3 Tingkatan Perkembangan Moral Menurut Kohlberg

Ketika membicarakan tentang perkembangan moral, tentunya kita tidak bisa mengabaikan teori yang dikembangkan oleh seorang psikolog asal Amerika Serikat bernama Lawrence Kohlberg. Dalam teorinya, Kohlberg mengungkapkan bahwa manusia mengalami perkembangan moral melalui tiga tingkatan yang berbeda. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai tingkatan-tingkatan ini.

1. Tingkat Pra-Konvensional
Tingkatan pertama dalam perkembangan moral menurut Kohlberg adalah tingkatan pra-konvensional. Pada tahap ini, seseorang cenderung memandang moralitas dari sudut pandang egosentris. Mereka hanya mempertimbangkan kepuasan diri sendiri dan mengutamakan segala sesuatu yang dapat memberi manfaat pribadi. Contohnya, seseorang akan berperilaku baik hanya jika ia mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman. Pemahaman moral pada tingkat ini masih terbatas pada konsekuensi langsung.

2. Tingkat Konvensional
Beranjak dari tingkat pra-konvensional, kita kemudian masuk ke tingkatan konvensional. Di sini, nilai moral individu sudah mulai dipengaruhi oleh norma-norma sosial dan kepentingan kelompok. Seseorang pada tingkat ini akan menghargai tata krama dan konvensi sosial. Mereka berusaha untuk mematuhi hukum dan peraturan demi menjaga stabilitas masyarakat. Pandangan mereka sudah tidak sebatas pada kepentingan diri sendiri, melainkan juga memperhatikan kepentingan kolektif.

3. Tingkat Pasca-Konvensional
Tingkatan terakhir adalah tingkat pasca-konvensional, yang juga sering disebut sebagai tingkatan post-konvensional atau tingkatan moralitas otonom. Pada tahap ini, individu telah melampaui norma-norma konvensional dan merenungkan prinsip-prinsip moral yang lebih tinggi. Mereka memiliki pandangan universalistik terhadap moralitas dan mengikuti prinsip-prinsip etis yang melebihi tuntutan hukum atau norma sosial. Kesadaran akan hak asasi manusia dan keadilan sosial menjadi fokus utama pemikiran mereka.

Tentunya, perjalanan perkembangan moral seseorang tidaklah sepenuhnya linear. Setiap individu memiliki kecepatan dan pengalaman yang berbeda dalam menginternalisasi nilai-nilai moral ini. Namun, pemahaman mengenai tingkatan-tingkatan perkembangan moral menurut Kohlberg dapat membantu kita dalam memahami kompleksitas aspek moral pada diri manusia.

Dengan artikel ini, diharapkan Anda dapat lebih memahami bagaimana perkembangan moral seseorang dapat berkembang melalui tiga tingkatan menurut teori Kohlberg.

Apa Itu Perkembangan Moral Menurut Kohlberg?

Perkembangan moral adalah proses di mana seseorang mengembangkan kemampuan untuk memahami dan mematuhi norma-norma dan nilai-nilai etika dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Lawrence Kohlberg, seorang psikolog perkembangan, ada tiga tingkatan perkembangan moral yang dialami individu sepanjang hidupnya. Tingkatan-tingkatan ini mencakup prinsip-prinsip moral dan pemikiran yang berkembang secara bertahap seiring dengan pertumbuhan dan pengalaman individu.

Tingkatan Pertama: Moralitas Pra-Konvensional

Tahap 1: Orientasi Hukum dan Tata Tertib

Pada tahap ini, individu tunduk pada hukum dan peraturan demi menghindari hukuman. Mereka melihat baik dan buruk berdasarkan konsekuensi eksternal, seperti penghargaan atau hukuman dari orang tua atau otoritas lainnya. Keputusan etis diambil berdasarkan kepentingan diri sendiri.

Tahap 2: Orientasi Pemuasan Kebutuhan Sendiri

Pada tahap ini, individu mempertimbangkan kepentingan diri sendiri dan orang lain yang dianggap penting untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Mereka menyadari pentingnya memenuhi kebutuhan diri sendiri, tetapi juga mempertimbangkan kepentingan orang lain jika itu menguntungkan mereka sendiri. Keputusan etis diambil berdasarkan prinsip saling menguntungkan.

Tingkatan Kedua: Moralitas Konvensional

Tahap 3: Orientasi Kesukarelaan Sosial

Pada tahap ini, individu mempertimbangkan pandangan sosial dan mematuhi norma-norma yang sudah ada dalam masyarakat. Mereka ingin dilihat baik oleh orang lain dan mencari persetujuan sosial. Keputusan etis diambil berdasarkan norma-norma sosial dan pandangan mayoritas.

Tahap 4: Orientasi Hukum dan Ketertiban Sosial

Pada tahap ini, individu sangat menghargai hukum dan tata tertib dan melihatnya sebagai landasan moral yang penting. Mereka menghargai otoritas dan kepatuhan terhadap aturan. Keputusan etis diambil berdasarkan undang-undang dan sistem yang ditetapkan.

Tingkatan Ketiga: Moralitas Pasca-Konvensional

Tahap 5: Orientasi Kontrak Social

Pada tahap ini, individu mempertimbangkan perspektif yang lebih luas dan prinsip-prinsip moral yang universal. Mereka mempertimbangkan hak-hak individu, keadilan, dan prinsip-prinsip etis yang lebih tinggi dalam mengambil keputusan. Keputusan etis diambil berdasarkan nilai-nilai universal yang melibatkan keadilan dan kebebasan.

Tahap 6: Orientasi Prinsip Etis Universal

Pada tahap ini, individu memiliki prinsip etis yang mandiri dan tidak tergantung pada otoritas eksternal atau opini publik. Mereka mengikuti prinsip-prinsip moral yang universal, yang dapat bertentangan dengan hukum dan norma sosial yang terbatas. Keputusan etis diambil berdasarkan prinsip-prinsip moral abadi dan etika universal.

Cara Mencapai Perkembangan Moral yang Lebih Tinggi

Mencapai perkembangan moral yang lebih tinggi membutuhkan waktu dan pengalaman. Beberapa cara untuk mencapainya adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan Kesadaran Moral

Penting bagi individu untuk mengembangkan kesadaran moral dan mempertimbangkan konsekuensi etis dari tindakan mereka. Hal ini melibatkan refleksi diri dan kemampuan untuk mengenali dan mempertimbangkan nilai-nilai moral yang lebih tinggi.

2. Pendidikan Moral yang Baik

Pendidikan moral yang baik dapat membantu individu memahami dan menginternalisasi prinsip-prinsip moral yang penting. Melalui pendidikan moral, individu dapat belajar tentang nilai-nilai etis dan prinsip-prinsip moral yang diperlukan untuk perkembangan moral yang lebih tinggi.

3. Membangun Empati dan Kecerdasan Emosional

Empati dan kecerdasan emosional dapat membantu individu memahami perspektif orang lain dan mempertimbangkan bagaimana tindakan mereka mempengaruhi orang lain secara emosional. Ini dapat membantu dalam mengembangkan sikap dan tindakan yang lebih moral.

Tips Untuk Merangsang Perkembangan Moral yang Lebih Tinggi

1. Berdiskusi tentang Isu Moral

Berdiskusi tentang isu-isu moral dengan orang lain dapat membantu menggali pemikiran moral yang lebih dalam dan mengembangkan sudut pandang yang lebih luas. Ini dapat merangsang perkembangan moral yang lebih tinggi karena individu harus mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan nilai-nilai moral yang berbeda.

2. Mengambil Posisi yang Bertanggung Jawab

Mengambil posisi yang bertanggung jawab dalam situasi yang melibatkan konflik moral dapat membantu individu mengembangkan prinsip-prinsip moral yang lebih tinggi. Hal ini melibatkan keberanian untuk mempertahankan nilai-nilai moral dan berani mengambil tindakan yang sesuai meskipun mungkin tidak populer atau mudah dilakukan.

3. Belajar dari Pengalaman

Belajar dari pengalaman masa lalu, baik yang positif maupun negatif, dapat membantu individu memahami konsekuensi dari tindakan moral dan memperkuat prinsip-prinsip moral yang mereka anut. Pengalaman hidup yang beragam dan keragaman interaksi sosial dapat membantu dalam mengembangkan pemikiran moral yang lebih matang.

Kelebihan dan Manfaat Perkembangan Moral Menurut Kohlberg

Kelebihan:

– Menciptakan dasar untuk etika dan moralitas pribadi yang kuat.
– Mendorong pemikiran kritis dan refleksi mengenai motivasi dan konsekuensi tindakan.
– Meningkatkan kemampuan berempati dan memahami perspektif orang lain.
– Mengembangkan kepekaan terhadap nilai-nilai moral yang universal.

Manfaat:

– Membantu individu membuat keputusan moral yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
– Meningkatkan hubungan sosial dengan mendorong pemahaman dan penghargaan terhadap perbedaan etika dan moral.
– Memperkuat keadilan sosial melalui pemahaman dan penghormatan terhadap hak-hak individu.
– Mendorong pertumbuhan pribadi dan etika yang lebih baik dalam lingkungan sosial dan profesional.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Bagaimana perkembangan moral dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial?

Perkembangan moral dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti budaya, nilai-nilai keluarga, dan pengaruh teman sebaya. Individu cenderung menginternalisasi norma-norma dan nilai-nilai sosial yang mereka terima sejak kecil, dan ini membentuk dasar perkembangan moral mereka.

2. Apakah perkembangan moral bisa terhambat atau terhenti?

Perkembangan moral dapat mengalami hambatan atau terhenti jika individu tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan nilai-nilai moral yang lebih tinggi atau jika mereka terjebak dalam lingkungan yang tidak mempromosikan pertumbuhan moral. Namun, dengan pengalaman dan kesempatan yang tepat, perkembangan moral dapat terus berkembang.

Kesimpulan

Perkembangan moral menurut Kohlberg adalah proses yang kompleks yang melibatkan bertahapnya pemahaman individu terhadap norma-norma dan nilai-nilai etis. Melalui tiga tingkatan perkembangan moral yang diajukan oleh Kohlberg, individu dapat mencapai tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi dengan refleksi, pendidikan moral yang baik, dan pengalaman hidup yang beragam. Kelebihan dan manfaat perkembangan moral ini meliputi kemampuan membuat keputusan moral yang lebih baik, hubungan sosial yang lebih baik, dan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai etis universal. Penting bagi individu untuk memahami dan mendorong perkembangan moral dalam diri mereka dan di masyarakat secara keseluruhan.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apakah perkembangan moral dapat terjadi pada usia dewasa?

Ya, perkembangan moral dapat terjadi pada usia dewasa. Meskipun perkembangan moral umumnya terjadi pada masa kanak-kanak dan remaja, individu dapat terus mengembangkan pemikiran moral mereka sepanjang hidup mereka dengan melibatkan diri dalam diskusi moral, refleksi, dan belajar dari pengalaman.

2. Apakah ada perbedaan gender dalam perkembangan moral?

Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam perkembangan moral antara pria dan wanita. Namun, gender dapat mempengaruhi preferensi dalam nilai-nilai moral dan cara individu menyikapi situasi moral tertentu.

Kesimpulannya, perkembangan moral adalah proses yang kompleks dan cenderung berkembang seiring pertumbuhan dan pengalaman individu. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang tingkatan perkembangan moral menurut Kohlberg, individu dapat mempelajari tips dan cara untuk merangsang perkembangan moral yang lebih tinggi. Kelebihan dan manfaatnya meliputi kemampuan membuat keputusan moral yang lebih baik, hubungan sosial yang lebih baik, dan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai etis universal. Dengan mendorong perkembangan moral, individu dapat memainkan peran yang lebih baik dalam menciptakan sebuah masyarakat yang adil, etis, dan harmonis.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Herlina Ajengg Sari MBA

Dosen di salah satu univeritas Yogyakarta. Aktif di dunia bisnis dan pengajaran dari 10 tahun lalu.