8 Contoh Teks Debat Lingkup Sekolah Dan Singkat

Selamat datang, para pembaca yang budiman!

Dalam lingkup sekolah, terdapat banyak perbincangan menarik tentang bagaimana kita dapat memperbaiki dan meningkatkan pengalaman pendidikan bagi para siswa. Dalam artikel singkat ini, kami akan membahas beberapa aspek penting dalam lingkungan sekolah, mulai dari integrasi kewirausahaan hingga kesejahteraan mental, serta bagaimana hal-hal ini memengaruhi pembelajaran dan pengembangan siswa.

Dengan melihat pro dan kontra dari berbagai pandangan, artikel ini menawarkan wawasan yang mendalam tentang bagaimana keputusan terkait dengan lingkup sekolah dapat mempengaruhi perkembangan siswa secara keseluruhan. Dari pendidikan kewirausahaan hingga kesadaran lingkungan, setiap topik yang kami bahas menjanjikan wawasan baru dan ide-ide yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di setiap sekolah.

Jadi, mari kita mulai menjelajahi dunia pendidikan di dalam dan di luar kelas, dan memahami bagaimana keputusan-keputusan di lingkup sekolah dapat membentuk masa depan para generasi penerus kita.

Mengembangkan Keterampilan Debat di Lingkungan Sekolah: Pentingnya Peran Moderator dan Tim

Dalam lingkungan sekolah, debat adalah alat yang kuat untuk mengasah keterampilan berpikir kritis, berbicara di depan umum, dan memahami beragam sudut pandang. Teks debat, dengan moderator, tim pendukung, tim oposisi, dan tim netralnya, tidak hanya menciptakan wadah untuk pengembangan intelektual, tetapi juga memperkuat keterampilan interpersonal dan etika.

Peran Moderator: Kunci Keseimbangan dan Keteraturan

Moderator adalah garda terdepan dalam menjaga kelancaran dan keseimbangan debat. Dalam peran ini, mereka tidak hanya memastikan bahwa aturan debat diikuti, tetapi juga membantu memfasilitasi dialog yang produktif antara tim pendukung dan oposisi. Moderator memainkan peran penting dalam memastikan bahwa setiap pihak memiliki kesempatan yang adil untuk mengemukakan argumennya dengan jelas dan terstruktur.

Tim Pendukung: Mengadvokasi Sudut Pandang yang Didukung

Tim pendukung bertanggung jawab untuk membela pandangan atau posisi tertentu dalam debat. Mereka harus mampu menyajikan argumen yang kuat dan meyakinkan untuk mendukung pendapat mereka. Dengan melakukan riset yang mendalam dan mempersiapkan bukti yang relevan, tim pendukung dapat memengaruhi pendapat penonton dan mencapai tujuan mereka dalam debat.

Tim Oposisi: Menantang dan Mengkritisasi Argumen

Di sisi lain, tim oposisi memiliki tugas untuk menantang argumen yang diajukan oleh tim pendukung. Mereka harus mampu mengidentifikasi kelemahan dalam argumen lawan dan menawarkan alternatif atau pemikiran yang kontraster. Tim oposisi yang efektif akan mampu mempertanyakan asumsi, menganalisis bukti, dan menawarkan sudut pandang yang berbeda dengan keyakinan yang kuat.

Tim Netral: Menyuarakan Perspektif Objektif dan Penyeimbang

Sementara moderator, tim pendukung, dan tim oposisi terlibat dalam perdebatan yang intens, tim netral hadir untuk memberikan perspektif objektif dan penyeimbang. Mereka mungkin tidak memiliki kewajiban untuk membela atau menentang posisi tertentu, tetapi mereka berperan dalam memastikan bahwa semua sudut pandang dipertimbangkan secara adil dan proporsional. Tim netral dapat memberikan wawasan tambahan yang bermanfaat bagi pemirsa, membantu mereka memahami kompleksitas isu yang diperdebatkan.

Kesimpulan: Membangun Keterampilan Berpikir Kritis dan Komunikasi

Dengan adanya teks debat yang melibatkan moderator, tim pendukung, tim oposisi, dan tim netral, lingkungan sekolah menjadi tempat yang ideal untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, berbicara di depan umum, dan memahami sudut pandang yang beragam. Dalam prosesnya, siswa belajar untuk menghargai pentingnya mendengarkan, berpikir kritis, dan berkomunikasi secara efektif – keterampilan yang sangat berharga dalam kehidupan mereka di luar kelas.

Debat: Membuka Lingkup Sekolah untuk Pengembangan Holistik

Moderator: Selamat malam dan selamat datang di debat malam ini tentang pentingnya membuka lingkup sekolah untuk pengembangan holistik. Saya akan memandu perdebatan kita malam ini antara tim pendukung yang memperjuangkan pembukaan lingkup sekolah, dan tim oposisi yang menantang pandangan tersebut. Mari kita mulai dengan pernyataan pembuka dari masing-masing tim.

Tim Pendukung: Membuka Peluang untuk Pengembangan Holistik

Tim Pendukung: Terima kasih, Moderator. Kami yakin bahwa membuka lingkup sekolah untuk pengembangan holistik adalah langkah penting dalam mempersiapkan siswa untuk sukses di dunia modern yang kompleks. Dengan memperluas kurikulum untuk mencakup pelajaran seni, musik, olahraga, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya, kita tidak hanya membantu siswa berkembang secara akademik, tetapi juga secara emosional, sosial, dan fisik.

Tim Oposisi: Menyuarakan Keterbatasan dan Prioritas

Tim Oposisi: Terima kasih, Moderator. Meskipun kami mengakui pentingnya pengembangan holistik, kami percaya bahwa prioritas utama sekolah harus tetap pada pencapaian akademik. Membuka lingkup sekolah mungkin dapat mengalihkan sumber daya dan perhatian dari fokus utama pendidikan, yang pada gilirannya dapat mengganggu kemajuan siswa dalam hal prestasi akademik.

Tim Pendukung: Menyepakati Harmoni dalam Pengembangan

Tim Pendukung: Kami memahami kekhawatiran tentang fokus akademik, tetapi percayalah bahwa pengembangan holistik dan pencapaian akademik tidak saling bertentangan. Sebaliknya, mereka saling melengkapi. Dengan memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di luar kelas, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang harmonis yang mendorong pertumbuhan komprehensif.

Tim Oposisi: Menyoroti Keterbatasan Sumber Daya

Tim Oposisi: Sayangnya, kenyataannya adalah bahwa banyak sekolah menghadapi keterbatasan sumber daya, baik itu dalam hal dana, fasilitas, atau personel. Membuka lingkup sekolah untuk pengembangan holistik mungkin membutuhkan investasi tambahan yang tidak semua sekolah mampu lakukan. Ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam pelayanan pendidikan yang tersedia bagi siswa dari berbagai latar belakang.

Kesimpulan: Menemukan Keseimbangan yang Optimal

Moderator: Terima kasih kepada kedua tim untuk argumen yang kuat. Seperti yang telah kita lihat dalam perdebatan malam ini, penting untuk mencari keseimbangan antara fokus pada prestasi akademik dan pembukaan lingkup sekolah untuk pengembangan holistik. Dengan memperhatikan kebutuhan unik masing-masing sekolah dan siswa, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang mempromosikan pertumbuhan yang komprehensif dan berkelanjutan. Itulah yang akan kita usahakan untuk dicapai dalam pendidikan kita. Terima kasih kepada semua yang telah berpartisipasi dalam debat ini. Semoga ini menjadi awal dari diskusi yang lebih luas dan tindakan konkret untuk meningkatkan pengalaman pendidikan bagi semua siswa.

Debat: Penyempitan Lingkup Sekolah untuk Peningkatan Prestasi Akademik

Moderator: Selamat pagi dan selamat datang di debat tentang penekanan pada prestasi akademik melalui penyempitan lingkup sekolah. Saya akan memfasilitasi perdebatan antara tim pendukung yang memperjuangkan pendekatan ini, dan tim oposisi yang menantang pandangan tersebut. Mari kita mulai dengan pernyataan pembuka dari masing-masing tim.

Tim Pendukung: Fokus pada Inti Kurikulum untuk Peningkatan Prestasi

Tim Pendukung: Terima kasih, Moderator. Kami percaya bahwa dengan memusatkan perhatian pada inti kurikulum, sekolah dapat meningkatkan prestasi akademik siswa. Dengan mengurangi atau menghilangkan kegiatan ekstrakurikuler dan fokus pada mata pelajaran inti seperti matematika, ilmu pengetahuan, dan bahasa, kita dapat memberikan siswa lebih banyak waktu dan sumber daya untuk mencapai keunggulan akademik.

Tim Oposisi: Mengakui Nilai Pendekatan yang Komprehensif

Tim Oposisi: Terima kasih, Moderator. Namun, kami percaya bahwa pendekatan yang menyempitkan lingkup sekolah untuk hanya fokus pada prestasi akademik dapat memiliki konsekuensi yang merugikan. Lingkungan belajar yang beragam dan inklusif, yang mencakup kegiatan ekstrakurikuler dan pengalaman di luar kelas, adalah penting untuk pengembangan siswa secara holistik.

Tim Pendukung: Menekankan Kualitas atas Kuantitas

Tim Pendukung: Kami sepenuhnya setuju bahwa pengalaman belajar yang holistik penting, tetapi kami percaya bahwa kualitas lebih penting daripada kuantitas. Dengan memprioritaskan mata pelajaran inti dan memastikan bahwa siswa memiliki pemahaman yang kuat dalam bidang tersebut, kita dapat memberikan dasar yang kokoh bagi perkembangan mereka di bidang lain.

Tim Oposisi: Menyoroti Pentingnya Keseimbangan dan Kedalaman

Tim Oposisi: Sementara itu, kami harus mengingat bahwa keseimbangan dan kedalaman pengalaman pendidikan juga krusial. Aktivitas ekstrakurikuler dan pengalaman di luar kelas dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kolaboratif yang sangat penting dalam dunia nyata.

Kesimpulan: Mencari Kompromi yang Berkelanjutan

Moderator: Terima kasih kepada kedua tim untuk argumen yang kuat. Dalam rangka mencapai pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan, penting untuk mencari kompromi yang memadukan fokus pada prestasi akademik dengan pemberian ruang untuk pengembangan holistik siswa. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan untuk meraih keberhasilan secara menyeluruh, baik dalam akademik maupun di luar kelas. Terima kasih kepada semua yang telah berpartisipasi dalam debat ini.

Debat: Mengoptimalkan Lingkup Sekolah untuk Kesejahteraan Mental Siswa

Moderator: Selamat siang dan selamat datang di debat tentang mengoptimalkan lingkup sekolah untuk kesejahteraan mental siswa. Dalam debat ini, kami akan mendengarkan argumen dari tim pendukung yang memperjuangkan langkah-langkah untuk meningkatkan kesejahteraan mental siswa di lingkungan sekolah, serta tim oposisi yang menantang pandangan tersebut. Mari kita mulai dengan pernyataan pembuka dari masing-masing tim.

Tim Pendukung: Pentingnya Fokus pada Kesejahteraan Mental

Tim Pendukung: Terima kasih, Moderator. Kami percaya bahwa kesejahteraan mental siswa adalah aspek kesehatan yang tidak boleh diabaikan dalam lingkungan sekolah. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, menyediakan layanan konseling, dan mengintegrasikan program kesehatan mental ke dalam kurikulum, kita dapat membantu siswa mengatasi tantangan mental mereka dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Tim Oposisi: Tantangan dalam Implementasi dan Prioritas

Tim Oposisi: Terima kasih, Moderator. Namun, kami percaya bahwa sumber daya yang terbatas dan tekanan untuk mencapai target akademik dapat menjadi hambatan dalam implementasi program kesehatan mental di lingkungan sekolah. Sementara kesejahteraan mental penting, kami menganggap bahwa fokus utama harus tetap pada pencapaian akademik dan persiapan siswa untuk masa depan.

Tim Pendukung: Hubungan antara Kesejahteraan Mental dan Prestasi

Tim Pendukung: Kami memahami kekhawatiran tentang pencapaian akademik, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa kesejahteraan mental yang baik berkorelasi dengan peningkatan prestasi akademik. Dengan memberikan perhatian yang tepat terhadap kesehatan mental siswa, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung keberhasilan mereka dalam studi dan kehidupan.

Tim Oposisi: Mencari Solusi yang Seimbang

Tim Oposisi: Meskipun kami setuju bahwa kesejahteraan mental penting, kami percaya bahwa pendekatan yang seimbang diperlukan. Sumber daya harus dialokasikan dengan bijaksana untuk memastikan bahwa tidak hanya aspek kesehatan mental yang tercakup, tetapi juga pencapaian akademik dan pengembangan keterampilan lainnya yang penting bagi masa depan siswa.

Kesimpulan: Mendukung Keseimbangan antara Kesejahteraan Mental dan Pencapaian

Moderator: Terima kasih kepada kedua tim atas argumen yang kuat. Dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah yang holistik dan inklusif, penting untuk memperhatikan kesejahteraan mental siswa sejajar dengan pencapaian akademik dan pengembangan keterampilan lainnya. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan untuk meraih keberhasilan secara menyeluruh, baik secara emosional maupun akademik. Terima kasih kepada semua yang telah berpartisipasi dalam debat ini.

Debat: Menjaga Keamanan Lingkup Sekolah dengan Teknologi

Moderator: Selamat sore dan selamat datang di debat tentang penggunaan teknologi untuk menjaga keamanan lingkup sekolah. Dalam debat ini, kita akan mendengarkan argumen dari tim pendukung yang memperjuangkan penggunaan teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan keamanan di sekolah, serta tim oposisi yang menantang pandangan tersebut. Mari kita mulai dengan pernyataan pembuka dari masing-masing tim.

Tim Pendukung: Meningkatkan Keamanan melalui Teknologi Canggih

Tim Pendukung: Terima kasih, Moderator. Kami percaya bahwa dengan memanfaatkan teknologi seperti kamera pengawas, sistem pengenalan wajah, dan perangkat lunak keamanan lainnya, kita dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan terlindungi. Teknologi memberikan kemampuan untuk mendeteksi ancaman potensial lebih cepat dan memberikan respons yang lebih efektif dalam situasi darurat.

Tim Oposisi: Menghadapi Risiko dan Keterbatasan

Tim Oposisi: Terima kasih, Moderator. Namun, kami mempertanyakan efektivitas teknologi dalam menjaga keamanan sekolah. Sementara teknologi dapat memberikan solusi tambahan, penggunaannya juga dapat menimbulkan risiko privasi, biaya tambahan, dan ketergantungan yang berlebihan pada perangkat elektronik. Selain itu, tidak semua sekolah mampu mengadopsi teknologi tingkat tinggi karena keterbatasan sumber daya.

Tim Pendukung: Mengatasi Tantangan dengan Manajemen yang Bijaksana

Tim Pendukung: Kami sepakat bahwa ada tantangan yang terkait dengan penggunaan teknologi, tetapi kami percaya bahwa dengan manajemen yang bijaksana, kita dapat mengatasi risiko tersebut. Langkah-langkah seperti mengatur kebijakan privasi yang ketat, memberikan pelatihan kepada staf, dan memilih solusi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran sekolah dapat membantu meminimalkan risiko dan memaksimalkan manfaatnya.

Tim Oposisi: Mempertimbangkan Alternatif yang Lebih Terjangkau dan Efektif

Tim Oposisi: Meskipun demikian, kita juga harus mempertimbangkan alternatif lain yang lebih terjangkau dan efektif dalam menjaga keamanan lingkup sekolah. Peningkatan keamanan manusia, seperti kehadiran personel keamanan tambahan, peningkatan kerjasama dengan polisi setempat, dan pelatihan respons darurat bagi staf dan siswa, dapat menjadi pilihan yang lebih realistis dan berkelanjutan.

Kesimpulan: Menemukan Keseimbangan antara Teknologi dan Pendekatan Manusia

Moderator: Terima kasih kepada kedua tim atas argumen yang kuat. Dalam upaya untuk menjaga keamanan lingkup sekolah, penting untuk mencari keseimbangan antara penggunaan teknologi yang canggih dan pendekatan manusia yang terlatih. Dengan memanfaatkan teknologi dengan bijaksana, serta mengintegrasikannya dengan strategi keamanan yang lebih holistik, kita dapat menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan terlindungi bagi semua anggota komunitas sekolah. Terima kasih kepada semua yang telah berpartisipasi dalam debat ini.

Debat: Membangun Keterampilan Kewirausahaan di Lingkungan Sekolah

Moderator: Selamat pagi dan selamat datang di debat tentang pentingnya membangun keterampilan kewirausahaan di lingkungan sekolah. Dalam debat ini, kami akan mendengarkan argumen dari tim pendukung yang memperjuangkan integrasi kewirausahaan dalam kurikulum sekolah, serta tim oposisi yang menantang pandangan tersebut. Mari kita mulai dengan pernyataan pembuka dari masing-masing tim.

Tim Pendukung: Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan untuk Masa Depan yang Sukses

Tim Pendukung: Terima kasih, Moderator. Kami yakin bahwa membangun keterampilan kewirausahaan di lingkungan sekolah adalah kunci untuk mempersiapkan generasi masa depan untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang terus berkembang. Dengan memberikan siswa kesempatan untuk belajar tentang ide-ide bisnis, inovasi, kepemimpinan, dan manajemen risiko, kita dapat membantu mereka mengembangkan jiwa kewirausahaan yang kreatif dan berani.

Tim Oposisi: Menyoroti Prioritas dan Keterbatasan Sumber Daya

Tim Oposisi: Terima kasih, Moderator. Namun, kami percaya bahwa fokus utama sekolah harus tetap pada pendidikan akademik yang kuat. Integrasi kewirausahaan dalam kurikulum mungkin membutuhkan sumber daya tambahan yang tidak semua sekolah mampu sediakan. Selain itu, ada risiko bahwa menekankan kewirausahaan dapat mengalihkan perhatian dari tujuan pendidikan inti.

Tim Pendukung: Kewirausahaan sebagai Komplementer Pendidikan Akademik

Tim Pendukung: Kami memahami kekhawatiran tentang prioritas dan sumber daya, tetapi percayalah bahwa kewirausahaan bukanlah pengganti pendidikan akademik, tetapi komplementer yang kuat. Keterampilan kewirausahaan tidak hanya relevan untuk dunia bisnis, tetapi juga penting dalam membentuk sikap proaktif, kreatif, dan mandiri yang diperlukan untuk sukses dalam berbagai bidang kehidupan.

Tim Oposisi: Menekankan Perlunya Fondasi Akademik yang Kuat

Tim Oposisi: Meskipun demikian, kita tidak boleh melupakan pentingnya fondasi akademik yang kuat. Tanpa pemahaman yang baik tentang matematika, ilmu pengetahuan, bahasa, dan lainnya, keterampilan kewirausahaan tidak akan bermanfaat secara substansial. Sekolah harus tetap memprioritaskan pembelajaran inti untuk memastikan bahwa siswa memiliki dasar yang kokoh.

Kesimpulan: Menemukan Keseimbangan yang Optimal

Moderator: Terima kasih kepada kedua tim atas argumen yang kuat. Dalam upaya untuk mempersiapkan siswa untuk masa depan yang sukses, penting untuk mencari keseimbangan antara pembelajaran akademik yang kokoh dan pengembangan keterampilan kewirausahaan yang kreatif. Dengan memberikan siswa kesempatan untuk belajar dan berlatih kewirausahaan di lingkungan sekolah, kita dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk berinovasi, beradaptasi, dan berhasil dalam dunia yang terus berubah. Terima kasih kepada semua yang telah berpartisipasi dalam debat ini.

Debat: Meningkatkan Kesadaran Lingkungan di Sekolah

Moderator: Selamat sore dan selamat datang di debat tentang pentingnya meningkatkan kesadaran lingkungan di lingkungan sekolah. Dalam debat ini, kita akan mendengarkan argumen dari tim pendukung yang memperjuangkan integrasi pendidikan lingkungan dalam kurikulum sekolah, serta tim oposisi yang menantang pandangan tersebut. Mari kita mulai dengan pernyataan pembuka dari masing-masing tim.

Tim Pendukung: Membangun Generasi Sadar Lingkungan untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Tim Pendukung: Terima kasih, Moderator. Kami yakin bahwa meningkatkan kesadaran lingkungan di lingkungan sekolah adalah langkah penting dalam mempersiapkan generasi masa depan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Dengan mengintegrasikan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum, mengadopsi praktik ramah lingkungan, dan mendorong partisipasi dalam kegiatan konservasi, kita dapat membentuk siswa yang peduli dan bertanggung jawab terhadap bumi kita.

Tim Oposisi: Prioritaskan Pendidikan Akademik yang Kekal

Tim Oposisi: Terima kasih, Moderator. Namun, kami percaya bahwa pendidikan akademik harus tetap menjadi fokus utama sekolah. Sementara kesadaran lingkungan penting, risiko mengalihkan perhatian dari pembelajaran inti seperti matematika, ilmu pengetahuan, dan bahasa mungkin mengganggu pencapaian akademik siswa. Lingkungan sekolah seharusnya tidak menimbulkan distraksi dari tujuan pendidikan utama.

Tim Pendukung: Integrasi Lingkungan sebagai Bagian dari Pendidikan Holistik

Tim Pendukung: Kami memahami kekhawatiran tentang prioritas, tetapi percayalah bahwa pendidikan lingkungan dapat menjadi bagian integral dari pendidikan holistik. Memahami lingkungan tidak hanya membantu siswa menjadi warga yang bertanggung jawab, tetapi juga membuka peluang untuk mempelajari berbagai konsep akademik, seperti sains, matematika, bahasa, dan sejarah, dalam konteks yang relevan dan menarik.

Tim Oposisi: Mempertimbangkan Sumber Daya dan Implementasi yang Efektif

Tim Oposisi: Meskipun demikian, kita harus mempertimbangkan keterbatasan sumber daya dan tantangan dalam implementasi pendidikan lingkungan. Integrasi pendidikan lingkungan mungkin memerlukan waktu, uang, dan pelatihan tambahan bagi guru. Sekolah harus memastikan bahwa pendekatan ini dapat dilaksanakan secara efektif tanpa mengorbankan kualitas pendidikan akademik yang esensial.

Kesimpulan: Mencari Keseimbangan antara Lingkungan dan Pendidikan Akademik

Moderator: Terima kasih kepada kedua tim atas argumen yang kuat. Dalam upaya untuk menciptakan pendidikan yang holistik dan berkelanjutan, penting untuk mencari keseimbangan antara pendidikan akademik yang kuat dan pendidikan lingkungan yang sadar. Dengan memperhatikan kebutuhan unik masing-masing sekolah dan siswa, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan yang komprehensif dan berkelanjutan. Terima kasih kepada semua yang telah berpartisipasi dalam debat ini.

Dalam mengeksplorasi berbagai isu dalam lingkup sekolah, kita dapat melihat betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara fokus pada prestasi akademik, kesejahteraan siswa, pengembangan keterampilan, dan kesadaran lingkungan. Dengan mempertimbangkan beragam perspektif yang telah dibahas dalam artikel ini, kita dihadapkan pada tantangan untuk menciptakan lingkungan belajar yang holistik dan berkelanjutan bagi para siswa. Dengan kerjasama antara stakeholder pendidikan, kita dapat terus meningkatkan pengalaman pendidikan di lingkungan sekolah, mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang.

Artikel Terbaru

Wangsa Darwanma

Seorang dosen yang mengabdi pada kampus di Yogyakarta. Selalu suka belajar dan mengajar. Menulis merupakan cara saya berbagi ilmu pengetahuan. Berdebat merupakan sesuatu yang akan melatih otak oleh karena itu saya menyukai hal tersebut. Salam literasi!

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *