Teks Tanggapan: Menanggapi dengan Santun

Kamu tentu pernah diminta pendapat tentang suatu karya seni atau pun persoalan bukan? Mungkin seorang temanmu sedang bingung dalam menentukan puisi mana  yang cocok dibawakan saat peringatan hari pahlawan atau guru meminta tanggapanmu mengenai pengaruh penggunaan gawai dalam pembelajaran. Tentunya kamu harus mengetahui persoalan dasar dari topik-topik tersebut. Nah, pada proses itulah daya kritismu diuji dengan argumen yang sekiranya mendukung tanggapanmu.

Bentuk nyata dari proses berpikir kritis adalah pemberian tanggapan terhadap suatu peristiwa. Tanggapan dapat bentuk kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap suatu narasi peristiwa. Jika tanggapan itu menunjukkan kesetujuan, maka akan terbentuk kesamaan sudut pandang. Sedangkan, jika tanggapan itu bertolak belakang maka akan menimbulkan perbedaan pendapat.

Menanggapi
Sumber: Clker-Free-Vector-Images dari Pixabay

Pengertian Teks Tanggapan

Kata ‘teks tanggapan’ terbentuk dari kata ‘teks’ dan ‘tanggapan’. Teks adalah satuan bahasa dengan konstruksi berpikir lengkap yang menerangkan kondisi sosial dalam bentuk tulis atau pun lisan (Mahsun, 2018: 29). Singkatnya, teks merupakan produk bahasa dalam bentuk lisan atau tulis yang berisi informasi tertentu. Di sisi lain, secara makna kamus, tanggapan adalah sambuatan terhadap ucapan (kritik dan komentar) yang diterima pancaindra (KBBI, 2008).

Secara makna kata dari ‘teks’ dan ‘tanggapan’ dapat ditarik kesimpulan teks tanggapan adalah bentuk panyampaian kritik atau komentar  dengan tujuan membangun yang direalisasikan secara tulis atau pun lisan. Konsep itu diperkuat pendapat Mulyadi (2015: 71), teks tanggapan adalah teks yang memuat tanggapan, baik berupa dukungan atau penolakan terhadap suatu topik bahasan atau peristiwa yang disertai pemaparan data pendukung tanggapan.

Berbicara teks tanggapan secara tidak langsung akan membicarakan fungsi teks eksposisi. Kata kunci teks eksposisi adalah ‘berpendapat’ yang bertujuan untuk meyakinkan dan memengaruhi orang lain. Fungsi dari perpendapat, berlaku juga pada saat kita menanggpai suatu peristiwa. Bermula dari tanggpan, menujukkan adanya respon, maka akan memunculkan penilaian. Salah satu bentuk penilaian yakni memuji atau mengkritik.

Ciri-ciri Teks Tanggapan

Untuk lebih paham lagi mengenai teks tanggapan yang serupa dengan eksposisi dan deskripsi,  ada unsur pendapat dan penjelasan, maka kita perlu mengetahui ciri-ciri teks tanggapan. Teks tanggapan memiliki beberapa ciri pembeda dengan teks lain, diantaranya:

  1. Teks tanggapan memiliki isi yang bersifat objektif. Isi tanggapan didasarkan pada penilaian suatu hal yang didasarkan pada fakta dan data konkret. Selain itu, isi didukung dengan alasan guna mendukung argumen tanggapan.
  2. Teks tangapgan memiliki tiga struktur di dalamnya, yaitu konteks, deskripsi, dan penegasan ulang atau penilaian.
  3. Menggunakan kaidah kebahasaan yang unik. Kebahasaan teks tanggapan disampaikan secara logis, akan tetapi tetap pada koridor norma masyarakat. Singkatnya, dalam penyampaian isi tanggapan selain memerhatikan konten (isi teks) kita juga harus memerhatikan cara berbahasa (berbahasa santun).
  4. Itulah tiga pokok ciri pembeda dari teks tanggapan dengan teks yang lain. Pada dasarnya, teks tanggapan secara isi didasarkan pada fakta dan data pendukung konkret. Secara bentuk, teks tanggapan terbagi ke dalam 3 bagian yakni bagian konteks, deksripsi, dan penilaian.

Itulah tiga pokok ciri pembeda dari teks tanggapan dengan teks yang lain. Pada dasarnya, teks tanggapan secara isi didasarkan pada fakta dan data pendukung konkret. Secara bentuk, teks tanggapan terbagi ke dalam 3 bagian yakni bagian konteks, deksripsi, dan penilaian.

Tujuan Teks Tanggapan

Berpedoman pada definsi teks tanggapan, bahwa memberikan tanggapan baik berupa kritik, saran, pujian, komentar atau yang lain dengan didukung data pendukung, maka tujuan dari teks tanggapan jika dijabarkan sebagai berikut:

  1. memberi masukan yang bersifat membangun terhadap suatu hal atau peristiwa,
  2. sebagai tempat para penanggap dalam bertukar pikiran tentang sebuah konteks, deskripsi, dan penilaian terhadap suatu hal,
  3. memberikan saran yang tersistematis, sehingga tanggapan tersebut menjadi terarah dan mmenjadi penilaian objektif.
Menyusun gagasan tanggapan
Sumber: fancycrave1 dari Pixabay

Struktur Teks Tanggapan

Agar teks tanggapan yang kita buat benar dan tujuannya tercapai, kita harus mengetahui teks tanggapan tersusun dari bagain apa saja. Secara struktur umum teks tanggapan serupa dengan teks eksposisi. Struktur teks eksposisi sendiri bervariasi sesuai lokasi sosial yang melatarbelakangi. Oleh sebab itu, struktur eksposisi dalam teks tanggapan yaitu, konteks, deskripsi, dan penilaian atau penegasan ulang. Trianto (2018: 93), menjelaskan pembagian struktur  teks tanggapan sebagai berikut:

Konteks

Konteks di dalam teks tanggapan memuat informasi umum tentang hal yang akan ditanggapi. Informasi umum yangditulis berkaitan tentang isu atau permasalahan dari penulis. Poin-poin konteks yang diungkap di bagian pertama diantaranya, pertama, hal apa yang ditanggapi. Kedua, dimana dan kapan peristiwa tersebut terjadi. Ketiga, kategori peristianya apa, apakah politik, sosial, atau seni budaya.  Bagian konteks, beberapa ahli berpendapat bahwa bagain ini menjadi fokus penulis dalam melakukan ‘tanggapan’

Deskripsi

Bagian deskripsi adalah uraiaan penulis yang menjelaskan informasi mengenai suatu hal yang sedang ditanggapi dengan disertai data pendukung argumennya. Penulis akan menjelaskan apa dan bagaimana sesuatu terjadi, diciptakan, atau terealisasi.  Maka dari itu, pada bagian ini penulis akan memberikan pendapat pro atau kontra suatu masalah atau keberpihakan terhadap pihak tertentu dengan disertai alasan logis.

Penilaian

Bagian panilaian teks tanggapan adalah bagian dimana penulis atau penanggap memberikan simpulan terhadap hal yan menjadi objek tanggapan. Selain itu, penulis juga dapat menyertakan saran bagi pembaca berkenaan dengan  fokus permasalahan. Jadi, secara keseluruhan bagian ini merupakan  pemikiran penulis atau penanggap tentang sesuatu. Dari bagain ini akan terlihat jenis tanggapan yang diberikan termasuk pujian atau kah kritikan. Dikarenakan, tahap ini memunculkan penanda (bahasa) termasuk mengkritik atau memuji.

Kaidah Kebahasaan Teks Tanggapan

Kaidah kebahasaan teks tanggapan dengan teks lain berdasarkan gaya bahasanya sangatlah berbeda. Secara umum kaidah teks tanggapan ada 4 poin. Berikut penjelasan singkat mengenai aturan kebahasan teks tanggapan.

Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks disebut juga kalimat majemuk. Hasan, dkk (2003) berpendapat jika dilihat dari jumlah klausa, kalimat dibendakan atas kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat dikatakan tunggal jika mengandung satu klausa, sedangkan dikatakan majemuk jika terdapat dua klausa atau lebih. Jadi dapat ditarik simpulan, bahwa kalimat kompleks atau majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau memiliki induk kalimat dan anak kalimat.

Teks tanggapan lebih banyak menggunakan kalimat kompleks. Kalimat tipe ini akan memiliki dua verba dan dua pola kalimat yang dihubungkan menggunakan kata tugas. Hal itu akan membantu penulis dalam memberikan informasi lebih mengenai tanggapannya terhadap objek tertentu.

Konjungsi

Sesuai yang sampaikan dalam kaidah pertama, bahwa teks tanggapa kerap menggunakan konjungsi. Konjungsi atau dinamakan juga kata  tugas. Konjungsi adalah kata tugas yang digunakan untuk menghubungkan makna dua satuan bahasa, misalnya antar kata, antar frasa atau antar klausa (Hasan, dkk, 2003: 296).

Keberadaan konjungsi dalam teks tanggapan berfungsi untuk meghubungkan informasi, fakta, atau data  kompleks dari penulis. Dikarenakan hal itu, informasi yang didapatkan pembaca akan lebih lengkap dan mendetail. Seperti yang diungkapkan Kridalaksana (2005:102), bahwa konjugsi adalah kategori yang berfugsi untuk meluaskan satuan lain dalam konstruksi hipotaktis dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam suatu kontruksi kalimat.

Diksi atau Pilihan Kata

Diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal yang bertujuan untuk memberikan suatu efek dalam berbicara (Kridalaksana,2008: 50). Pilihan kata dalam teks tanggapan akan berpengaruh pada respon pembaca atau pendengar yang akan berimbas pada tercapai tidaknya tujuan dari teks tersebut. Untul itu, penulis harus menggunakan diksi dan gaya bahasa yang tepat. Selain itu, pemilihan diksi dan gaya bahasa yang tepat akan menyebabkan teks tanggapan tersampaikan secara santun.

Rujukan

         Penggunaan rujukan yang dimaksud adalah sesuatu yang digunakan penulis atau penanggap untuk mendukung pernyatan secara tegas dan tepat. Rujukan mengacau pada dasar dari pendapat penanggap. Rujukan disebut juga referensi.

Jenis Kalimat dalam Teks Tanggapan

Teks tanggapan secara umum akan berisi saran, pujian, atau kritik. Ketiga hal itu termasuk dalam kategori komentar dan penilaian. Saran, pujian, dan kritik dapat dibedakan memalui penanda linguistik yang digunakan. Aspek saran akan melekat pada tindakan pujian atau pun kritikan, sehingga secara umum lebih dominan terbagi menjadi pujian dan kritik. Penjelasan teks tanggapan berupa pujian dan kritik, akan dijelaskan berikut ini:

Teks Tanggapan Pujian

      Teks tanggapan pujian merupakan teks yang berisi pujian terhadap suatu karya, hal, atau peristiwa. Penggunaan kalimat bernada positif menjadi penanda teks ini. Teks jenis ini akan memberikan perasaan senang kepada pihak yang dikenai apresiasi atau pujian. Pujian akan memberikan sensasi positif karena bertanda seseorang telah menaruh perhatian atas karya, perbuatan, atau ucapan seseorang tau hal.

          Kalimat yang berisi pujian harus lah terdengar tulus dan positif, sehingga kalimat tersebut menjadi santun. Sebelum melontarkan kalimat pujian, kita harus tahu pasti hal atau objek yang akan diapresiasi. Contohnya memuji hal yang menjadi kepedulian secara khusus seseorang terhadap dirinya. Hal itu dapat menggunakan kontruksi kalimat seperti “Poster lingkungan hidup yang kamu buat bagus sekali. Tidak bosan saya melihatnya” (Trianto, 2018:96).

Teks Tanggapan Kritik

Secara praktinya, teks tanggapan kritik lebih dominant digunakan daripada teks tanggapan pujian. Tesk tanggapan kritik adalah teks yang digunakan untuk menyampaikan kritikan terhadap suatu hal. Kalimat bernada kritis di dalam teks dapat memunculkan perkataan negatif sehingga akan menyinggung pihak tertentu. Pada poin ini lah keberdaan pilihan gaya bahasa dan diksi sangat menentukan keberterimaan kalimat.

Keberdaan pilihan gaya bahasa dan diksi sangat menentukan keberterimaan kalimat. Kalimat kritik tidak harus disampaikan dengan nada keras (verbal) atau pun kalimat kasar (tulis). Dan juga, teks tanggapan kritik tetap harus mengutamakan tanggapan yang bersifat membangun. Maka, penanggap diharuskan menyertakan saran terkait hal yang dibahas.

Ada tiga bentuk kalimat kritik yaitu kalimat persetujuan, penolakan, dan  sanggahan. Penjelasan mengenai kalimat tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

  1. Kalimat persetujuan, memiliki arti suatu kalimat yang memberikan pernyataan setuju terkait ide, gagasan, tindakan, atau karya seseorang. Kalimat ini dapat diidentifikasi dengan penggunaan kata ‘setuju’, ‘sependapat’, ‘selaras’, ‘sepemahaman’ atau kata yang menunjukkan keberpihakan lainnya.
  2. Kalimat penolakan adalah kalimat yang berisi pernyataan menolak terhada suatu ide, gagasan, karya, atau tindakan seseroang atau hal. Penyampaian kalimat penolakan baiknya penanggap menggunakan diksi yang tepat agar santun dan menghargai perbedaan. Beberapa contoh kata yang merepresentasikan unsur penolakan tetapi masih santun, diantaranya ‘maaf’, ‘mohon maaf’, ‘izin’ atau sebagainya.
  3. Kalimat sanggahan adalah kalimat penolakan terhadap suatu hal yang disusun sedemikian rupa atau diperhalus sehingga terkesan sependapat. Cara ini dilalukan dengan tujuan agar tidak menimbulkan pemaknaan kasar ketika memberikan penolakan. Kalimat sanggahan punya ciri tersendiri yaitu penggunaan konjungsi tetapi, namun, atau kata sambung lain yang bersifat kontradiktif dan persetujuan dalam satu waktu.

Berdasarkan uraian panjang dari konsep dasar teks tanggapan hingga jenis teks tanggapan dapat disimpulkan bahwa diperlukan pemikiran kritis dalam membuat teks tanggapan. Hal lain yang harus kamu perhatikan yakni sifat objektif dan santun dalam memberikan tanggapan. Jika semua unsur teks tanggapan kamu penuhi, maka tujuan dari teks tanggapan yang kamu buat akan tercapai.


Sumber Referensi:

Hasan, Alwi, dkk. 2002. Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Kridalaksana, Harimurti. 2005. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesa. Jakarta: GPU.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: GPU.

Mulyadi, Yudi. 2015. Bahasas Indonesia untuk SMP-MTS Kelas IX. Bandung: Yrama Widya.

Trianto, Agus, Tatik Harsiati, dan E. Kosasih. 2018. Bahasa Indoneisa untuk SMP/MTs Kelas X. Jakarta: Kemendikbud.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Dina

Penulis baru yang masih terus mempelajari fenomena kebahasaan.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *