Bangka Belitung sudah lama terkenal sebagai daerah yang punya pantai-pantai cantik, penghasil timah, serta kerukunan masyarakatnya meskipun hidup dengan berbeda-beda etnis. Namun, selain hal tersebut, adakah hal lain yang kamu ketahui dari Bangka Belitung? Misalnya saja mengenai kebudayaannya?
Jika kamu masih asing dengan kebudayaan Bangka Belitung, maka saatnya kamu lebih mengenal salah satu bentuk kebudayaan tersebut yaitu pakaian adatnya. Pakaian adat dari Bangka Belitung ini terbilang sangat khas dan pernah diperkenalkan dalam suatu festival yaitu Festival Tanjung Kelayang 2018. Jadi, langsung saja yuk simak selengkapnya tentang pakaian adat Bangka Belitung berikut.
Daftar Isi
Baju Seting dan Kain Cual
Baju seting dan kain cual merupakan perpaduan pakaian adat yang dipakai oleh masyarakat Bangka Belitung dan sekaligus menjadi ikon pakaian adat dari daerah ini. Dari gambar pakaian adat Bangka Belitung yang tercantum, baju seting berupa baju kurung yang dilengkapi dengan berbagai aksesoris menarik. Baju seting ini umumnya dibuat dari kain sutra maupun beludru.
Pada masa lampau, kain cual dikenal dengan limar muntok dan konon ada hubungannya dengan kota Muntok. Motifnya memang hampir mirip dengan kain songket dari Sumatera Selatan. Tetapi, sebenarnya motif dari kain cual ini berbeda dari kain songket.
Motif-motif tersebut diantaranya adalah motif ubur-ubur, bebek, merak, kembang kenanga, kembang rukem, serta kembang setaman. Motif dari kain ini yang mirip dengan kain songket sebenarnya menandakan adanya pengaruh dari kebudayaan Melayu.
Mengenai proses pembuatannya, kain cual juga terbilang susah dan dibuat secara manual dengan ditenun. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kain cual terdiri dari katun, polyster, sutra, serat kayu, serta benang emas 18 karat. Dengan bahan-bahan yang berkualitas tinggi dan mahal tersebut, tidak heran kalau kain cual ini jual dengan harga yang tidak murah.
Harga yang mahal itupun membuat kain cual lebih banyak dikenakan oleh kalangan bangsawan terutama untuk acara pernikahan. Tetapi, sekarang ini banyak yang menggunakan motif kain cual sebagai kain seragam sekolah atau seragam di kantor pemerintahan. Hal ini tentunya sebagai upaya untuk melestarikan pakaian adat Bangka Belitung dalam kegiatan keseharian.
Baca juga: 9 Alat Musik Bangka Belitung
Sejarah Baju Seting dan Kain Cual
Sebagai pakaian adat khas Bangka Belitung, ternyata baju seting dan kain cual menyimpan sejarahnya tersendiri. Menurut sejarahnya, pakaian adat Bangka Belitung adalah hasil perpaduan dari beberapa budaya yaitu Arab dan Cina. Sejarahnya dimulai saat seorang saudagar Arab datang ke Bangka Belitung untuk menyiarkan agama Islam sekaligus berdagang.
Dahulu Bangka Belitung tergolong sangat strategis untuk perdagangan, sehingga tak heran Bangka Belitung jadi tempat tujuan saudagar tersebut. Selama menetap di Bangka Belitung, sang saudagar menikahi seorang gadis keturunan Cina dan dalam perhelatan pernikahan keduanya, mereka menggunakan pakaian adat dari daerah mereka masing-masing.
Nah, pakaian yang dikenakan itulah kemudian dikenal dengan baju seting dan kain cual. Banyak masyarakat yang merasa terpesona dengan pakaian yang dipakai oleh saudagar Arab dan gadis Cina tersebut. Dalam kurun beberapa waktu kemudian, semakin banyak saudagar Arab dan Cina yang datang ke Bangka Belitung. Ternyata semakin banyak pula saudagar yang menikahi yang berbeda etnis maupun masyarakat Bangka Belitung sendiri.
Terjadinya pernikahan berbeda etnis itu telah membuat banyak orang jadi mulai menggunakan pakaian adat baju seting dan kain cual. Namun, lambat laun, para warga memadukan dengan adat Melayu, sehingga secara keseluruhan baju seting dan kain cual menjadi pakaian adat Bangka Belitung yang mendapat pengaruh dari Arab, Cina, dan Melayu.
Kegunaan Baju Seting dan Kain Cual
Sesuai dengan sejarah dari baju seting dan kain cual yang mulanya dipakai untuk acara pernikahan, maka di masa sekarang pakaian adat Belitung ini juga lebih sering dipakai sebagai pakaian adat pengantin. Bagi pengantin wanita, pakaian adat yang dikenakan terdiri dari baju kurung berwarna merah yang terbuat dari kain beludru atau sutra.
Lalu, untuk bawahannya dipadukan dengan kain cual yang kebanyakan terdiri dari dua motif. Motif yang pertama merupakan motif penganten bekecak atau corak penuh. Untuk motif yang kedua disebut dengan motif jande bekecak atau motif ruang kosong. Keindahan dari kain cual tersebut tercermin dalam gambar pakaian adat Bangka Belitung di bawah ini.
Sementara itu, bagi pria Bangka Belitung, pakaian adat pengantin yang dipakai terdiri dari jubah panjang bermotifkan Arab dengan warna merah tua. Pemakaian jubah ini dilengkapi dengan selendang yang diselempangkan di bahu kanan ke arah samping kiri.
Pada bagian bawahannya, pengantin pria akan memakai celana panjang yang warnanya juga senada dengan jubahnya. Mengenai motif yang dipakai oleh para pria juga disesuaikan dengan motif pakaian dari pengantin wanita sehingga akan terlihat lebih serasi.
Tetapi, selain dipakai untuk upacara pernikahan, pakaian adat Bangka Belitung, terutama kain cual telah dipakai untuk seragam sekolah baik SD, SMP, maupun SMA. Bahkan, juga dipakai untuk seragam di kantor pemerintahan di hari-hari tertentu.
Aksesoris Baju Seting dan Kain Cual
Suatu pakaian adat daerah biasanya akan dilengkapi dengan pemakaian aksesoris. Hal ini supaya pakaian adat tersebut semakin terlihat menawan dan sedap dipandang. Mengingat pakaian adat Bangka Belitung lebih banyak dipakai untuk acara pernikahan, maka ada beberapa aksesoris yang dipakai untuk membuat pakaian pengantin itu lebih menarik.
Beberapa aksesoris tersebut bisa kamu lihat lewat gambar pakaian adat Bangka Belitung di atas. Secara singkat, pembagian dari aksesoris tersebut adalah sebagai berikut.
- Mahkota Emas (Paksian)
- Sungkon
- Teratai dada
- Kembang Hong
- Sepit Udang
- Pending
- Ronce Melati
- Tembang Cempaka
- Tembang Goyang
- Kuntum Cempaka
- Daun Bumbu
- Pagar Tenggalung
- Sari Bulan
- Kalung
- Gelang
- Anting Panjang
Banyaknya aksesoris yang dipakai selain sebagai pelengkap juga punya makna dan nilai filosofis tersendiri. Sebagai penjelasan singkat, mahkota emas dalam aksesoris pakaian adat Belitung dipakai oleh para wanita yang dilengkapi dengan ornamen-ornamen khas dan dijuluki dengan paksian. Selanjutnya, sungkon merupakan aksesoris yang berupa sorban dan dipakai oleh para pria.
Berikutnya, ada penutup dada yang disebut dengan teratai dada. Dikarenakan bentuknya yang mirip dengan teratai, sehingga aksesoris ini dijuluki dengan teratai dada. Terdapat juga kembang hong yang merupakan sanggul yang berfungsi sebagai hiasan kepala.
Aksesoris lainnya berupa pending yaitu sebuah ikat pinggang, sepit udang berupa hiasan yang dipakai di telinga bagian kiri dan kanan, kemudian ronce melati dipakai sebagai hiasan yang dipakai di baju. Sementara itu, untuk aksesori kalung, gelang, dan anting panjang juga dikenakan sesuai dengan fungsi pada umumnya.
Baca juga: 10 Pakaian Adat Sumatera Utara Serta Penjelasannya
Pemahaman Akhir
Bangka Belitung adalah daerah yang terkenal dengan pantai-pantai cantik dan menjadi penghasil timah yang penting. Selain itu, keberagaman etnis di daerah ini tidak menghalangi kerukunan masyarakatnya. Namun, ada satu aspek penting lainnya yang perlu dikenal dari Bangka Belitung, yaitu kebudayaannya.
Salah satu bentuk kebudayaan khas Bangka Belitung adalah pakaian adatnya, yang terdiri dari “baju seting” dan “kain cual.” Baju seting ini merupakan baju kurung yang dihiasi dengan berbagai aksesoris menarik dan umumnya terbuat dari kain sutra atau beludru. Sedangkan kain cual, terkenal dengan motif-motifnya seperti ubur-ubur, bebek, merak, dan kembang, yang mencerminkan pengaruh dari kebudayaan Arab, Cina, dan Melayu.
Sejarah dari baju seting dan kain cual juga menarik, dimulai dari perpaduan budaya Arab dan Cina melalui pernikahan seorang saudagar Arab dengan gadis keturunan Cina di Bangka Belitung. Kedua pakaian ini menjadi ikon pakaian adat dari daerah tersebut, terutama digunakan dalam acara pernikahan.
Penggunaan baju seting dan kain cual tidak hanya terbatas pada acara pernikahan saja, tetapi juga sering digunakan sebagai seragam sekolah atau seragam di kantor pemerintahan. Pakaian adat ini menjadi bagian penting dalam melestarikan budaya Bangka Belitung.
Aksesoris yang digunakan dalam pakaian adat ini juga memiliki makna dan nilai filosofis tersendiri, seperti mahkota emas, sungkon, teratai dada, dan berbagai hiasan lainnya. Penggunaan aksesoris ini menambah keindahan dan kesan istimewa dari pakaian adat Bangka Belitung.
Dengan mengenali dan memahami pakaian adat Bangka Belitung, kita dapat lebih menghargai dan melestarikan kekayaan budaya daerah Indonesia. Pakaian adat ini menjadi simbol identitas bangsa dan merupakan bagian tak terpisahkan dari keberagaman budaya Indonesia.
Itulah berbagai penjelasan mengenai baju seting dan kain cual yang menjadi pakaian adat Bangka Belitung. Setelah mengenal pakaian adat ini, pastinya pengetahuanmu akan Bangka Belitung jadi semakin bertambah bukan? Dengan mengetahui mengenai penjelasan mengenai pakaian adat daerah, ini juga menjadi langkah penting buat kamu dalam membantu upaya mengenal kebudayaan Indonesia lebih dalam lagi.
Komentar