Daftar Isi
Apakah kamu pernah bertemu dengan manusia yang bertawakal kepada selain Allah? Mereka adalah orang-orang yang tampaknya terjebak dalam kebingungan dan ketidakpastian, seperti kapal yang terombang-ambing di lautan yang liar. Meskipun mungkin terlihat kuat dan percaya diri di permukaan, namun dalam diri mereka, ada kekosongan yang mendalam.
Tawakal adalah pilar utama dalam kehidupan seorang Muslim. Ini adalah kepercayaan teguh bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak Allah, dan hanya Dia yang dapat menentukan nasib kita. Dalam tawakal, kita melepaskan kendali penuh atas kehidupan kita dan mempercayakan segalanya kepada-Nya. Namun, ada manusia-manusia yang salah mengarahkan tawakal mereka.
Mereka yang bertawakal kepada selain Allah cenderung mencari jalan pintas untuk mendapatkan kehidupan yang diinginkan. Mereka mengandalkan manusia atau benda-benda duniawi sebagai sumber kebahagiaan, kesuksesan, dan perlindungan. Mereka mengira bahwa dengan memanjakan orang kuat, mendapatkan harta yang melimpah, atau menyembah berhala, mereka dapat mewujudkan semua keinginan mereka.
Sayangnya, hal itu jauh dari kebenaran. Manusia yang bertawakal kepada selain Allah akhirnya merasakan kekecewaan yang mendalam. Mereka menemukan bahwa kekuatan manusia dan kekayaan duniawi hanyalah ilusi semu. Dalam saat-saat yang paling sulit, justru mereka merasa sendirian dan terlunta-lunta.
Manusia yang bertawakal kepada Allah, sebaliknya, merasakan ketenangan dan kepastian dalam hidup mereka. Mereka meletakkan kepercayaan mereka kepada Sang Pencipta yang Mahakuasa dan tidak pernah gagal. Tawakal mereka memberi mereka kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup dengan penuh keyakinan dan kesabaran.
Artinya, bertawakal kepada selain Allah menunjukkan ketidakpahaman akan konsep yang hakiki dalam kehidupan ini. Kita adalah makhluk ciptaan Allah yang lemah dan rentan. Hanya Dia yang mampu mengatur dan mempengaruhi segala aspek kehidupan kita. Ketika kita menyadari akan hal ini, sejatinya kita meletakkan fondasi yang kokoh untuk menjalani hidup dengan penuh keberkahan dan kebahagiaan.
Jadi, mari bersama-sama menjadikan Allah sebagai pusat tawakal kita. Jangan biarkan diri kita terjebak dalam kesesatan yang sia-sia. Kehidupan yang bermakna dan bahagia hanya dapat kita temukan ketika kita bertawakal dengan ikhlas dan tulus kepada-Nya. Meski terlihat sulit, tetapi hadiah yang akan kita peroleh jauh lebih besar daripada upaya yang kita lakukan.
Jawaban Manusia yang Bertawakal kepada Selain Allah
Manusia merupakan makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dengan keistimewaannya sendiri. Walaupun manusia memiliki kekuatan dan kemampuan yang terbatas, mereka sering kali bergantung kepada selain Allah untuk mendapatkan pertolongan, perlindungan, dan kebutuhan lainnya. Namun, sebagai hamba yang meyakini keesaan Allah, seharusnya manusia mengarahkan segala tawakkalnya hanya kepada Allah semata. Hal ini dikarenakan hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak dan mampu memberikan apa yang dibutuhkan oleh hamba-hambanya.
Sebagai umat muslim, dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita diajarkan untuk bergantung dan bertaqwa kepada Allah saja. Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 49, “Dan (ingatlah), ketika Kami selamatkan kalian dari kelompok Fir’aun yang menyiksa kalian dengan mengenakan azab yang paling buruk; mereka membantai anak laki-laki kalian dan membiarkan hidup perempuan kalian; padahal pada yang demikian itu, terdapat cobaan besar dari Tuhanmu.” Ayat ini menggambarkan betapa pentingnya manusia bertawakal hanya kepada Allah dalam menghadapi segala permasalahan dan cobaan hidup.
Alasan Manusia Bertawakal kepada Selain Allah
Meskipun seharusnya manusia hanya bertawakal kepada Allah, terdapat beberapa alasan mengapa sebagian manusia mencari pertolongan dan melibatkan diri mereka kepada selain Allah. Beberapa di antaranya adalah:
1. Kurangnya pemahaman tentang keesaan Allah
Salah satu alasan manusia bertawakal kepada selain Allah adalah kurangnya pemahaman tentang keesaan Allah yang harus menjadi landasan tawakkal. Pemahaman yang terbatas dan keliru tentang keesaan Allah dapat membuat manusia mencari pertolongan dari makhluk lain atau menyembah selain Allah dengan keyakinan bahwa mereka juga memiliki kekuatan dan pengaruh untuk membantu mereka.
2. Pengaruh budaya dan tradisi
Budaya dan tradisi dapat mempengaruhi cara pandang dan tindakan manusia dalam hal bertawakal. Beberapa budaya mengajarkan manusia untuk memuja atau meminta bantuan kepada para leluhur atau roh-roh tertentu. Terpengaruh oleh budaya ini, manusia menjadi bergantung kepada makhluk yang dianggap memiliki pengaruh supranatural untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Pengaruh lingkungan sosial dan orang-orang di sekitar
Lingkungan sosial juga mempengaruhi bagaimana manusia bertawakal. Dalam kelompok atau masyarakat tertentu, adanya keyakinan bahwa seseorang atau makhluk tertentu memiliki kekuatan atau pengaruh untuk membantu melewati situasi sulit. Hal ini bisa menjadi alasan manusia mencari pertolongan dan bertaqwa kepada manusia yang dianggap memiliki kemampuan yang lebih tinggi.
Manfaat Bertawakal hanya kepada Allah
Melakukan tawakkal dan bertawakal hanya kepada Allah memiliki manfaat yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Beberapa manfaat tersebut antara lain:
1. Ketenangan dan kepastian jiwa
Manusia yang memiliki tawakkal yang kuat kepada Allah akan merasakan ketenangan dan kepastian jiwa. Mereka yakin bahwa Allah adalah Maha Pemberi Rezeki, Maha Pelindung, dan Maha Penolong. Dengan demikian, mereka tidak perlu merasa khawatir atau takut terhadap segala permasalahan yang dihadapi, karena yakin bahwa Allah akan menyelesaikannya dengan jalan yang terbaik.
2. Menerima hasil dengan lapang dada
Ketika seorang manusia bertawakal hanya kepada Allah, ia akan menerima hasil suatu peristiwa dengan lapang dada. Mereka yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah yang Maha Bijaksana. Jika menghadapi kegagalan atau cobaan, mereka tidakkan merasa putus asa atau terpuruk, karena yakin bahwa itu adalah ujian dari Allah yang akan memberikan kebaikan pada akhirnya.
3. Kedekatan dengan Allah
Bertawakal hanya kepada Allah juga memperkuat ikatan antara manusia dengan Tuhannya. Saat seseorang benar-benar mengandalkan Allah dan meyakini bahwa hanya Dia yang dapat memberikan pertolongan dan keberhasilan, maka ia akan semakin dekat dan bergantung kepada Allah. Kedekatan ini membawa kebahagiaan dan kehidupan yang lebih bermakna.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Mengapa manusia sering mencari pertolongan kepada selain Allah?
Manusia sering mencari pertolongan kepada selain Allah karena beberapa faktor seperti kurangnya pemahaman tentang keesaan Allah, pengaruh budaya dan tradisi, serta pengaruh lingkungan sosial dan orang-orang di sekitar. Hal ini membuat mereka tergantung kepada makhluk lain dengan keyakinan bahwa mereka juga memiliki kekuatan yang dapat membantu mereka.
Apa manfaat bertawakal hanya kepada Allah?
Ada banyak manfaat dalam bertawakal hanya kepada Allah, di antaranya adalah mendapatkan ketenangan dan kepastian jiwa, menerima hasil dengan lapang dada, serta memperkuat kedekatan antara manusia dengan Allah. Bertawakal kepada Allah juga membawa kebahagiaan dan kehidupan yang lebih bermakna.
Kesimpulan
Setiap manusia, termasuk saya dan Anda, haruslah meyakini keesaan Allah dan bertawakal hanya kepada-Nya. Meskipun terkadang godaan untuk mencari pertolongan atau mempercayakan nasib kita kepada selain Allah muncul, sebagai hamba yang meyakini kekuasaan dan kemahakuasaan Allah, sebaiknya kita selalu mendekatkan diri kepada-Nya. Bertawakal dengan segenap hati dan berusaha sebaik-baiknya adalah langkah yang baik dalam menjalani kehidupan ini. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya bertawakal hanya kepada Allah dan mendorong kita semua untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Wallahu a’lam bish-shawab.