Teks Laporan Percobaan: Definis hingga Cara Penyusunan

Pernahkah kamu membuat sebuah eksperimen ? Jika kamu belajar Ilmu Pengetahuan Alam mungkin pernah melakukannya, sebagai salah satu tugas dari gurumu. Contohnya, membuat arus listrik sederhana menggunakan penggaris plastik dan potongan kertas mungkin? Atau, kamu mempelajari sistem fotosintesis dengan membandingkan pertumbuhan kecambah dari biji kacang kedelai. Agar percobaan tersebut dapat dipahami pembaca, maka kamu harus menulisnya dalam bentuk laporan percobaan.

Definisi Laporan Percobaan

Laporan adalah penjabaran dari hasil pengamatan yang dilakukan secara sistematis dan bertujuan untuk diinformasikan kepada khalayak umum. Dan teks laporan hasil percobaan adalah teks yang menjelaskan tentang percobaan yang telah dilakukan. Teks ini sering dipakai untuk melakukan percobaan, karya ilmiah, ataupun laporan praktikum.

Isi teks laporan percobaan seputar paparan secara rinci hasil praktik, pengamatan, dan penelitian. Dalam penyampaian isi hasil percobaan haruslah jelas, lengkap, dan tidak berbasa-basi. Selain itu, pemakaian istilah, bahasa, dan kata-kata dalam teks laporan perocoban juga harus mudah dicerna, tidak ambigu, dan dapat dimengeri pembaca.

Laporan yang memparkan hasil percobaan disebut juga laporan laboratoris, Keraf (2004: 330) mengakatan bahwa laporan yang berisi hasil percobaan di dalam laboratorium disebut laporan laboratoria. Jadi, seringkali laporan-laporan tersebut hanya menyajikan hasil dari percobaan. Berdasarkan dekripsi di atas, dapat kita simpulan bahwa teks laporan percobaan adalah teks yang memuat paparan tentang tujuan, proses, dan hasil percobaan.

Membuat Percobaan
Sumber: ar130405 dari Pixabay

Ciri-ciri Teks Laporan Percobaan

Berdasarkan desifisi, teks laporan percobaan adalah teks yang disusun secara sistematis untuk mejabarkan hasil temuan dari sebuah penelitian. Jenis teks ini beda dengan dengan naratif yang bersis tentang narasi cerita fiktif, teks deskripsi tentang uraian secara rinci suatu objek, atau pun teks eksplanasi tentang penjabaran suatu permasalahan di kehidupan sosial. Hal pokok yang menjadi pembeda utama teks laporan percobaan adalah adanya riset berdasarkan teori dan cara kerja yang terstruktur.

Untuk memahami lebih jelas apa saja ciri-ciri teks laporan percobaan, kamu bisa menceremati penjabarannya berikut ini:

  1. Teks disusun dengan landasan hasil percobaan, pengamatan, dan penelitian disertai simpulan. Jadi teks laporan percobaan memiliki rencana penelitian dan teori yang jelas sebagai landasan percobaan atau penelitian.
  2. Dilengkapi penjelasan tujuan percobaan, bahan dan alat yang digunakan,serta prosedur yang terperinci dalam menjalankan percobaan.
  3. Hasil percobaan atau pembahasan hasil disampaikan secara objektif berdasarkan realita kebenerannya dan dapat diuji.
  4. Penulisan laporan hasil disusun secara sistematis berdasarkan struktur isi teks.
  5. Bahasa yang digunakan bersifat ilmiah, baku, jelas, komunikatif, dan logis.
  6. Penulisan laporan hasil disertai dengan data dan lampiran hasil uji coba yang lengkap, sehingga kebenaran hasil dapat diuji kembali.
  7. Ditulis dengan menarik, baik dalam pemilihan tata bahasa, model penyajian data, isi yang berbobot, dan susunan yang logis.

Struktur Teks Laporan Percobaan

Secara umum struktur teks laporan hasil  percobaan tidak berbeda dengan sistematika penulisan karya ilmiah. Struktur teks laporan percobaan meliputi:

Pendahuluan

Laporan merupakan dokumen yang akan disimpan dan berguna di masa datang, sehingga semua hal yang berkiatan dengan isi lapora harus tersampaikan secara jelas. Bagian pendahulaun berisi hal-hal dasar yang berkaitan dengan tujuan pelaksanaan percobaan. Secara rinci isi dari pendahuluan terdiri atas:

  1. Latar belakang masalah, bagain yang menjadi dasar informasi alasan mengapa percobaan itu perlu dilakukan. Di dalam bagian ini dikemukakan persoalan yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan dan dikaitkan dengan permasalahan dari hal yang akan diuji coba.
  2. Rumusan masalah, berisi permasalahan yang akan dipecahkan penyelesaiannya. Bentuk kalimat di rumusan masalah yaitu kalimat tanya, memiliki isi padat dan jelas, dan memberi gambaran petujuk kegaiatan pengumpulan data.
  3. Tujuan percobaan, berisi pemaparan tujuan apa yang ingin dicapai dari percobaan ini.Tujuan penelitian atau percobaan berupa pernyataan hipotetis sebagai bentuk jawaban dari permasalahan yang dipertanyakan. Oleh sebab itu, penetapan tujuan suatu penelitian alangkah baiknya selaras dengan permasalaha penelitian ( Kesuma, 2007: 35).

Landasan Teori dan Kajian Pusataka

Landasan teori berisi pemaparan teori yang menjadi dasar dari percobaan. Landasan teori juga harus memiliki relevensi dengan hipotesis dari permasalahan. Hal itu berbeda dengan kajian pustaka, berisi referensi penelitian terdahulu yang masih terkait dengen percobaan yang dilakukan.

Metode Percobaan

Metode percobaan adalah langkah dan prosedur dalam pengumpulan data dan informasi untuk menemukan penyelesaian dan menguji hipotesis. Hipotesis merupakan dugaan sementara mengenai jawaban dari permasalahan yang akan diujicoba. Metode percobaan terdiri dari beberapa bagain, yakni:

  1. Objek percobaan, berkaitan dengan objek atau hal yang akan dilakukan ujicoba atau penelitian.
  2. Sampel percobaan. Sampel adalah data atau bahan/ objek yang menjadi sasaran percobaan.
  3. Metode adalah cara yang terukur dan sistematis untuk mencapai maksud dan mempermudah pelaksanaan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan yang dikehendaki (Kesuma, 2007:1). Jadi, metode pengumpulan data berkaitan dengan cara sistematis peneliti dalam upaya untuk mengumpulkan data penelitian. Beberapa contoh metode pengumpun data yaitu, wawancara, observasi, angket (kuesioner), studi dokumen, ujicoba, dan dokumentasi.
  4. Alat pengukuran berupa alat yang digunakan selama percobaan terhadap sample data.
  5. Bahan-bahan, yakni bahan-bahan yang digukan untuk mendukung proses percobaan atau penelitian.
  6. Metode analisis, berkaitan dengan metode atau cara analisis terhadap hasil dari percobaan atau ujicoba yang telah dilakukan.

Paparan Hasil Percobaan

Hasil temuan disusun secara sistematis dan ringkas. Jika data hasil percobaan berupa data kuantitatif (angka) dapat disajikan dalam bentuk tabel, diagram, atau grafik. Dan apabila data penelitan berupa data kualitatif (deskripsi) makan data dapat disajikan dengan uraian kalimat baku yang sistematis.

Simpulan

Simpulan berisi intisari dari hasil percoban yang telah dilakukan dan melewati proses pembahasan. Isi simpulan haruslah menjawab pertanyaan rumusan masalah. Jika jawaban dari percobaanmu ditemukan dalam simpulan, maka percobaanmu berhasil.

Secara garis besar teks laporan percobaan terdiri dari pernyataan umum dan khusus. Guna mempermudah pemahaman, dapat kita sederhanakan jika merujuk definisi pernyataan umum meliputi bagian latar belakang, landasan dan kajian teoriritis, pengertian, dan tujuan. Dan bagain uraian meliputi, alat dan bahan atau  objek percobaan, langkah-langkah atau metode percobaan, hasil percobaan, dan simpulan.

Ciri Kebahasaan Teks Laporan Percobaan

Ciri kebahasaan teks laporan hasil percobaan merupakan kata-kata yang sering muncul dan digunakan dalam pemaparan hasil  di dalam laporan. Penulisan laporan hasil percobaan akan berbeda dengan penulisan laporan perjalanan atau pun laporan kegiatan. Beberapa ciri kebahasaan dari laporan hasil percobaan diantarnya:

  1. Menjelaskan aspek umum atau kelompok, seperti kendaraan roda dua, kendaran roda empat, transportasi, mamalia atau yang lainnya.
  2. Menggunakan kata sandang. Kata sandang adalah bentuk kata yang digunakan untuk membatasi atau mengawali sebuah kata benda atau nomina. Kridalaksana (2005) menyebutkan fungsi bentuk dari kata sandang mirip dengan artikel (diantaranya si, sang, para). Kata sangdang berfungsi untuk memberikan penentuk dan tekanan pada nomina yang mengikutinya. Contoh, ‘seorang anak hilang dalam keramaian’dan “sebagain mamalia hidup di laut’.
  3. Penggunaan konjungsi atau kata tugas hubungan logis. Harimurti (205:102), konjungsi adalah kata yang berfungsi meluaskan satuan lain dalam kontruksi makna dan menghubungkan dua satuan dalam satu kalimat. Konjungsi menghubungkan antar klausa, baik setara atau pun bertingkat. Sementara itu, konjungsi yang banyak digunakan dalam teks laporan hasil percobaan adalah konjungsi persyaratan dan konjungsi sebab-akibat/ kausalitas.
  4. Kalimat aktif, laporan hasil percobaan menggunakan bentuk kalimat aktif. Kalimat aktif ditandai dengan pengunaan kata kerja aktif. Kata kerja aktif adalah kata kerja yang berfugsi untuk merujuk pada subjek dalam kalimat agar berperan sebagai pelaku. Kata kerja aktif memiliki imbuhan atau afiksasi (me-) atau (ber-) pada predikat. Contoh penerapan kata kerja aktif dalam kalimat di laporan hasil percobaan:
  • Sekarang kita akan belajar bagaimana cara membuat percoban arus listrik sederhana dengan benda di sekitar, seperti penggaris plastik dan kertas.
  • Masukkan larutan dengan pipet tetets ke dalam tiga tabung reaksi.
  1. Istilah teknis banyak digunakan dalam penulisan laporan hasil percobaan. Istilah teknis adalah istilah khusus yang berhubungan dengan topik masalah dalam teks laporan. Secara umum istilah khusus banyak kita temui jika membaca atau membuat laporan hasil percobaan keilmuan tertentu. Contoh peneranpannya: tumbuhan mengeluarkan zat karbondioksida hasil fotosintesis di malam hari; alkohol bisa menjadi bahan baku pembuatan handsanitizer di rumah; dan bunglon akan melakukan mimikri jika ada bahaya mengancam.
  2. Penulisan unsur serapan bertujuan untuk mempermudah penyampaian makna dari sebuah kalimat, jika tidak ditemukan kata lain yang memadai.
  3. Lebih banyak menggunakan kata benda dan frasa nomina daripada kata ganti orang. Oeh sebab itu, dalam laporan hasil percobaan penggunaan kata ganti orang sangat terbatas.
  4. Disertai dengan foto, diagram, tabel, grafik, atau yang lain guna memberikan penjelasan lebih detail mengenai hasil temuan percobaan.

Itulah beberapa ciri kebahasan yang membedakan laporan hasil percobaan dengan laporan jenis lain. Paparan ciri kebahasaan tersebut dapat membantu kita dalam menganalisis laporan percobaan dan menyusun laporan yang padu.

Menyusun Laporan Hasil Percobaan
Sumber: GraphicMama-team dari Pixabay

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Percobaan

Kaidah kebahasaan berkiatan dengan aturan pemilihan diksi dalam melaporkan hasil percobaan. Unsur kebahasaan di dalam teks laporan hasil percobaan tidak lah berbeda jauh dengan teks prosedur. Hal itu dikarenakan, secara garis besar teks laporan percobaan dan teks prosedur berisi langkah-langkah dalam melakukan suatu hal. Jadi, kebahasaan yang terdapat di dalam laporan hasil percobaan diantaranya:

1.      Penggunaan sinomin dan antonim. Pada teks laporan hasil percobaan biasanya menggunakan kata bersionim atau kata berantonim. Kata tersebut dapat muncul di bagian langkah-langkah percobaan. Hal itu untuk mengurangi kejenuhan pembaca ketika membaca instruksi yang diberikan.

  1. Menggunakan kata bilangan. Kata bilangan sering digunakan dalam teks laporan percobaan. Kata tersebut digunakan untuk menyebutkan jumlah bahan, data, alat, atau pun satuan ukuran tertentu dalam proses percobaan
  2. Menggunakan kata hubung. Konjungsi sering digunakan dalam penjabaran hasil laporan percobaan. Contoh konjungsi yang sering digunakan meliputi, dan, tetapi, apabila, saat, jika, sehingga, meskipun, dan sebagainya.
  3. Menggunakan kalimat imperatif atau perintah. Kalimat imperatif banyak digunakan dalam menjabarkan langkah-langah atau proses percobaan. Contoh kata yang dapat digunakan sebagai pendanda kalimat imperatif diantaranya, sebaiknya, hindari, satukan, lilitkan, campurkan, aduklah, tuangkan, dan lain sebagainya.

Keberadaan kaidah kebahasaan dalam menyusun laporan percobaan diharapkan membantu para siswa untuk menyusun laporan dengan baik. Laporan hasil percoban yang baik akan membuat pembaca mudah memahi dan mengikuti setiap langkah percobaan.

Langkah Menyusun Teks Laporan Percobaan

Setelah kamu memahami apa itu laporan percobaan, bagaimana ciri-ciri bentuk laporan hasil percobaan, terdiri dari bagain apa saja laporan tersebut, dan bagaimana aturan kebahasaannya, maka saatnya mencoba untuk menyusun laporan hasil percobaan. Langkah seperti apa yang harus kamu lakukan jika ingin membuat laporan percobaan, akan dijelaskan di bawah ini:

  1. Judul percobaan. Judul percobaa harus ditulis dengan benar, diawali huruf kapital tiap awal kata dan terletah di tengah baris.
  2. Tujuan pecobaan. Sertakan tujuan percobaan agar pembaca menjadi paham apa yang akan diujicoba atau teliti.
  3. Kajian teori. Jelaskan secara singkat atau rinci serta juga tepat, teori yang mendasari percobaan tersebut. Teori dapat bersumber dari referensi buku, jurnal, artikel kreidel, atau situs valid.
  4. Alat dan bahan. Tuliskan alat dan bahan yang akan digunakan selama percobaan.
  5. Prosedur atau cara kerja. Prosedur dijelaskan secara rinci sesuai dengan kaidah kebahasaan laporan hasil percobaan.
  6. Hasil pengamatan. Tulislah hasi pengamatan secara objektif berdasarkan hasil percobaan. Data dapat disajikan dalam bentuk dekriptif atau pun tabel.
  7. Analisis data dan pembahasan. Proses ini menggabungkan antara hasil temuan dengan teori yang mendasari percobaan. Hasil termuan percobaan atau penelitian diuraiakan secara detail guna mendapatkan simpulan yang tepat.
  8. Tuliskan simpulan dari hasil percobaan menggunakan kalimat yang singkat, padat,dan jelas. Informasi simpulan harus merangkum semua hasil temuan percobaan.
  9. Daftar pustaka. Tuliskan sumber referensi yang digunakan dalam proses ujicoba atau penelitian.

Dari uraian mengenai laporan hasil percobaan,diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami konsep  laporan percobaan secara tepat. Ketika sudah mampu memahami konsep dari teks laporan percobaan diharapkan mampu melakukan percobaan sendiri. Setelah itu, kamu dapat menyusun teks laporan hasil percobaan dengan padu dan koheren. Semangat mencoba!


Sumber Referensi:

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Flores: Nusa Indah.

Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar Metode Penelitian Bahasa.  Yogyakarta: Carasvatibooks.

Trianto, Agus, Tatik Harsiati, dan E. Kosasih. 2018. Bahasa Indoneisa untuk SMP/MTs Kelas X. Jakarta: Kemendikbud.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Dina

Penulis baru yang masih terus mempelajari fenomena kebahasaan.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *