Teori Perkembangan Moral Kohlberg: Anak Usia Sekolah Berada di Tahap Mana?

Dalam teori perkembangan moral Kohlberg, anak usia sekolah berada di tahap yang menarik untuk diamati. Tahap ini merupakan fase yang penting dalam perkembangan moral anak, yang ditinjau dari sudut pandang kehidupan sehari-hari. Yuk, mari kita eksplorasi lebih lanjut!

Tahap pertama dalam teori perkembangan moral Kohlberg adalah tahap pra-moral atau pra-etis. Di tahap ini, anak cenderung dalam orientasi pribadi dan tidak mempertimbangkan aturan sosial. Mereka mendasarkan moralitas mereka pada ganjaran dan hukuman fisik. Contohnya, jika seorang anak hanya mematuhi aturan sekolah supaya tidak mendapatkan hukuman atau memperoleh pujian, maka dia berada di tahap ini.

Tahap kedua adalah tahap moralitas instrumental. Pada tahap ini, anak mulai mempertimbangkan kepentingan diri sendiri dan kepentingan timbal balik. Mereka mempelajari cara berbagi dan bekerja sama dengan orang lain dengan harapan menguntungkan diri sendiri. Sebagai contoh, ketika seorang anak memilih untuk berbagi mainan dengan temannya agar dapat bermain bersama. Tahap ini menunjukkan bahwa anak mulai memikirkan manfaat timbal balik dalam membangun hubungan sosial.

Setelah itu, kita menjumpai tahap moralitas interpersonal atau etis. Pada tahap ini, anak mulai memperhatikan aturan sosial dan mempertimbangkan perspektif orang lain. Mereka berfokus pada hal-hal seperti hubungan interpersonal, saling menghormati, dan norma-norma sosial. Anak yang berada di tahap ini cenderung mendasarkan keputusan moralnya pada apa yang dianggap baik oleh masyarakat dan bagaimana perasaan orang lain yang terlibat. Ini menunjukkan bahwa anak mulai memahami pentingnya menjaga hubungan sosial yang baik.

Selanjutnya, salah satu tahap yang lebih tinggi dalam teori perkembangan moral Kohlberg adalah tahap moralitas hukum dan ketertiban. Di tahap ini, anak memegang teguh prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang mereka anggap sebagai bentuk otoritas dan keadilan. Mereka memahami peraturan serta pentingnya menghormati otoritas dan menjalankan tata tertib yang berlaku di masyarakat. Anak yang berada di tahap ini cenderung cermat dalam mengikuti peraturan dan melakukan kebaikan sesuai dengan apa yang dianggap benar.

Tahap terakhir dalam teori perkembangan moral Kohlberg adalah tahap moralitas prinsipial. Pada tahap ini, anak membuat keputusan berdasarkan prinsip moral abstrak. Mereka memiliki sistem nilai yang kokoh dan mendasarkan keputusan mereka pada prinsip universal seperti kesetaraan, hak asasi manusia, atau keadilan sosial. Anak yang berada pada tahap ini cenderung berpikir kritis dan mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda sebelum mengambil keputusan.

Dalam kesimpulan, teori perkembangan moral Kohlberg memberikan wawasan yang berharga mengenai tahapan perkembangan moral anak usia sekolah. Dari tahap pra-moral dan pra-etis hingga tahap moralitas prinsipial, anak mengalami perjalanan perkembangan moral yang menarik. Memahami tahapan ini dapat membantu kita dalam memberikan pendidikan moral yang sesuai dengan perkembangan anak di setiap tahapnya.

Apa itu Teori Perkembangan Moral Kohlberg?

Teori perkembangan moral Kohlberg merupakan teori yang dikembangkan oleh seorang psikolog bernama Lawrence Kohlberg. Teori ini menjelaskan tentang tahap-tahap perkembangan moral yang dialami oleh individu sepanjang hidupnya. Perkembangan moral ini meliputi pemahaman individu terhadap apa yang benar dan salah, serta kemampuan dalam mengambil keputusan moral. Teori ini dikembangkan berdasarkan hasil penelitian terhadap individu-individu dari berbagai usia dan latar belakang budaya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral Kohlberg

Perkembangan moral Kohlberg dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Interaksi dengan lingkungan sosial
  • Polanya asuh orangtua
  • Pendidikan formal
  • Pengalaman hidup

Tahap-tahap Perkembangan Moral Kohlberg

Perkembangan moral Kohlberg terdiri dari enam tahap, yang terbagi menjadi tiga tingkatan. Berikut adalah penjelasannya:

Tingkatan 1: Moralitas Prakonvensional

Tahap 1: Obedience and Punishment Orientation

Pada tahap ini, individu cenderung mematuhi aturan demi menghindari hukuman. Mereka berpikir bahwa sebuah tindakan adalah salah jika akan dihukum.

Tahap 2: Individualism and Exchange

Pada tahap ini, individu mulai mempertimbangkan kepentingan diri sendiri dan orang lain. Mereka berpikir bahwa setiap tindakan yang akan mereka lakukan harus saling menguntungkan.

Tingkatan 2: Moralitas Konvensional

Tahap 3: Good Interpersonal Relationships

Pada tahap ini, individu mempertimbangkan pemenuhan harapan orang lain, terutama orang-orang terdekat dengan mereka. Mereka ingin dilihat sebagai individu yang baik dan menyenangkan orang lain.

Tahap 4: Maintaining the Social Order

Pada tahap ini, individu menghargai dan mematuhi aturan-aturan masyarakat. Mereka percaya bahwa aturan-aturan tersebut penting untuk mempertahankan ketertiban sosial.

Tingkatan 3: Moralitas Pasca Konvensional

Tahap 5: Social Contract and Individual Rights

Pada tahap ini, individu dapat melihat aturan-aturan dan hukum-hukum yang ada dari sudut pandang yang lebih luas. Mereka mampu mempertimbangkan berbagai perspektif dan memahami pentingnya hak asasi manusia.

Tahap 6: Universal Principles

Pada tahap ini, individu mengikuti prinsip moral yang universal, seperti keadilan, kesetaraan, dan martabat manusia. Mereka menganggap bahwa prinsip-prinsip ini lebih penting daripada aturan-aturan yang ditetapkan oleh masyarakat.

Cara Menerapkan Teori Perkembangan Moral Kohlberg dalam Pendidikan Anak Usia Sekolah

Untuk menerapkan teori perkembangan moral Kohlberg dalam pendidikan anak usia sekolah, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

  1. Menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan moral
  2. Menciptakan lingkungan yang mendorong anak untuk berpikir kritis tentang apa yang benar dan salah serta mengambil keputusan moral yang baik.

  3. Memperkenalkan kasus-kasus moral
  4. Mengajak anak untuk mempertimbangkan berbagai kasus moral dalam kehidupan sehari-hari dan mendiskusikannya bersama untuk mengembangkan pemahaman mereka mengenai moralitas.

  5. Memberikan contoh moral yang baik
  6. Menjadi contoh yang baik bagi anak melalui tindakan nyata yang mengutamakan nilai-nilai moral, seperti jujur, adil, dan menghargai hak orang lain.

  7. Mengajak anak berdiskusi
  8. Mendorong anak untuk berbagi pandangan dan pemikiran mereka mengenai masalah-masalah moral serta mendengarkan sudut pandang mereka dengan penuh pengertian.

  9. Membina hubungan yang baik dengan anak
  10. Membina komunikasi yang baik dengan anak dan menciptakan suasana yang nyaman agar anak merasa aman untuk membahas masalah moral yang dialaminya.

Tips Meningkatkan Perkembangan Moral Anak Usia Sekolah

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu meningkatkan perkembangan moral anak usia sekolah:

  1. Memberikan pengajaran yang baik dan jelas mengenai nilai-nilai moral
  2. Memberikan pengajaran yang mengedepankan nilai-nilai moral yang penting, seperti jujur, bertanggung jawab, adil, dan menghargai orang lain.

  3. Memberikan kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial
  4. Mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan sosial seperti bakti sosial atau sukarelawan agar mereka dapat belajar tentang empati dan saling membantu.

  5. Membaca dan mengajarkan cerita-cerita dengan nilai moral
  6. Membaca cerita-cerita yang memuat nilai moral kepada anak dan melakukan diskusi setelah membacanya untuk mengembangkan pemahaman mereka tentang moralitas.

  7. Memberikan pujian dan penghargaan atas tindakan moral yang baik
  8. Memberikan pujian dan penghargaan kepada anak ketika mereka melakukan tindakan yang baik dan moral, sebagai bentuk dorongan dan pengakuan atas usaha mereka.

  9. Melibatkan anak dalam pengambilan keputusan keluarga
  10. Melibatkan anak dalam pengambilan keputusan keluarga akan membantu mereka dalam melatih kemampuan mereka untuk berpikir kritis dan mengambil keputusan moral.

Kelebihan Teori Perkembangan Moral Kohlberg

Adapun beberapa kelebihan teori perkembangan moral Kohlberg, yaitu:

  1. Pendekatan yang sistematis
  2. Teori ini menggunakan pendekatan yang sistematis dalam menjelaskan perkembangan moral dan berdasarkan studi empiris yang dilakukan terhadap individu-individu dari berbagai usia dan latar belakang budaya.

  3. Relevan dengan kehidupan nyata
  4. Teori ini relevan dengan kehidupan nyata, sehingga dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk pendidikan dan pembentukan karakter anak.

  5. Menekankan pentingnya etika universal
  6. Teori ini menekankan pentingnya mematuhi prinsip moral yang universal, seperti keadilan, kesetaraan, dan martabat manusia dalam mengambil keputusan moral.

Manfaat Memahami Perkembangan Moral Kohlberg

Memahami perkembangan moral Kohlberg memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  1. Membantu dalam pendidikan moral anak
  2. Dengan memahami perkembangan moral Kohlberg, orangtua dan pendidik dapat membantu anak dalam mengembangkan kemampuan mereka untuk memahami apa yang benar dan salah serta mengambil keputusan moral yang baik.

  3. Membantu dalam membentuk karakter anak yang baik
  4. Memahami perkembangan moral Kohlberg juga dapat membantu dalam membentuk karakter anak yang baik dengan membiasakan mereka untuk berpikir kritis tentang apa yang benar dan salah serta mengutamakan nilai-nilai moral.

  5. Membantu dalam memahami perilaku individu
  6. Dengan memahami perkembangan moral Kohlberg, seseorang dapat lebih memahami dan menganalisis perilaku individu dalam konteks moralitas serta menyesuaikan respons dan pendekatan yang tepat.

FAQ: Apakah perkembangan moral Kohlberg dapat berbeda antar individu?

Ya, perkembangan moral Kohlberg dapat berbeda antar individu. Faktor-faktor seperti lingkungan sosial, pola asuh orangtua, pendidikan formal, dan pengalaman hidup dapat mempengaruhi perkembangan moral seseorang.

FAQ: Apakah perkembangan moral Kohlberg tetap pada tingkatan tertentu?

Tidak, perkembangan moral Kohlberg tidak tetap pada tingkatan tertentu. Individu dapat mengalami perkembangan moral selama hidupnya. Perkembangan moral dapat terjadi melalui interaksi dengan lingkungan sosial, pengalaman hidup, serta refleksi dan introspeksi diri.

Kesimpulan

Dalam teori perkembangan moral Kohlberg, terdapat enam tahap perkembangan moral yang dialami oleh individu sepanjang hidupnya. Perkembangan moral ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti interaksi dengan lingkungan sosial, pola asuh orangtua, pendidikan formal, dan pengalaman hidup. Untuk menerapkan teori ini dalam pendidikan anak usia sekolah, diperlukan lingkungan yang mendukung perkembangan moral, pengenalan kasus-kasus moral, pemberian contoh moral yang baik, diskusi, dan hubungan yang baik dengan anak. Menerapkan tips-tips tertentu juga dapat membantu meningkatkan perkembangan moral anak. Memahami perkembangan moral Kohlberg memiliki kelebihan, seperti pendekatan yang sistematis, relevan dalam kehidupan nyata, dan menekankan pentingnya etika universal. Selain itu, pemahaman ini juga bermanfaat dalam pendidikan moral anak, membentuk karakter anak yang baik, dan memahami perilaku individu dalam konteks moralitas.

Ayo, mulailah tangani perkembangan moral anak usia sekolah dengan baik dan ikuti tips-tips yang telah disebutkan. Dengan mengenali tahap perkembangan moral mereka, Anda dapat membantu mereka menjadi individu yang memiliki moralitas yang kuat dan bertanggung jawab. Jangan lupa, contohlah perilaku moral yang baik kepada mereka dan berikan penghargaan atas tindakan mereka yang moral. Bersama-sama, mari kita bangun generasi muda yang memiliki akhlak mulia.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Bagus Ida S.E

Suka menulis dan merupakan lulusan Sarjana Ekonomi UGM

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *