8 Contoh Teks Debat yang Menarik Untuk Anak SMA

Salam kepada Para Pembaca yang Tercinta!

Apakah Anda mencari cara yang menarik untuk membantu anak SMA Anda mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis mereka? Artikel ini telah disusun khusus untuk Anda. Dalam dunia yang semakin kompleks ini, penting bagi siswa SMA untuk memiliki kemampuan yang kuat dalam memahami dan menganalisis isu-isu kontemporer. Salah satu cara yang efektif untuk mencapai hal ini adalah melalui teks debat yang menarik.

Dalam artikel ini, kami akan membahas mengapa teks debat adalah alat yang sangat bermanfaat bagi anak SMA. Anda akan menemukan bagaimana keterlibatan dalam teks debat dapat membantu mereka tidak hanya meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan komunikasi, tetapi juga memperdalam pemahaman mereka tentang isu-isu penting dalam masyarakat. Kami akan memberikan contoh ide debat yang menarik, serta manfaat yang mereka tawarkan untuk perkembangan akademik dan sosial anak-anak Anda.

Jadi, jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengeksplorasi dunia teks debat yang menarik dan bermanfaat bagi anak SMA Anda. Mari kita mulai dengan memperdalam wawasan dan memperkaya pengalaman belajar mereka bersama-sama!

Judul: Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kritis melalui Debat: Ide-ide Menarik untuk Siswa SMA

Pengantar: Debat adalah salah satu metode yang paling efektif untuk mengasah keterampilan berpikir kritis dan analitis pada siswa SMA. Dalam sebuah debat, siswa tidak hanya belajar untuk menyampaikan argumen dengan jelas dan persuasif, tetapi juga belajar untuk mendengarkan pendapat orang lain, mempertimbangkan berbagai sudut pandang, dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang mereka dapatkan. Dengan menghadirkan teks debat yang menarik, siswa dapat terlibat dalam diskusi yang mendalam tentang berbagai isu kontemporer yang relevan bagi mereka. Artikel ini akan mengeksplorasi beberapa ide debat yang menarik untuk siswa SMA, yang melibatkan moderator, tim pendukung, tim oposisi, dan tim netral.

1. “Pendidikan Teknologi Harus Menjadi Bagian Integral dari Kurikulum Sekolah”

  • Moderator: Memperkenalkan topik dan aturan debat.
  • Tim Pendukung: Menyajikan argumen tentang pentingnya teknologi dalam pendidikan untuk mempersiapkan siswa menghadapi masa depan yang semakin digital.
  • Tim Oposisi: Menyajikan argumen tentang risiko kecanduan teknologi dan pentingnya mempertahankan keseimbangan antara teknologi dan aktivitas fisik serta sosial.
  • Tim Netral: Bertugas untuk menyoroti implikasi positif dan negatif dari penerapan teknologi dalam pendidikan, sambil menekankan perlunya pendekatan yang seimbang.

2. “Pemerintah Harus Memperketat Regulasi atas Penggunaan Media Sosial oleh Remaja”

  • Moderator: Menjelaskan format debat dan aturan waktu.
  • Tim Pendukung: Mengemukakan dampak negatif penggunaan media sosial yang berlebihan terhadap kesehatan mental dan hubungan interpersonal remaja.
  • Tim Oposisi: Mengemukakan argumen tentang kebebasan berekspresi dan pentingnya memberi tanggung jawab kepada individu dalam mengelola penggunaan media sosial.
  • Tim Netral: Menyoroti pentingnya literasi media sosial dan perlunya pendekatan yang holistik dalam mengatasi dampak negatif penggunaan media sosial oleh remaja.

3. “Penjualan Makanan Cepat Saji di Sekolah Harus Dilarang”

  • Moderator: Menjelaskan tata cara debat dan peran masing-masing tim.
  • Tim Pendukung: Mengemukakan risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi makanan cepat saji dan pentingnya mempromosikan gaya hidup sehat di kalangan remaja.
  • Tim Oposisi: Mengemukakan argumen tentang kebebasan memilih dan pentingnya memberikan opsi makanan yang beragam bagi siswa.
  • Tim Netral: Menyoroti tantangan dalam memastikan ketersediaan opsi makanan sehat dan perlunya pendekatan yang holistik dalam mengatasi masalah gizi di kalangan remaja.

Kesimpulan: Debat tidak hanya memberikan platform bagi siswa untuk berlatih berbicara di depan umum dan menyampaikan argumen mereka, tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan persuasif. Dengan menyajikan teks debat yang menarik dan relevan, guru dapat mendorong siswa untuk terlibat dalam diskusi yang mendalam tentang isu-isu yang penting bagi mereka dan masyarakat secara keseluruhan.

Judul: Membangun Keterampilan Berpikir Kritis dan Komunikasi melalui Teks Debat yang Menarik untuk Anak SMA

Pengantar: Teks debat adalah salah satu metode yang efektif untuk melibatkan siswa SMA dalam diskusi yang mendalam tentang berbagai isu kontemporer. Dalam teks debat, siswa dapat memainkan peran sebagai moderator, tim pendukung, tim oposisi, dan tim netral, sambil mengasah keterampilan berpikir kritis, analitis, dan komunikasi mereka. Artikel ini akan menjelajahi beberapa ide teks debat yang menarik untuk anak SMA, yang dapat membantu mereka memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan berargumentasi mereka.

1. “Apakah Pendidikan Karakter Harus Dimasukkan dalam Kurikulum Sekolah?”

  • Moderator: Memperkenalkan topik dan aturan debat, serta mengarahkan diskusi agar tetap berjalan sesuai rencana.
  • Tim Pendukung: Menyajikan argumen tentang pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk kepribadian dan nilai-nilai moral siswa.
  • Tim Oposisi: Mengemukakan argumen tentang tanggung jawab orang tua dalam membentuk karakter anak dan potensi konflik nilai antara sekolah dan keluarga.
  • Tim Netral: Bertugas untuk menyoroti implikasi praktis dari penerapan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah, sambil menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga.

2. “Perlukah Sekolah Menerapkan Jam Belajar yang Fleksibel?”

  • Moderator: Menetapkan waktu untuk masing-masing pembicara dan memastikan semua sudut pandang terwakili dalam diskusi.
  • Tim Pendukung: Mengemukakan argumen tentang manfaat jam belajar yang fleksibel dalam meningkatkan kesejahteraan mental dan kinerja akademik siswa.
  • Tim Oposisi: Menyajikan argumen tentang kebutuhan akan struktur dan disiplin dalam proses pembelajaran, serta potensi penurunan produktivitas dengan jam belajar yang fleksibel.
  • Tim Netral: Menyoroti tantangan dalam mengimplementasikan jam belajar yang fleksibel dan perlunya pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

3. “Apakah Kegiatan Ekstrakurikuler Harus Difasilitasi Secara Wajib?”

  • Moderator: Mengelola jalannya debat dan memastikan semua peserta memiliki kesempatan untuk berbicara.
  • Tim Pendukung: Mengemukakan argumen tentang manfaat kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan minat siswa.
  • Tim Oposisi: Mengemukakan argumen tentang pentingnya memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat dan bakat mereka.
  • Tim Netral: Menyoroti tantangan dalam mengintegrasikan kegiatan ekstrakurikuler secara efektif dalam kurikulum sekolah dan perlunya evaluasi terus menerus terhadap dampaknya terhadap perkembangan siswa.

Kesimpulan: Teks debat adalah alat yang powerful dalam memfasilitasi pembelajaran aktif dan kritis bagi siswa SMA. Dengan menyajikan topik-topik yang menarik dan relevan, serta memainkan peran moderator, tim pendukung, tim oposisi, dan tim netral, siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan komunikasi mereka secara signifikan. Dengan demikian, melibatkan siswa dalam teks debat tidak hanya membantu mereka memahami berbagai isu kontemporer, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi pemikir yang kritis dan terampil dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Judul: Membangun Keterampilan Berpikir Kritis dan Komunikasi Melalui Teks Debat yang Menarik untuk Anak SMA

Pengantar: Teks debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang mengasyikkan dan efektif untuk melibatkan siswa SMA dalam berdiskusi tentang isu-isu penting. Dalam teks debat, siswa dapat memainkan berbagai peran, termasuk moderator, tim pendukung, tim oposisi, dan tim netral. Ini tidak hanya membantu mereka meningkatkan keterampilan berpikir kritis, tetapi juga kemampuan komunikasi mereka. Artikel ini akan membahas beberapa ide teks debat yang menarik untuk anak SMA, yang tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar mereka.

1. “Apakah Pembatasan Waktu Layar Harus Diberlakukan pada Remaja?”

  • Moderator: Mengarahkan jalannya debat dengan memberikan waktu yang tepat kepada setiap tim untuk menyampaikan argumennya.
  • Tim Pendukung: Mengemukakan pentingnya pembatasan waktu layar untuk mengurangi risiko ketergantungan teknologi dan mempromosikan interaksi sosial yang lebih nyata.
  • Tim Oposisi: Menyajikan argumen tentang kebutuhan untuk memungkinkan remaja memanfaatkan teknologi sebagai alat pembelajaran dan bersosialisasi dengan teman sebaya secara online.
  • Tim Netral: Membahas cara-cara yang seimbang untuk memanfaatkan teknologi tanpa mengabaikan keseimbangan hidup dan kesejahteraan mental.

2. “Perlukah Pendidikan Seksual Disertakan dalam Kurikulum Sekolah?”

  • Moderator: Menegaskan aturan debat dan memastikan setiap tim memiliki kesempatan yang adil untuk menyampaikan argumennya.
  • Tim Pendukung: Mengemukakan pentingnya pendidikan seksual dalam membantu remaja membuat keputusan yang cerdas dan bertanggung jawab tentang kesehatan seksual mereka.
  • Tim Oposisi: Menyajikan argumen tentang tanggung jawab orang tua dalam memberikan pendidikan seksual kepada anak-anak mereka dan kekhawatiran tentang konten yang tidak sesuai dalam kurikulum.
  • Tim Netral: Menganalisis manfaat dan tantangan dalam memasukkan pendidikan seksual ke dalam kurikulum sekolah dengan memperhatikan kebutuhan dan nilai-nilai lokal.

3. “Apakah Pemberian Ujian Standar Adil untuk Menilai Kemampuan Siswa?”

  • Moderator: Mengelola waktu debat dan memastikan setiap tim memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan argumennya.
  • Tim Pendukung: Mengemukakan argumen tentang pentingnya ujian standar untuk menilai kemajuan akademik siswa dan mempersiapkan mereka untuk masa depan yang sukses.
  • Tim Oposisi: Menyajikan argumen tentang ketidakadilan ujian standar dan dampak negatifnya terhadap kepercayaan diri dan motivasi belajar siswa.
  • Tim Netral: Memeriksa alternatif lain untuk mengevaluasi kemajuan siswa yang lebih holistik dan berorientasi pada pembelajaran.

Kesimpulan: Teks debat merupakan alat yang kuat untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan komunikasi siswa SMA. Dengan menyajikan topik-topik yang menarik dan kontroversial serta memainkan peran yang berbeda dalam debat, siswa tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang isu-isu penting, tetapi juga belajar untuk berpikir secara kritis dan menyampaikan pendapat mereka dengan percaya diri. Dengan demikian, memperkenalkan teks debat ke dalam kurikulum sekolah dapat menjadi langkah yang positif dalam mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan dunia yang kompleks.

Judul: Membangun Keterampilan Berpikir Kritis melalui Teks Debat yang Menarik untuk Anak SMA

Pengantar: Teks debat merupakan sebuah wadah yang mengasyikkan dan bermanfaat bagi siswa SMA untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan komunikasi. Dalam sebuah teks debat, siswa berperan sebagai moderator, tim pendukung, tim oposisi, dan tim netral, menyajikan argumen yang beragam tentang isu-isu kontemporer. Artikel ini akan mengeksplorasi beberapa ide teks debat yang menarik untuk anak SMA, serta pentingnya partisipasi dalam kegiatan ini untuk perkembangan akademik dan sosial mereka.

1. “Pendidikan Teknologi: Anak SMA Harus Dilengkapi dengan Keterampilan Digital yang Kuat”

  • Moderator: Memandu debat dengan memberikan waktu yang setara kepada setiap tim untuk menyampaikan argumennya.
  • Tim Pendukung: Mengemukakan pentingnya pendidikan teknologi dalam menyiapkan siswa menghadapi dunia yang semakin terhubung secara digital.
  • Tim Oposisi: Menyajikan argumen tentang risiko kecanduan teknologi dan perlunya mengimbangi penggunaan teknologi dengan kegiatan offline.
  • Tim Netral: Menganalisis implikasi positif dan negatif dari pendidikan teknologi yang kuat dan memberikan solusi untuk mengelola penggunaan teknologi secara sehat.

2. “Kewajiban Sekolah dalam Mengatasi Isu Kesehatan Mental Remaja”

  • Moderator: Mengarahkan jalannya debat dengan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap tim untuk berbicara.
  • Tim Pendukung: Mengemukakan perlunya sekolah terlibat aktif dalam menyediakan layanan kesehatan mental dan mendukung kesejahteraan siswa.
  • Tim Oposisi: Menyajikan argumen tentang tanggung jawab orang tua dan individu sendiri dalam mengatasi isu kesehatan mental, serta potensi kelebihan intervensi sekolah.
  • Tim Netral: Menganalisis peran sekolah dalam mendukung kesehatan mental siswa dengan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang memengaruhinya.

3. “Kepentingan Menghargai Keberagaman Budaya di Lingkungan Sekolah”

  • Moderator: Membuat aturan debat yang adil dan memastikan semua tim memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi.
  • Tim Pendukung: Mengemukakan pentingnya memahami dan menghormati keberagaman budaya di lingkungan sekolah untuk menciptakan iklim belajar yang inklusif.
  • Tim Oposisi: Menyajikan argumen tentang risiko stereotip dan konflik budaya dalam menghadapi keberagaman di sekolah.
  • Tim Netral: Menganalisis strategi yang efektif untuk mempromosikan pemahaman dan toleransi terhadap keberagaman budaya di antara siswa.

Kesimpulan: Teks debat tidak hanya menjadi sarana untuk menyampaikan ide-ide yang beragam, tetapi juga menjadi wadah yang efektif untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan komunikasi siswa SMA. Dengan memperkenalkan topik-topik yang menarik dan relevan serta memainkan peran dalam sebuah debat, siswa dapat memperluas wawasan mereka tentang isu-isu penting dalam masyarakat dan belajar untuk menghargai sudut pandang yang berbeda. Dengan demikian, melibatkan siswa dalam teks debat merupakan langkah yang positif dalam membantu mereka menjadi individu yang terampil dan berpikir kritis dalam menghadapi kompleksitas dunia modern.

Judul: Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis melalui Teks Debat yang Menarik untuk Siswa SMA

Pengantar: Teks debat adalah salah satu cara yang efektif untuk melibatkan siswa SMA dalam berdiskusi yang mendalam dan membangun keterampilan berpikir kritis. Dalam teks debat, siswa memainkan berbagai peran, termasuk moderator, tim pendukung, tim oposisi, dan tim netral. Ini tidak hanya membantu mereka memahami berbagai sudut pandang tentang isu-isu kontemporer, tetapi juga mengasah kemampuan mereka dalam berargumentasi dan mempertahankan pendapat. Artikel ini akan menjelajahi beberapa ide teks debat yang menarik untuk siswa SMA, serta manfaatnya dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis.

1. “Apakah Penggunaan Gadget di Sekolah Harus Dibatasi?”

  • Moderator: Memperkenalkan topik dan peraturan debat, serta memastikan jalannya diskusi berlangsung secara tertib.
  • Tim Pendukung: Menyajikan argumen tentang pentingnya membatasi penggunaan gadget di sekolah untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi siswa dalam proses belajar.
  • Tim Oposisi: Mengemukakan pandangan bahwa penggunaan gadget di sekolah dapat meningkatkan akses terhadap sumber belajar dan memfasilitasi pembelajaran berbasis teknologi.
  • Tim Netral: Menganalisis implikasi positif dan negatif dari pembatasan penggunaan gadget di sekolah, sambil menekankan perlunya pendekatan yang seimbang.

2. “Apakah Olahraga Harus Menjadi Mata Pelajaran Wajib di Sekolah?”

  • Moderator: Mengarahkan diskusi agar berfokus pada argumen yang relevan dan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap tim untuk berbicara.
  • Tim Pendukung: Mengemukakan manfaat olahraga sebagai bagian dari kurikulum sekolah untuk meningkatkan kesehatan fisik, keterampilan sosial, dan konsentrasi siswa.
  • Tim Oposisi: Menyajikan argumen tentang pentingnya memberikan pilihan kepada siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka tanpa tekanan dari mata pelajaran wajib.
  • Tim Netral: Menganalisis implikasi implementasi olahraga sebagai mata pelajaran wajib, sambil mempertimbangkan faktor-faktor seperti fasilitas, waktu, dan kebutuhan siswa.

3. “Apakah Tugas Rumah Harus Dihapuskan dari Kurikulum Sekolah?”

  • Moderator: Memastikan debat berjalan dengan adil dan berfokus pada argumen yang relevan dengan topik.
  • Tim Pendukung: Mengemukakan bahwa penghapusan tugas rumah dapat mengurangi stres siswa dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar secara mandiri di luar kelas.
  • Tim Oposisi: Menyajikan argumen tentang pentingnya tugas rumah sebagai tambahan untuk memperkuat pemahaman konsep yang diajarkan di kelas dan mempersiapkan siswa untuk ujian.
  • Tim Netral: Menganalisis dampak positif dan negatif dari penghapusan tugas rumah, serta mencari solusi kompromi yang memenuhi kebutuhan semua pihak.

Kesimpulan: Teks debat adalah alat yang efektif untuk melibatkan siswa SMA dalam diskusi yang mendalam tentang isu-isu penting dalam masyarakat. Dengan memainkan peran sebagai moderator, tim pendukung, tim oposisi, dan tim netral, siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan komunikasi mereka. Oleh karena itu, memperkenalkan teks debat ke dalam kurikulum sekolah dapat menjadi langkah yang penting dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia yang kompleks di masa depan.

Judul: Membangun Keterampilan Berpikir Kritis Anak SMA melalui Teks Debat yang Menarik

Pengantar: Teks debat adalah cara yang efektif untuk melibatkan anak SMA dalam berpikir kritis dan memperdalam pemahaman mereka tentang isu-isu penting dalam masyarakat. Dalam sebuah teks debat, anak SMA berperan sebagai moderator, tim pendukung, tim oposisi, dan tim netral, memainkan peran yang berbeda-beda untuk menyajikan argumen yang kuat dan merangsang pemikiran kritis. Artikel ini akan membahas mengapa teks debat adalah metode pembelajaran yang menarik dan bermanfaat bagi anak SMA, serta memberikan contoh ide debat yang menarik untuk mereka.

Mengapa Teks Debat Penting untuk Anak SMA? Teks debat memberikan platform bagi anak SMA untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan komunikasi. Melalui debat, mereka belajar untuk menyusun argumen yang meyakinkan, mendengarkan dengan baik, dan mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda. Ini membantu mereka tidak hanya dalam meningkatkan keterampilan akademik, tetapi juga dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia nyata yang kompleks.

Manfaat Keterlibatan dalam Teks Debat:

  1. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis: Anak SMA belajar untuk menganalisis informasi, menyusun argumen, dan mengevaluasi bukti secara kritis.
  2. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi: Mereka belajar untuk menyampaikan argumen mereka dengan jelas dan meyakinkan, serta berinteraksi dengan baik dengan rekan satu tim dan lawan debat.
  3. Memperluas Wawasan tentang Isu-isu Kontemporer: Debating memungkinkan anak SMA untuk memahami berbagai sudut pandang tentang isu-isu penting seperti lingkungan, pendidikan, atau hak asasi manusia.
  4. Membangun Keterampilan Kepemimpinan: Melalui debat, mereka belajar untuk memimpin, bekerja sama dalam tim, dan menghormati pendapat orang lain.

Contoh Ide Teks Debat yang Menarik untuk Anak SMA:

  1. “Apakah Pendidikan Seksual Harus Dimasukkan dalam Kurikulum Sekolah?”
    • Moderator: Memastikan debat berlangsung dengan tertib dan adil.
    • Tim Pendukung: Mengemukakan manfaat pendidikan seksual dalam mengurangi risiko kehamilan remaja dan penularan penyakit menular seksual.
    • Tim Oposisi: Menyatakan bahwa pendidikan seksual seharusnya menjadi tanggung jawab orang tua dan agama, bukan sekolah.
    • Tim Netral: Menganalisis efektivitas pendidikan seksual dalam mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja.
  2. “Perlukah Sekolah Memberlakukan Jam Malam untuk Siswa SMA?”
    • Moderator: Memfasilitasi diskusi dan memberikan waktu yang sama kepada setiap tim.
    • Tim Pendukung: Mengemukakan manfaat jam malam untuk meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan mental siswa.
    • Tim Oposisi: Menyatakan bahwa jam malam dapat membatasi kebebasan dan pertumbuhan mandiri siswa.
    • Tim Netral: Menganalisis implikasi dan efektivitas jam malam dalam meningkatkan kesejahteraan siswa.

Kesimpulan: Teks debat adalah cara yang menarik dan bermanfaat untuk melibatkan anak SMA dalam berpikir kritis dan memperdalam pemahaman mereka tentang isu-isu penting dalam masyarakat. Dengan memainkan peran yang berbeda dalam debat, mereka dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan komunikasi yang sangat penting untuk masa depan mereka. Oleh karena itu, memperkenalkan teks debat ke dalam kurikulum sekolah dapat menjadi langkah yang positif dalam mendukung perkembangan akademik dan sosial anak SMA.

Dengan demikian, melalui teks debat yang menarik, anak-anak SMA tidak hanya mengasah keterampilan berpikir kritis dan komunikasi, tetapi juga memperluas wawasan mereka tentang isu-isu penting dalam masyarakat. Mari kita terus dukung mereka dalam menjelajahi dunia debat yang memperkaya, sehingga mereka siap menghadapi tantangan masa depan dengan percaya diri dan kecerdasan yang terlatih. Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat bagi Anda dan anak-anak SMA Anda!

Artikel Terbaru

Wangsa Darwanma

Seorang dosen yang mengabdi pada kampus di Yogyakarta. Selalu suka belajar dan mengajar. Menulis merupakan cara saya berbagi ilmu pengetahuan. Berdebat merupakan sesuatu yang akan melatih otak oleh karena itu saya menyukai hal tersebut. Salam literasi!

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *