Yohanes 10 Ayat 1-10: Perumpamaan Gembala dan Domba yang Menggetarkan Hati

Ketika memasuki Bab Yohanes 10, kita dihadapkan pada sebuah perumpamaan yang sangat menggetarkan hati, yaitu perumpamaan mengenai Gembala dan Domba. Dalam ayat-ayat ini, Yesus menggunakan gambaran ini untuk memberikan pengajaran yang penuh makna dan menginspirasi kita untuk merenungkan ketergantungan kita pada Tuhan.

Dalam perumpamaan ini, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Gembala yang baik. Ia menjelaskan bahwa Gembala yang baik mengenal domba-domba-Nya, dan domba-domba-Nya pun mengenal-Nya. Ini adalah sebuah gambaran yang indah tentang hubungan yang intime antara Tuhan dan umat-Nya.

Yesus melanjutkan dengan mengatakan bahwa gembala memanggil domba-domba-Nya dengan nama mereka masing-masing dan domba-domba tersebut mengikutinya karena mereka mengenal suaranya. Inilah gambaran yang luar biasa tentang betapa domba-domba-Nya begitu dekat dengan Gembala yang baik, sehingga mereka mempercayai dan mengikuti-Nya tanpa ragu.

Yesus juga menekankan bahwa Ia datang untuk memberikan hidup yang berlimpah kepada domba-domba-Nya. Ia mengatakan, “Aku datang, supaya mereka memperoleh hidup dan memperolehnya dengan melimpah.” Pernyataan ini mengungkapkan kemurahan hati-Nya yang tak terbatas terhadap umat-Nya.

Namun, di antara kebaikan dan rahmat-Nya, Yesus juga mengingatkan kita akan keberadaan pencuri yang datang untuk mencuri, membunuh, dan merampas. Dalam ayat-ayat ini, kita diingatkan bahwa kita harus tetap berhati-hati dan waspada terhadap pengaruh-pengaruh jahat yang ada di dunia ini.

Perumpamaan ini mendorong kita untuk merenungkan hubungan kita dengan Tuhan. Sebagai domba-domba dari Gembala yang baik, kita diajak untuk mengenal-Nya dengan lebih dalam, mempercayai dan mengikuti suara-Nya. Kami juga diingatkan untuk hidup dalam limpahan kasih dan anugerah-Nya.

Apakah kita memilih untuk menjadi domba yang mendengar suara-Nya dan mengikuti-Nya dengan setia? Ataukah kita tergoda oleh pencuri yang ingin mencuri kebahagiaan dan damai yang diberikan-Nya?

Saatnya bagi kita untuk merenungkan dan menyadari bahwa hanya melalui hubungan yang intim dengan Gembala yang baik kita dapat menemukan hidup yang berlimpah dan kebahagiaan sejati. Mari kita merespons panggilan-Nya, dan hidup dalam persaudaraan sejati dengan-Nya, sehingga kita dapat memperoleh hidup yang nyata dan abadi.

Dalam perumpamaan Gembala dan Domba ini, Yesus mengingatkan kita akan hubungan yang erat dan personal dengan Tuhan. Mari kita menjadi domba-domba yang setia dan mengikuti-Nya dengan penuh keyakinan, sehingga kita dapat menemukan hidup yang sungguh berarti dan penuh sukacita.

Jawaban Yohanes 10 Ayat 1-10

Yohanes 10 ayat 1-10 adalah salah satu bagian dari Injil Yohanes yang mencatat kata-kata dan perbuatan Yesus Kristus. Dalam ayat-ayat ini, Yesus menggunakan perumpamaan tentang gembala dan domba untuk mengajarkan tentang peran dan sifat-Nya sebagai Sang Mesias.

Ayat 1-2

Kata Yesus, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya barangsiapa yang tidak masuk ke dalam kandang domba melalui pintu, tetapi naik di tempat lain, pencuri dan perampok itu, namun yang masuk melalui pintu adalah gembala domba. Baginya penjaga pintu membukakan pintu, maka domba-domba itu mendengarkan si gembala.”

Ayat 3-5

Yesus melanjutkan perumpamaannya, “Dia memanggil domba-domba dengan nama dan menggiring mereka keluar. Ia pergi di muka mereka, dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi mereka tidak akan mengikuti orang asing, melainkan akan lari dari dia, karena mereka tidak mengenal suara orang asing tersebut.”

Ayat 6-7

Para pendengar Yesus tidak mengerti maksud perkataan-Nya ini, maka Yesus menjelaskan, “Perumpamaan ini dikatakan-Nya kepada mereka, tetapi mereka tidak mengertikan apa yang hendak dikatakannya kepada mereka. Oleh sebab itu Yesus berkata pula kepada mereka, sesungguhnya Aku ini adalah pintu domba-domba.”

Ayat 8-9

Yesus melanjutkan, “Semua orang yang datang sebelum Aku adalah pencuri dan perampok, tetapi domba-domba tidak mendengarkan mereka. Aku adalah pintu, barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat; ia akan masuk dan keluar dan mendapat pengembalaan.”

Ayat 10

Yesus mengakhiri perumpamaannya dengan mengungkapkan tujuan dan peran-Nya, “Pencuri itu datang hanya untuk mencuri, mencabut, dan membinasakan. Aku datang supaya mereka memperoleh hidup dan memperolehnya dengan segala kelimpahannya.”

Frequently Asked Questions (FAQ) 1

Apakah Yesus benar-benar mengajarkan bahwa Ia adalah pintu bagi domba-domba?

Ya, dalam perumpamaan ini, Yesus jelas-jelas mengatakan bahwa Ia adalah pintu bagi domba-domba. Melalui pernyataan ini, Yesus ingin menekankan bahwa hanya melalui Dia kita dapat masuk ke dalam kerajaan Allah dan mendapatkan keselamatan. Bagi mereka yang mengikuti-Nya, Yesus menjanjikan hidup yang kekal dan pengembalaan yang baik.

Frequently Asked Questions (FAQ) 2

Apa yang dimaksud dengan “pencuri dan perampok” dalam perumpamaan ini?

Pencuri dan perampok yang disebutkan Yesus dalam perumpamaan ini melambangkan orang-orang yang berusaha memasuki kandang domba melalui jalan yang salah atau mencoba menarik perhatian domba-domba dengan iming-iming palsu. Mereka adalah para pemimpin agama palsu atau orang-orang yang memperalatkan agama untuk kepentingan diri sendiri. Yesus mengingatkan kita agar berhati-hati terhadap mereka dan tetap mengikuti-Nya sebagai satu-satunya jalan menuju kebenaran dan keselamatan.

Kesimpulan

Melalui perumpamaan tentang gembala dan domba, Yesus ingin mengajarkan kepada kita tentang peran dan sifat-Nya sebagai Sang Mesias. Ia adalah gembala yang baik, yang membimbing dan memberikan hidup yang kekal bagi domba-domba-Nya. Yesus menekankan pentingnya mengikuti-Nya, mengenali suara-Nya, dan masuk melalui-Nya sebagai pintu menuju kerajaan Allah. Hanya dengan mengikuti-Nya, kita dapat memperoleh pengembalaan, perlindungan, dan hidup yang berlimpah. Dengan demikian, mari kita mematuhi ajakan-Nya dan mengikuti-Nya dengan setia, agar kita dapat memperoleh hidup yang sejati dan kekal bersama-Nya.

Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang kehidupan dan pengajaran Yesus, disarankan untuk membaca dan mempelajari Injil-injil dalam Alkitab, terutama Injil Yohanes yang mencatat banyak perkataan dan perbuatan-Nya. Jadikanlah ajaran-Nya sebagai pedoman hidup dan berusahalah untuk selalu mengikuti-Nya dalam segala hal. Dengan melakukannya, kita akan mendapatkan hidup yang penuh dengan kasih karunia dan berkat dari-Nya.

Artikel Terbaru

Irfan Maulana S.Pd.

Dalam Kebisuan Buku, Saya Menemukan Suara yang Tidak Terhingga. Ayo berbagi pengetahuan!

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *