Daftar Isi
Siapa yang tak pernah merasa lelah menghadapi tantangan hidup? Bagi banyak orang, hidup ini ibarat roller coaster yang tak kenal lelah. Tetapi di tengah-tengah semua keruwetan ini, kitab Roma pasal 8 ayat 1-17 memberikan kita hikmah kekuatan rohani yang sama sekali tidak boleh diabaikan.
Roma 8:1 dimulai dengan kalimat yang begitu membumi dan menguatkan hati, “Karena itu sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Yesus Kristus.” Sungguh luar biasa! Tidak ada lagi penghukuman bagi kita yang beriman kepada-Nya. Tidak perlu lagi merasa terbebani oleh dosa-dosa yang telah diampuni. Kita telah dibebaskan oleh kasih dan anugerah-Nya.
Namun, kuasa-Nya tidak berhenti di situ. Roma 8:11 mengingatkan kita akan kekuatan Roh Allah yang bersemayam dalam diri kita. Yesus Kristus, yang telah terbangkit dari kematian, tinggal dalam hati kita melalui Roh Kudus. Bukan hanya itu saja, Roh Kudus juga memberikan kehidupan kepada tubuh yang fana ini. Jadi, jelas sekali bahwa meski kita hidup di dunia yang fana, kita memiliki kekuatan yang melebihi segalanya!
Saat melanjutkan membaca, kita dihadapkan dengan perdebatan internal dalam diri manusia. Dalam Roma 8:5-7, Paulus menjelaskan konflik antara pikiran manusia yang terikat oleh duniawi dan roh yang diberikan oleh Tuhan. Namun, kita tidak perlu putus asa. Roma 8:13 menegaskan bahwa jika kita hidup menurut nafsu kita sendiri, kita akan mati. Tetapi jika kita dengan bantuan Roh Kudus “membunuh perbuatan tubuh”, kita akan hidup dan menerima warisan Tuhan.
Hikmah yang bisa kita ambil dari khotbah Roma 8:1-17 ini adalah kita dituntut untuk hidup dalam kemenangan rohani. Tuhan telah memberikan Roh Kudus kepada kita sebagai Penolong yang setia. Apa pun tantangan yang kita hadapi, kita tidak perlu takut dan putus asa. Roh Kudus memberikan kekuatan kepada kita untuk mengalahkan keinginan duniawi dan menjalani hidup menurut kehendak Tuhan.
Roma 8:17 mengingatkan kita bahwa kita adalah anak-anak Allah dan bersama Kristus kita adalah ahli waris. Artinya, kita memiliki hak dan akses kepada berkat-berkat yang dinikmati oleh Yesus Kristus sendiri. Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk merasa lemah atau kurang berarti. Kita adalah bagian dari keluarga Allah yang penuh kasih dan dijamin oleh-Nya.
Untuk menjalani hidup ini dengan sukacita dan kemenangan, kita perlu terus mengisi hati dan pikiran dengan Firman Tuhan. Roma 8:6 mengingatkan kita bahwa pikiran duniawi hanya akan menghasilkan kematian, sedangkan pikiran yang tertuju pada Roh akan menghasilkan hidup dan damai sejahtera. Rendahkan diri, bersekutu dengan Roh Kudus, dan hiduplah dalam kebenaran-Nya.
Jadi, mari kita renungkan pesan Roma 8:1-17 ini dengan gaya santai, namun tetap serius. Kita dituntut untuk hidup dalam kemenangan rohani dengan mengandalkan kekuatan Roh Allah. Tidak ada satu pun penghukuman bagi kita yang beriman kepada Yesus. Marilah hidup dalam kebebasan dari dosa dan kekuatan Roh Kudus, serta menyadari bahwa kita adalah anak-anak Allah yang dijamin oleh-Nya.
Jawaban Khotbah Roma 8:1-17
Dalam Injil Roma pasal 8 ayat 1-17, Rasul Paulus menyampaikan sebuah pesan yang sangat penting bagi kaum percaya. Pesan ini tentang kebebasan yang didapatkan oleh mereka yang hidup di dalam Kristus Yesus. Dalam ayat pertama, Paulus mengatakan, “Sebab itu sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.”
Kebebasan dari hukuman
Kebebasan yang dimaksudkan di sini adalah kebebasan dari hukuman dosa. Sebagai manusia berdosa, kita semua berhak menerima hukuman atas dosa-dosa yang telah kita lakukan. Namun, melalui iman kepada Yesus Kristus, kita telah menerima pengampunan dan kebenaran di hadapan Allah. Sebagai hasilnya, kita tidak lagi dihukum atas dosa-dosa kita.
Hal ini bukan berarti kita bebas untuk berbuat dosa. Sebaliknya, kebebasan ini memanggil kita untuk hidup dalam ketaatan dan kesalehan. Kita tidak lagi terikat oleh kuasa dosa, tetapi kita mempunyai kuasa untuk hidup menurut Roh Allah yang ada di dalam kita.
Rasul Paulus menjelaskan bahwa mereka yang hidup menurut Roh hidup akan menghasilkan buah Roh. Buah Roh ini dapat terlihat dalam karakter kita dan perilaku kita sehari-hari. Beberapa contoh buah Roh yang disebutkan oleh Paulus antara lain: kasih, sukacita, damai, kesabaran, kemurahan hati, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.
Hidup menurut Roh bukan berarti hidup tanpa tantangan atau penderitaan. Paulus juga menyampaikan bahwa kita akan menderita bersama Kristus, tetapi penderitaan ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan diwahyukan kepada kita sebagai anak-anak Allah.
Anak-anak Allah
Salah satu pokok bahasan dalam surat ini adalah kedudukan kita sebagai anak-anak Allah. Melalui iman kepada Yesus Kristus, kita telah diadopsi menjadi anak-anak Allah. Sebagai anak-anak Allah, kita menerima Roh-Nya yang memimpin kita dan memberikan kesaksian bersama dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Karena kita adalah anak-anak Allah, kita juga adalah ahli waris Allah. Bersama Yesus Kristus, kita akan menerima kemuliaan-Nya dan mendapatkan bagian dalam kerajaan surgawi yang telah disediakan bagi kita sejak semula.
Hidup menurut Roh berarti hidup dalam ketaatan kepada firman Allah dan dipimpin oleh Roh Allah yang ada di dalam kita. Hidup menurut Roh berdampak pada karakter dan perilaku kita, yang tercermin dalam buah-buah Roh yang kita hasilkan. Hidup menurut Roh juga berarti melepaskan kendali dosa dalam hidup kita dan membiarkan Roh Allah memimpin langkah-langkah kita.
FAQ 2: Apa yang dimaksud dengan penderitaan yang tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan?
Penderitaan yang tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan merujuk pada penderitaan yang kita alami sebagai orang percaya. Penderitaan ini dapat berupa penentangan, penganiayaan, atau kesulitan hidup lainnya yang kita hadapi karena iman kita kepada Yesus Kristus. Meskipun penderitaan ini dapat berat, dalam perspektif kehidupan kekal yang akan kita terima bersama Kristus, penderitaan ini dianggap kecil dan tidak sebanding dengan kemuliaan dan kebahagiaan yang akan kita nikmati di hadapan Allah.
Dalam kesimpulannya, kita diajak untuk hidup dalam kebebasan yang telah kita terima melalui Yesus Kristus. Kebebasan ini bukanlah izin untuk berbuat dosa, tetapi panggilan untuk hidup menurut Roh Allah. Hidup menurut Roh memungkinkan kita menghasilkan buah Roh yang mencerminkan karakter dan sifat Allah. Sebagai anak-anak Allah, kita memiliki kedudukan yang istimewa dan siap menerima kemuliaan Allah di dalam hidup kita. Marilah kita hidup dalam ketaatan dan kesalehan sebagai respons atas kasih dan pengorbanan-Nya bagi kita.