di politeknik berfokus pada segi praktis. Dengan kata lain, politeknik hanya menyelenggarakan pendidikan vokasi, bukan pendidikan akademik. Karena tujuannya untuk mempersiapkan mahasiswa supaya memiliki kemampuan profesional supaya dapat mengembangkan, menerapkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Di politeknik pun terdiri dari berbagai rumpun disiplin ilmu, seperti halnya pada universitas.
Mahasiswa dididik secara praktis, yang mana nantinya dapat langsung diterapkan dalam masyarakat atau lingkungan pekerjaan. Di politeknik hanya menyediakan jenjang pendidikan mulai dari D1 hingga S1 saja. Lulusan politeknik pun nantinya akan mendapatkan gelar sesuai dengan jenjang pendidikan yang dipilih.
Contoh politeknik di Indonesia diantaranya Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Pajajaran, Politeknik Negeri Jakarta, dan lainnya.
Akademi
Sama halnya dengan politeknik, akademi adalah sekolah tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu cabang ilmu tertentu. Beda dengan politeknik yang menyediakan beberapa rumpun ilmu, akademi terdiri dari hanya satu rumpun ilmu saja.
Akademi juga mengedepankan sisi praktis keilmuan, sehingga diharapkan lulusan dari akademi nantinya dapat menerapkannya di jenjang pekerjaan atau dalam kehidupan di masyarakat. Kebanyakan memang lulusan dari akademi dipersiapkan untuk melanjutkan pada pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan yang ditempuh.
Lulusan akademi juga akan mendapatkan gelar sesuai dengan bidang ilmu yang ditempuh. Misalnya Bandung Pilot Academy, yang menyediakan pendidikan praktis untuk rumpun ilmu penerbangan saja. Ada juga Akademi Sekretari dan Manajemen Don Bosco, yang hanya memiliki program studi seputar kesekretariatan dan manajemen.
Perguruan Tinggi Berdasarkan Pengelolaannya
Perguruan tinggi di Indonesia dikelola oleh pihak – pihak tertentu, diantaranya pemerintah, swasta, serta kedinasan. Perguruan Tinggi Negeri adalah perguruan tinggi yang dikelola langsung oleh pemerintah dan biasanya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional. Meski begitu, ada juga beberapa PTN yang dikelola oleh lembaga pemerintahan selain Dinas Pendidikan Nasional. Contoh PTN di Indonesia adalah UNDIP, UI, UGM, UNPAD, ITB, UNAIR, dan lainnya.
Perguruan Tinggi Swasta (PTS), adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh pihak swasta, bisa berupa individu – individu atau kelompok yayasan tertentu. Jumlah PTS di Indonesia juga cukup banyak. Jika dulu PTS dianggap remeh, kini tidak lagi. Banyak juga PTS yang tergolong favorit dengan mahasiswa yang mampu bersaing. Contoh PTS di Indonesia diantaranya UDINUS, UPH, UNISBA, BINUS, dan lainnya.
Sementara Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK), adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh lembaga pemerintah selain Dinas Pendidikan Nasional. Biasanya dikelola oleh pemerintahan kementerian atau non kementerian. Mungkin kurang terlalu populer daripada PTN atau PTS, tapi peminat dari PTK tidak dapat dikatakan sedikit. Biasanya, tujuan dari siswa memilih PTK adalah lulusannya yang langsung bekerja di suatu lembaga yang menaungi PTK tersebut.
Misalnya STSN, yang diselenggarakan oleh Lembaga Sandi Negara Republik Indonesia, yang mana biasanya akan langsung bekerja pada lembaga tersebut. Begitu juga dengan IPDN, STAN, serta STIS.
Pemahaman Akhir
Pendidikan merupakan hal penting yang wajib ditempuh oleh setiap individu. Di Indonesia, terdapat tiga jenis pendidikan tinggi yang dibedakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ketiga jenis pendidikan tinggi tersebut adalah pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi atau spesialis.
Pendidikan akademik bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu. Jenjang pendidikan akademik meliputi program sarjana (S1), magister atau master (S2), dan doktor (S3). Gelar yang diperoleh sesuai dengan bidang keahlian yang ditekuni.
Pendidikan vokasi menekankan pada keahlian terapan yang dapat langsung diterapkan dalam dunia kerja. Jenjang pendidikan vokasi meliputi diploma 1 (D1), diploma 2 (D2), diploma 3 (D3), dan diploma 4 (D4). Gelar yang diperoleh adalah gelar vokasi yang tidak diikuti dengan disiplin ilmu.
Pendidikan profesi atau spesialis merupakan pendidikan yang ditempuh setelah menyelesaikan program sarjana dan bertujuan untuk mendalami keahlian spesifik dalam suatu profesi. Gelar yang diperoleh adalah gelar profesi yang sesuai dengan bidang pendidikan yang ditempuh.
Selain jenis pendidikan tinggi, terdapat juga berbagai jenis perguruan tinggi di Indonesia. Universitas adalah perguruan tinggi yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu dan program studi. Institut terdiri dari satu rumpun ilmu tertentu, sedangkan sekolah tinggi memiliki satu fakultas dalam satu bidang ilmu. Politeknik dan akademi fokus pada pendidikan vokasi, dengan perbedaan dalam tingkat praktik dan cakupan disiplin ilmu. Perguruan tinggi juga dapat dikelompokkan berdasarkan pengelolaannya, yaitu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta, dan perguruan tinggi kedinasan.
Ketika memilih pendidikan tinggi, penting untuk mempertimbangkan minat dan bakat serta memilih perguruan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan karir. Setiap jenis pendidikan tinggi dan perguruan tinggi memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing, dan yang terpenting adalah memperoleh pendidikan yang berkualitas untuk mencapai kesuksesan di masa depan.
Itulah jenis – jenis pendidikan tinggi serta perguruan tinggi di Indonesia. Sebelum menentukan ingin melanjutkan dimana, baiknya pahami dulu sehingga tidak salah pilih nantinya.
Komentar