Surah Al Muthaffifin: Kisah Pendusta-Pendusta yang Berlaku Curang

Surah Al Muthaffifin adalah salah satu surah dalam Al-Qur’an yang menceritakan tentang perilaku buruk orang-orang yang suka berbohong dan curang. Surah ini terdiri dari 36 ayat dan menjadi bagian dari Juz ke-30. Namun, tahukah kamu apa arti dan pentingnya Surah Al Muthaffifin?

Surah Al Muthaffifin terkenal dengan penggambaran nyata mengenai akhlak dan karakter manusia. Al-Qur’an menggambarkan betapa destruktifnya perilaku pendusta dan pelaku tipu daya. Dalam Surah Al Muthaffifin, Allah mengutuk orang-orang yang tidak jujur dan menyiksa manusia dalam hubungan bisnis ataupun dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi seorang Muslim, Surah Al Muthaffifin mengingatkan kita untuk selalu berpegang teguh pada prinsip kejujuran dan keadilan dalam segala hal yang kita lakukan. Surah ini menjadi pengingat bagi kita untuk tidak terjebak dalam godaan untuk mencuri, memanipulasi, atau melakukan kecurangan dalam bisnis atau dalam hubungan dengan sesama.

Dalam bahasa Arab, Surah Al Muthaffifin memiliki pelafalan yang indah dan makna yang dalam. Berikut ini adalah teks Surah Al Muthaffifin beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia:

سورة المطففين

Surah Al Muthaffifin

Ayat 1:
Apabila orang-orang yang berdosa datang kepada kamu (Muhammad), mereka menggelengkan kepala dengan ejekan, orang-orang beriman pun memandang mereka dan berkata, “Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang benar-benar kehilangan diri”.

Ayat 2:
Dan apabila mereka lewat di dekat mereka (orang-orang yang beriman), mereka saling mengomentari.

Ayat 3:
Sekiranya mereka kembali kepada dunia, tentulah mereka kembali (pula) kepada perbuatan-perbuatan yang dilarang itu. Sebenarnya, mereka itu adalah pendusta.

Ayat 4:
Dan mereka meninabobokkan secara sembarangan.

Ayat 5:
Mereka itu adalah orang-orang yang lalai.

Ayat 6:
Dan di malam hari mereka berbaris di atas bantal buatan.

Ayat 7:
Dan di waktu pagi mereka berpuasa,

Ayat 8:
Pada harta bendanya tersendiri ada hak orang-orang miskin dan orang-orang yang terbelenggu dalam perjalanan (yaitu mereka yang lagi berhijrah).
Tafsir Surah Al-Muthaffifin dan Latinnya: Mengungkap Kejahatan dalam Bertransaksi

Pengenalan Surah Al-Muthaffifin

Surah Al-Muthaffifin adalah surah ke-83 dalam Al-Qur’an, yang terdiri dari 36 ayat. Surah ini termasuk dalam kelompok surah Makkiyah dan mengandung tema utama tentang kejahatan dalam bertransaksi dan pengingkaran terhadap hari pembalasan.

Latihan Surah Al-Muthaffifin dalam Tulisan Latin

Bismillahirrahmanirrahim

Wailul lil muthaffifiin,

Allaziina ithaaktalu ‘alannaasi yastauufoon,

Wa izaakaluu hum awazanuu yukhsiruun,

Alaa yazunu ulaaika annahum mab’uuuna,

Liyawmin ‘aziimin,

Yawma yaquumun naasu li rabbil ‘alamiin.

Kalla innakitaabal fujjaari,

La fi sijjinin,

Wa ma adraaka ma sijjiin,

Kitabun marquum,

Waylun yawma ‘izilllizaaara-ato,

Fima raqum,

Fima yuthha roon,

Yawma yu’re da-una ilan nara-ati,

Haazaal naari allatiikunthum bihaa tukadzi buna,

Afa si maa tunjizouun,

Sauban tunjizouun:

Wa malaysia hum ‘azabun,

Innahu maw ‘iduhum yawmaiddin ‘alayal ahfaami muhyadaatun,

Inn haadha lahuwa fii al kitaabi masdud,

Sauban kaulu kitaabiy,’ alaa sughfin yasha’a raqibun,

Innalal muthaqiina fi jaannatinw wuuyuun,

Sabiquuna qad sabaqau,

‘Ulaaaika al mukarrabuun,

Fii jannati al na’iim,

La yasma’unna fihaa laghwy walutuufah,

Jazaam min rabbika ‘aatan hisabaa.

Robinsamawati wal ardi wa ma baynahumar rahmaaan,

La yamlikuuna min hii min kalaamin,

Yawma yaqumu ruhu war mala’ikatu,

Barojaan la yatakallamoona,

Illaa man aazina lahurahmaan,

Wa qaalasawbani yaa alimuna,

Qaluw laysa baina kumuwas’ilatun,

Yawmaya’tii aazina rabbika la yasma’u nasaa’an lahuu,

Yawsuyl wahujju lillahi allatheee la-ilaha ‘ilaa huwa ar rahmanur rahiim.

Innaa anzarnakum ‘azin sudhuur,

Yawma ya’ti nam laa marri lahu-aa minhu akhfaji,

Mutmutunaa absaaruhum tarhaqhum zillatun,

Allaahu maglin halighal qaariyah,

Yawma yunbathuun nasu lasharaa.

Kalla innal iksiyaaratamay yaaiththunuu ba’thun aa’atid,

Yawma yakunuth zullamaatifinaa awsnaa.

Yawma yunaadihimfa yaquuluuna aa ainaa maraddukum warraa’akum,

Wayaunaazuuna a’dalina ma ashusshaykhata walhimaam,

Thaharal yaumul haaq ohoom fii dhalahatun kilaah.

La yanfa’uhum innahum swalatihum,

Kallaa innal inshiraaka laa yumlikuuna mintallahi shai’an wa huwa yumlikun,

Kalla idzazubirratil ard dzibziban,

Wa burrockatil ar-robbu banooran,

Wa qaalal mudtarroonsu ta laaalla al-laziina kuntum tazaqkaruun,

Faltalaa al maaa’u waltaa laa,

Wa ma adraaka maal aqiyah,

Wuuj nadzaaratunw waahidatun,

Faiza huwa bil baasil latheee yujeeru,

Wa infa wa hamilatunw wa anni’atun,

Innaa arsalna ilaaikum rasuulan shaahid an ‘alaykum kamaa arsalna ilaa fir’awna rasuulaa.

Fataa’zadi aazabil laa ilaahi illaahu yaa muula ‘aththiim,

Fa illam tuminu li fatakuunul laakuu yamausshakuun,

Faitaqullah wa aatuunii,

Faitatagasalmal istikamaa,

Yamlikna maa bainayadza yihadinw wa maa khalfahum yahmiluuna ‘arsyaka rabbika fawqa hum yumsiikuna,

Tahiyyatun yawma yalmasunaa laiih.

Way1 al muthaffifiina bai sukunlan aa yuufoona,

Amma tha fi ‘uun,

Waylunul li mushuikinaaa,

74599Qaddamas salam puan ku quzuuyahutter,

Penjelasan Surah Al-Muthaffifin

Surah Al-Muthaffifin, yang terdiri dari 36 ayat, membedah tindakan mungkir dalam bertransaksi dan penyalahgunaan timbangan. Surah ini menggambarkan kejelekan tindakan-tindakan tersebut dan menegaskan bahwa Allah mengetahui semua yang tersembunyi.

Surah Al-Muthaffifin dimulai dengan menggambarkan keadaan orang-orang yang cenderung melakukan ketidakadilan dalam bertransaksi dan tidak mengindahkan hak-hak orang lain. Mereka cenderung menipu orang lain dalam berbisnis dan selalu berusaha untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya, bahkan jika itu berarti melanggar hukum dan etika.

Surah ini juga menyoroti tindakan mereka yang menggunakan timbangan palsu atau melakukan kecurangan dalam pengukuran barang dagangan. Mereka menyebabkan kerugian bagi orang lain dengan mengurangi jumlah barang yang sebenarnya dan meningkatkan harga jualnya.

Allah menegaskan bahwa orang-orang seperti ini tidak akan lolos dari hukuman-Nya. Pada hari pembalasan yang dahsyat, mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatan mereka. Mereka akan dibakar dalam api neraka yang membara dan tidak akan mendapatkan kelonggaran dari hukuman Allah.

Surah Al-Muthaffifin juga menggambarkan penghakiman yang adil yang akan diberikan kepada orang-orang yang bertakwa. Mereka akan dibawa ke dalam surga yang penuh kenikmatan, di mana mereka akan dikelilingi oleh pohon-pohon dan mata air yang mengalir.

Dalam surah ini, Allah juga menunjukkan bahwa tindakan mungkir dalam bertransaksi dan penyalahgunaan timbangan bukanlah tindakan yang diabaikan oleh-Nya. Dia mengetahui semua yang terjadi dan akan membalas setiap perbuatan yang dilakukan manusia. Oleh karena itu, manusia harus bertindak dengan adil dan jujur dalam berbisnis serta menghindari segala bentuk penipuan dan kecurangan.

FAQ 1: Apa hukuman bagi orang yang melakukan penyalahgunaan timbangan?

Jawaban: Allah telah menetapkan hukuman yang setimpal bagi orang yang melakukan penyalahgunaan timbangan. Mereka akan mendapatkan siksaan yang pedih di akhirat, di mana mereka akan dibakar dalam api neraka yang membara. Allah adalah Yang Maha Adil dan tidak akan membiarkan mereka lolos dari hukuman-Nya.

FAQ 2: Mengapa penting untuk bertransaksi dengan jujur dan adil?

Jawaban: Bertransaksi dengan jujur dan adil adalah tuntutan agama dan prinsip moral yang penting. Dalam berbisnis, kita harus berpegang pada kejujuran dan etika yang baik agar dapat menjaga kepercayaan mitra bisnis dan memberikan manfaat yang adil bagi semua pihak. Transaksi yang jujur dan adil juga merupakan bentuk ketakwaan kepada Allah dan menunjukkan bahwa kita menghormati hak-hak orang lain.

Kesimpulan: Bertransaksi dengan Jujur dan Adil

Dalam Surah Al-Muthaffifin, Allah menegaskan pentingnya bertransaksi dengan jujur dan adil. Tindakan penyalahgunaan timbangan dan penipuan dalam berbisnis tidaklah diabaikan oleh-Nya. Setiap perbuatan akan mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita harus menjaga kejujuran dan etika dalam berbisnis, menghindari segala bentuk penipuan, dan senantiasa mengutamakan kepentingan umum. Dengan bertransaksi yang jujur dan adil, kita dapat menciptakan lingkungan bisnis yang berkualitas, berkeadilan, dan penuh berkah dalam upaya menuju kesuksesan. Mari berkomitmen untuk bertransaksi dengan kejujuran dan adil, demi kebaikan bersama dan keridhaan Allah. Wallahu a’lam bi ishawab.

Artikel Terbaru

Hadi Surya S.Pd.

Suka Menulis Catatan Penelitian dan Menyelam dalam Buku. Mari jelajahi dunia ilmu bersama!